Garut - Kabupaten Garut, yang terletak di wilayah Jawa Barat, dikenal sebagai salah satu daerah rawan gempa di Indonesia. Dalam rangka meningkatkan kesadaran dan kesiapan menghadapi ancaman gempa, Program studi Arsitektur, Universitas Pendidikan Indonesia bekerjasama dengan SMK Negeri 12 Garut, menggelar kegiatan edukasi dan penerapan rambu tanggap bencana. Kegiatan ini bertujuan memberikan penyuluhan tentang rambu-rambu tanggap bencana di lingkungan sekolah dan membantu warga sekolah memahami peran mereka dalam merespon bencana.
Kegiatan ini sangat penting mengingat track record kejadian gempa di Kabupaten Garut beberapa tahun terakhir. Gempa di Garut pada tahun 2022 dengan magnitudo 6,4 adalah salah satu contoh yang mengingatkan kita akan potensi bahaya ini. Kecilnya magnitudo gempa tidak selalu menjamin tingkat kerusakan yang rendah. Oleh karena itu, pendidikan mengenai tindakan yang benar dan peran diri dalam merespons gempa adalah hal yang sangat penting.
Para guru, staf sekolah, dan siswa SMK Negeri 12 Garut terlibat aktif dalam kegiatan ini. Peserta kegiatan diajarkan tentang berbagai aspek penting terkait rambu tanggap bencana, termasuk jenis-jenis rambu, peran dalam memahami dan mempelajari rambu, peran menjaga prasarana rambu, dan tanggap darurat dalam mengikuti rambu. Mereka belajar untuk mengenali rambu-rambu yang digunakan dalam situasi darurat, seperti tanda-tanda evakuasi, tempat penampungan, dan jalur evakuasi. Pengetahuan ini penting agar semua anggota komunitas sekolah dapat bertindak dengan cepat dan efektif saat bencana datang.
Selain itu, peserta juga diajarkan mengenai peran individu dalam merespons bencana. Siswa belajar untuk berperilaku dengan tenang dan kooperatif selama situasi darurat, sedangkan guru dan staf sekolah diberi wewenang untuk mengoordinasikan evakuasi dan memberikan pertolongan pertama.
Pentingnya pendidikan dan persiapan seperti ini menjadi sangat jelas dalam konteks Kabupaten Garut yang rawan gempa. Edukasi ini tidak hanya berdampak pada sekolah, tetapi juga diharapakan pengetahuan yang sudah diberikan, dapat disosialisasikan lagi di lingkungan tempat tinggal siswa. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang rambu tanggap bencana, Warga SMK Negeri 12 Garut menjadi agen edukasi untuk berkomitmen dan menjadi lebih siap ketika bencana alam terjadi.
Kegiatan "Edukasi dan Penerapan Rambu Tanggap Bencana pada Lingkungan Pendidikan" di SMK Negeri 12 Garut adalah langkah yang sangat positif dalam meningkatkan kesadaran dan persiapan terhadap gempa. Semoga kegiatan semacam ini menjadi contoh bagi sekolah-sekolah lain di daerah rawan bencana dan membantu menyelamatkan nyawa serta melindungi masyarakat dari ancaman bencana alam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H