saat aku yang penakut berkenalan dengan deretan alat tempur
di dapur tua milik sang punggawa
aku mengeluh "mengapa wanita harus pandai memasak?"
dan kamu hanya tersenyum tanpa henti memberi arahan
waktu itu aku berpikir seperti bocah nakal bersama sang Ayah yang begitu penyayang
Ingat saat itu
kala hujan deras dan lelahmu sampai diubun-ubun
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!