Ikan hias di Indonesia memiliki prospek yang luar biasa terhadap neraca perdagangan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Indonesia memiliki 650 spesies ikan hias dari 4.720 ikan air tawar, air payau dan air laut yang memiliki nilai ekonomis. Ikan hias di Indonesia telah diekspor secara internasional ke benua Eropa, Asia, Australia dan Amerika.Â
Suhana (2022) menyatakan bahwa pertumbuhan nilai ekspor ikan hias air tawar menurun dari 13,48% di tahun 2021 menjadi 0,54% di tahun 2022. Suhana (2022) menambahkan bahwa negara tujuan ekspor ikan hias air tawar adalah Jepang, China, Amerika Serikat, Taiwan, Vietnam, Singapura, Inggris dan Australia sesuai Tabel dibawah ini.
Indonesia memiliki 38 provinsi dengan kekayaan sumber daya ikan hias yang beragam (biodiversitas). Jawa Barat merupakan provinsi dengan kontribusi ekspor tertinggi di Indonesia, yaitu nilai share sebesar 51,75% (Suhana 2022).Â
Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kota Depok (2022) mengemukakan bahwa ikan neon tetra merupakan ikan hias dengan demand dan supply tertinggi di Kota Depok, Jawa Barat. DKPPP Kota Depok (2022) menambahkan bahwa produksi ikan neon tetra pada tahun 2022 adalah 20,6 juta ekor, namun produksi tersebut hanya mampu memenuhi 40% permintaaan ekspor ikan neon tetra. Hal ini menjadi persoalan yang menarik untuk dikaji.Â
Ikan hias neon tetra memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Masterfisch (2023) mengemukakan bahwa importir ikan neon tetra menjual ikan neon tetra ukuran S--L, sehingga eksportir membeli ikan dari pembudidaya pada ukuran SM (1,7--1,8 cm) dan M (2--2,2 cm) dan ikan neon tetra ukuran SM menjadi ukuran yang paling banyak diperdagangkan di Kecamatan Bojongsari. Pembesar, tengkulak kecil dan tengkulak besar merupakan pelaku dalam saluran pemasaran ke eksportir, menyebabkan pembudidaya tidak mampu memasarkan ikan neon tetra langsung ke eksportir dan mengurangi efisiensi pemasaran.Â
Salah satu importir ikan neon tetra dari Eropa adalah Jerman, kemudian importir di Jerman menjual ikan neon tetra ke negara-negara di Eropa, seperti Republik Ceko, Slovenia, Slovakia, Romania, Latvia, Belgium, Belanda, Denmark, Portugal, Yunani, Swedia, Finlandia dan Romania serta dijual dengan harga berkisar Rp.13.096,00--Rp.33.144,00 per ekor (Masterfisch 2023). Ikan neon tetra ukuran S--L dijual oleh pembudidaya di Kecamatan Bojongsari dengan harga berkisar Rp.150,00--Rp.650,00 per ekor.Â
Margin yang diperoleh oleh improtir tergolong besar, yaitu 509--870%. Zehev et al. (2020) mengemukakan bahwa biaya ekspor ikan neon tetra dari Brazil cenderung lebih mahal dibandingkan dari negara-negara Asia, sehingga importir dari Eropa dan Amerika Utara lebih memilih mengimpor dari negara-negara Asia, seperti Indonesia, Singapura, Thailand dan China. Â
Berdasarkan kenyataan tersebut, ikan neon tetra perlu untuk diperhatikan kontinuitas dan keberlanjutan produktivitasnya karena ikan neon tetra berkontribusi besar terhadap neraca perdagangan negara. Pembudidaya ikan neon tetra sejatinya telah memproduksi ikan neon tetra dengan cara yang baik sesuai dengan SNI (2014) tentang ikan neon tetra. Namun, pembudidaya mengalami kesulitan dalam mengakses pasar ekspor dan kelompok pembudidaya ikan (pokdakan) yang telah dibentuk di Kecamatan Bojongsari belum mampu untuk mewadahi ekspor secara langsung ke negara-negara importir ikan neon tetra.Â