KKN UPI 2022 - Media Masa dalam Penyebaran Kampanye Pencegahan Stunting "Ibunda yang Hebat, Ibunda yang Sehat"

Perkembangan media sosial di zaman sekarang ini sudah semakin maju dan banyak di gunakan juga oleh masyarakat secara umum, mulai dari kalangan anak - anak hingga generasi tua tidak terlepas dari adanya sosial media. Seperti menurut Wijayanto (2004), Pemeran  utama yang aktif menggerakkan perkembangan teknologi informasi komunikasi kebanyakan berasal dari kaum muda, seperti pelajar dan mahasiswa. 

Medoa sosial menjadi keuntungan dan juga perkembangan yang sangat pesat sejak era pandemi, karena dengan adanya media sosial kita dapat tetap turut aktif untuk menjalankan aktifitas sehari-hari dengan mengadaptasi segala sesuatu secara daring.  

media sosial kini menjadi media paling efektif dalam penyebaran informasi seperti yang dikatakan oleh (novianty 2020) sebab Media sosial merupakan sebuah media online, dengan para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, berinteraksi, berdiskusi, berkolaborasi dan menciptakan isi dengan berbagai jenis platform yang tersedia (Cahyono, 2016)  selin itu (Romadhoni 2018) mengatahakn bahwa sebaganyak 81 % manusia lebih emilih perolehan informasi yang ada di media masa. 

Berdasarkan hal tersebut media masa dapat menjadi suatu celah dalam upaya menyampaikan edukasi berkaitan dengan isu yang kerap hangat saat ini salah satunya adalah stunting, Indonesia menurut (erwina 2020) Indonesia merupakan negara yang memiliki angka stunting tinggi Hal ini merupakan salah satu bentuk masalah dari ke - 17 isu yang dibahas dalam Sustainable Development Goal (SDGs) mengenai tanpa kelaparan.
 

oleh sebab itu KKN UPI 2022 menjalankan suatu program kerja dengan memanfaatkan media masa sebagai wadah pebaran edukasi terkait bahaya stunting 

Dok. pribadi

Dok. pribadi

Edukasi tersebut dikemas dalam satu vidio motion graphic yang kemudian dipublikasikan melalui instagram dengan memanfaatkan salah satu vitur terbaru instagam yaitu Reels, selain itu vidio edukasi tersebut disebarluaskan di beberapa grup WhatsApp dan juga diberikan kepada pihak puskesmas untuk disebarkan kepada msayarakat setempat.  dalam vidio tersebut memuat informasi mengenai pengertian stunting, ciri-ciri, penyebab hingga cara pengangulangan nya, segala bentuk informasi diperoleh dari Puskesmas UPTD Sarijadi, dalam satu hari pertama vidio tersebut memuat 1774 view hal tersebut menjadi bukti bahwa media masa menjadi salah satu media paling efektif untuk penyebaran informasi. 

Pembuatan Vidio edukasi dengan memanfaatkan media masa itu harapannya dapat meredam hingga menghentikan terjadinya stunting di masa yang berkelanjutan, sehingga dengan menonton vido tersebut masyarat dapat lebih peduli terhadap bahaya stunting dan melalukan pencegahan agar hal tersebut tidak terjadi, demi Indonesia maju di masa yang mendatang.