Mohon tunggu...
Sosbud

Pengaruh Teori Modernisasi dalam Perubahan Sosial

9 Oktober 2018   17:46 Diperbarui: 10 Oktober 2018   10:19 7290
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Modernisasi adalah suatu proses transformasi dari suatu arah perubahan ke arah yang lebih maju atau meningkat dalam berbagai aspek dalam kehidupan masyarakat. 

Secara sederhana dapat dikatakan bahwa modernisasi adalah proses perubahan dari cara-cara tradisional ke cara-cara baru yang lebih maju, dimana dimaksudkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Seiring dengan pendapat Wilbert E. Moore yang mengemukakan bahwa modernisasi adalah suatu transformasi total kehidupan bersama yang tradisional atau pra moderen dalam arti teknologi serta organisasi sosial, ke arah pola ekonomis dan politis yang menjadi ciri-ciri negara barat yang stabil.

Berbicara mengenai perubahan, kita membayangkan sesuatu yang terjadi setelah jangka waktu tertentu, kita berurusan dengan perbedaan keadaan yang diamati antara sebelum dan sesudah jangka waktu tertentu, untuk dapat mengetahuinya harus diketahui dengan cermat meski terus berubah. Konsep Perubahan Sosial 5 Rogers et.al. 

Mengemukakan bahwa perubahan sosial adalah suatu proses yang melahirkan perubahan-perubahan didalam struktur dan fungsi dari suatu sistem kemasyarkatan.6 

Sedangkan Selo Soemarjan dan Soelaeman Soemardi mengemukakan bahwa perubahan sosial diartikan sebagai suatu variasi dari cara-cara hidup yang telah diterima, baik karena perubahan-peubahan kondisi geografis, kebudayaan material, komposisi penduduk, idiologi, maupun karena adanya difusi atau penemuan-penemuan baru dalam masyarakat tersebut.

Everett M Rogers dalam "Modernization Among Peasants : The 10 Impact of Communication" menyatakan bahwa modernisasi merupakan proses dimana individu berubah cara hidup tradisional menuju gaya hidup lebih kompleks dan maju secara teknologis serta cepat berubah.

Teori modernisasi lahir di tahun 1950-an di Amerika Serikat, dan merupakan respon kaum intelektual terhadap perang dunia yang bagi penganut evolusi dianggap sebagai jalan optimis menuju perubahan. Modernisasi menjadi penemuan teori yang terpenting dari perjalanan kapitalisme yang panjang dibawah kepemimpinan Amerika Serikat. 

Teori ini lahir dalam suasana ketika dunia memasuki "Perang Dingin" antara negara-negara komunis dibawah pimpina Negara Sosialis Uni Soviet Rusia (USSR). 

Perang dingain merupakan bentuk peperangan idiologi dan teori antara kapitalisme dan Sosialisme. Sementara itu gerakan sosialisme Rusia mulai mengembangkan pengaruhnya tidak saja di Eropa Timur, melainkan juga di negaranegara yang baru merdeka. Dengan demikian dalam konteks perang dingin tersebut, teori modernisasi terlibat dalam peperangan idiologi.

Di Indonesia sendiri masyarakat sudah menyacapai pemikiran kearah yang lebih modern dengan menciptakan berbagai alat teknologi yang praktis seperti televisi, telepon gengam, komputer dsb yang digunakan dalam keseharian untuk proses berkomunikasi baik lokal maupun internasional yang memudahkan dalam menerima maupun mengirimkan informasi.

Modernisasi dan perubahan sosial merupakan dua hal yang saling berkaitan. Modernisasi pada hakikatnya mencakup bidangbidang yang sangat banyak, bidang mana yang akan diutamakan oleh suatu masyarakat tergantung dari kebijakan penguasa yang memimpin masyarakat tersebut. 

Modernisasi hampir pasti pada awalnya akan mengalami disorganisasi dalam masyarakat, apalagi yang menyangkut nilai-nilai dan norma-norma dalam masyarakat, dimana masyarakat yang bersangkutan belum siap untuk berubah, karena perubahannya begitu cepat serta tidak mengenal istirahat. Perkembangan dari berbagai hal juga membuat perubahan perubahan sosial terjadi. 

Seperti yang kita ketahui saat ini perkembangan teknologi sangatlah berpengaruh, sudah banyak contohnya di sekitar kita. Hal tersebut akan mengakibatkan disorganisasi yang terus menerus, karena masyarakat tidak pernah sempat untuk mengadakan reorganisasi. 

Oleh karena itu perlunya diri masing masing untuk bisa terus menyaring segala bentuk perkembangan sosial yang terjadi di sekitar kita. Tak hanya hal hala negatif, hal positif pun bisa di peroleh dalam perkembangan sosial ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun