[caption caption="AMPUH adalah wadah bagi anak muda yang tertarik dalam dunia wirausaha digital"][/caption]Dalam era masyarakat digital, tidak dapat dipungkiri bahwa kemajuan teknologi memberikan banyak perubahan yang signifikan, mulai dari informasi, komunikasi, edukasi, rekreasi hingga transportasi. ‘Digital’ telah menjadi bagian penting dalam kehidupan masyarakat bahkan sudah menjadi kebutuhan baru yang setara dengan kebutuhan sandang, pangan dan papan. Teknologi sudah masuk, tumbuh, dan berkembang dalam kehidupan manusia. Semisal, seperti pentingnya menggunakan sosial media, meski hanya dianggap sebagai dunia maya tetapi perannya memberikan pengaruh yang sangat besar dalam kehidupan nyata.
Kemudian, seperti yang terjadi pula dalam perkembangan transportasi digital yang baru-baru ini marak dan ramai diperbincangkan. Kehadiran transportasi online seperti Uber, Gojek, dan Grab menuai berbagai opini publik hingga konflik antar supir transportasi. Inilah yang akan terus terjadi jika tidak adanya adaptasi setiap elemen masyarakat akan hebatnya arus digitalisasi. Nyatanya, teknologi saat ini memang mempermudah segala aktivitas, baik dari segi efisiensi waktu hingga kalkulasi biaya.
Sama halnya dalam segi ekonomi. Di tengah gejolak dan berbagai polemik yang terjadi dalam bangsa ini, kedaulatan ekonomi tetap menjadi hal yang paling krusial. Menyoal tentang kedaulatan ekonomi, maka kemandirian ekonomi tentu saja sudah menjadi target dalam pertumbuhan dan pembangunan ekonomi. Untuk mewujudkan itu semua, tentu bukanlah hal yang mudah. Ditambah lagi dengan munculnya arus digital ekonomi membuat bangsa ini harus berlari lebih cepat untuk mengejar percepatan digital yang terus terjadi.
Merasa era saat ini sudah beralih ke era masyarakat digital yang harus dikejar, pemerintah pun ikut mengambil langkah untuk mendukung dan memanfaatkan ‘digital’ untuk menunjang pertumbuhan ekonomi Indonesia. Seperti yang dikatakan oleh Presiden Joko Widodo saat hadir dalam pertemuan tahunan Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia pada 31 Maret lalu, ia berkata: “Kalau tidak bisa dimulai sekarang, Indonesia bisa ketinggalan.” (Sumber: http://www.ekonomidigital.id)
Demi meminimalisir kekhawatiran Pak Presiden, untuk itu gerakan Anak Muda Punya Usaha atau dikenal dengan gerakan AMPUH, hadir sebagai salah satu inisiasi gerakan wirausaha anak muda yang berfokus dalam dunia digital. Melihat dunia digital sudah semakin semerbak, AMPUH memanfaatkan digitalisasi yang terjadi sebagai wadah dalam wirausaha dan memanfaatkan beragam aplikasi yang muncul di dalamnya. AMPUH juga ingin lebih mengembangkan wirausaha digital sebagai wadah penunjang pertumbuhan ekonomi digital.
Keseriusan gerakan AMPUH dalam menyebar virus wirausha digital terbukti dari sebuah diskusi yang berlangsung pada 23 Maret lalu dengan tema “Anak Muda Kreatif dan UMKM Digital”. AMPUH mengadakan sebuah diskusi yang menjembatani antara blogger dan calon entrepreneur dengan lembaga pemerintah, yakni Braman Setyo selaku Deputi Pembiayaan Kementerian Koperasi dan UKM serta tokoh entrepreneur muda yang berkecimpung dalam dunia digital yakni Mirwan Suwarso, seorang penggagas Indonesia Initiavite Entrepreneur.
Sebagai bentuk keseriusan dalam gerakan wirausaha digital, AMPUH melanjutkan bentuk kontribusi konkret kepada anak muda melalui beberapa program aktivasi darat. Untuk tahap pertama, AMPUH akan fokus menyebar virus melalui seminar tentang wirausaha digital ke kampus-kampus daerah Jabodetabek. Selanjutnya, AMPUH akan membuka jaringan lebih luas untuk merangkul anak muda kreatif diberbagai wilayah di Indonesia agar turut berperan aktif dalam mengembangkan gerakan wirausaha digital. Karena tanpa adanya anak muda, bangsa ini tak akan jadi apa-apa. #AnakMudaPunyaUsaha
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H