Keberadaan 7 pokdakan ikan hias tetra sejatinya dapat dioptimalkan oleh akademisi, pebisnis, warga sipil dan pemerintah karena legalitas pokdakan tersebut telah disahkan oleh KKP (BRSDMKP 2020) dan dapat dijadikan sebagai wadah untuk mendistribusikan ikan neon tetra secara langsung kepada importir ikan neon tetra. Rantai pasok ikan neon tetra yang panjang dan pengetahuan pembudidaya yang minim terkait teknis dan manajemen ekspor menjadi hal yang perlu dibenahi bersama oleh akademisi, pebisnis, warga sipil dan pemerintah.
Ikan neon tetra berpeluang besar menjadi komoditas ekspor khas Kota Depok, Provinsi Jawa Barat dan Indonesia. Namun, keresahan terhadap teknis dan manajemen ekspor perlu kita garap bersama agar kita dapat meningkatkan marwah pembudidaya ikan neon tetra dan aktor-aktor yang terlibat dalam usaha budidaya ikan neon tetra. Hematnya, pemerintah perlu menetapkan regulasi berserta pengawasan terhadap implementasinya, sehinggapembudidaya ikan hias dapat terfasilitasi untuk melakukan ekspor secara mandiri dan berkelanjutan.
Daftar Pustaka
[BRSDMKP] Balai Riset dan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan. 2020. Monitoring usaha perikanan budi daya ikan hias air tawar di
  Kota Depok [internet][diakses pada: Januari 2023]. Tersedia pada: http://kkp.go.id/brsdm.
[DKPPP] Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kota Depok. 2022. Laporan statistik produksi perikanan budidaya ikan
  hias dan nilainya menurut jenis ikan (ikan hias). Depok(ID): DKP3 Kota Depok.
Masterfisch. 2023. Neon tetra Paracheirodon innesi. Freiburg(GER):Masterfisch.
[SNI] Standar Nasional Indonesia. 2015. SNI 8111:2015 produksi ikan hias neon tetra, Paracheirodon innesi Myers 1936. Serpong(ID):
  BSN.
Suhana. 2022. Ekspor ikan hias: Pertumbuhan dan konsentrasi [internet][diakses pada: Juni 2023]. Tersedia pada:
  https://suhana.web.id/2022/11/05/ekspor-ikan-hias-pertumbuhan-dan-konsentrasi/.
Zehev BS, Vera A, Asher B, Raimundo R. 2020. Ornamental fishery in Rio Negro (Amazon region), Brazil: Combining social, economic
  and fishery analyses. Fisheries and Aquaculture Journal. 11(4):1–9.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H