Mohon tunggu...
Restu Jonathan Adidaya
Restu Jonathan Adidaya Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa Universitas Airlangga

hobi main catur

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Sekolah Vs Bimbel: Adu Efektivitas Belajar Siswa

24 Desember 2024   17:01 Diperbarui: 24 Desember 2024   17:01 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menempuh pendidikan menjadi salah satu investasi masa depan seseorang. Kita disekolahkan oleh orang tua kita untuk memiliki pengetahuan yang luas. Mulai dari sekolah dasar selama 6 tahun, sekolah menengah pertama selama 3 tahun dan sekolah menengah atas selama 3 tahun. Tetapi sekolah saja tidak cukup, beberapa siswa di Indonesia memilih belajar tambahan di tempat Bimbel/Les.  Padahal untuk sekolah dasar biasanya mendapat waktu belajar yang bervariasi sekitar 4-7 jam mata pelajaran, untuk tingkat sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas mendapat waktu belajar sekitar 6 -- 9 jam mata pelajaran. Bahkan beberapa sekolah mengadakan waktu belajar selama full day (pagi, siang, sore). Lantas mengapa siswa masih memerlukan bimbel? Ada beberapa faktor yang memengaruhi keputusan untuk mengikuti les, seperti sulit memahami materi di sekolah, tambahan waktu belajar, persaingan akademik yang ketat dan lain lain. Jika siswa memiliki alasan untuk mengikuti bimbel, lantas keefektifan sekolah dalam pembelajaran siswa harus dipertanyakan. Mari bahas faktor siswa mengikuti bimbel dan tingkat efektifitas belajar siswa antara sekolah dan bimbel.

Faktor  Siswa Mengikuti Bimbel

  1. Meningkatkan Prestasi Akademik
    Siswa ingin meningkatkan pemahaman materi pelajaran dan meraih nilai yang lebih baik di sekolah. Bimbel sering diikuti untuk mempersiapkan ujian penting seperti Ujian Nasional, ujian sekolah, tes masuk perguruan tinggi, atau tes lainnya. Siswa memiliki target tertentu, seperti masuk ke sekolah atau universitas favorit, sering memilih untuk mengikuti bimbel agar lebih siap.
  2. Sulit Memahami Pelajaran di Sekolah
    Beberapa siswa merasa metode pengajaran di sekolah kurang efektif atau tidak cukup bagi mereka sehingga membutuhkan penjelasan tambahan. Dengan memahami materi lebih baik, siswa merasa lebih percaya diri saat menghadapi tugas, ulangan, atau ujian.
  3. Waktu Belajar Tambahan
    Dengan mengikuti les, siswa memiliki waktu khusus untuk fokus belajar dan mendalami materi pelajaran.
  4. Bimbingan Lebih Personal
    Les privat atau bimbel menyediakan bimbingan yang lebih intensif dan disesuaikan dengan kebutuhan individu siswa.
  5. Persaingan Akademik yang Ketat dan Materi Tambahan
    Bimbel sering memberikan materi tambahan atau metode belajar efektif yang belum diajarkan di sekolah. Di era sekarang, persaingan akademik semakin ketat, sehingga siswa merasa perlu mendapat keunggulan melalui bimbel atau les tambahan.
  6. Tekanan Orang Tua atau Lingkungan
    Orang tua sering mendorong anak mereka untuk mengikuti bimbel agar prestasi akademik lebih baik, atau karena lingkungan sekitar melakukannya.
  7. Mengejar Ketertinggalan Materi
    Siswa yang tertinggal dalam memahami materi pelajaran bisa mengejar ketertinggalan melalui bimbel.
  8. Lingkungan Belajar yang Lebih Kondusif
    Beberapa siswa merasa lebih nyaman belajar di luar sekolah karena suasana belajar yang lebih kondusif dan fokus.

Dari faktor faktor tersebut apakah sekolah sudah tidak lagi efektif untuk mencerdaskan siswanya?  Untuk menjawab pertanyaan ini, mari kita refleksikan beberapa poin berikut

1. Sekolah Memiliki Keterbatasan Waktu dan Metode

  • Kurikulum Padat: Di sekolah, waktu untuk menyampaikan materi terbatas, sedangkan kurikulum yang harus diselesaikan cukup padat. Guru sering kali fokus menyelesaikan silabus, bukan mendalami materi sesuai kebutuhan masing-masing siswa.
  • Metode Pembelajaran Umum: Sekolah menerapkan metode pengajaran yang cenderung umum untuk semua siswa. Siswa dengan tingkat pemahaman atau kecepatan belajar yang berbeda mungkin mengalami kesulitan dalam mengikuti materi.

2. Jumlah Siswa dalam Kelas

  • Kurangnya Perhatian Individu: Di sekolah, satu guru biasanya mengajar puluhan siswa dalam satu kelas. Akibatnya, guru sulit memberikan perhatian personal untuk membantu siswa yang tertinggal atau membutuhkan bimbingan tambahan.
  • Berbeda dengan Bimbel: Les atau bimbel menawarkan bimbingan yang lebih personal dan intensif, sehingga materi lebih mudah dipahami oleh siswa.

3. Kualitas Pengajaran Tidak Merata

  • Tidak semua sekolah memiliki guru berkualitas tinggi atau fasilitas pendukung yang memadai. Ini memengaruhi efektivitas pembelajaran.
  • Di bimbel, pengajar sering kali sudah terlatih untuk fokus pada materi ujian atau menggunakan metode belajar yang lebih modern dan efektif.

4. Tekanan Akademik dan Ekspektasi Tinggi

  • Saat ini, persaingan untuk meraih prestasi akademik, masuk sekolah favorit, atau perguruan tinggi semakin ketat. Sekolah sering kali dianggap belum cukup untuk memenuhi ekspektasi tersebut.
  • Bimbel menjadi solusi untuk memberikan nilai tambah agar siswa lebih siap menghadapi ujian atau seleksi akademik.

5. Variasi Gaya Belajar Siswa

  • Tidak semua siswa cocok dengan metode pengajaran tradisional di sekolah. Ada siswa yang lebih membutuhkan penjelasan tambahan, latihan soal, atau pendekatan visual dan praktis yang lebih sering ditawarkan di bimbel.

6. Faktor Lingkungan Sekolah

  • Tidak semua lingkungan sekolah kondusif untuk belajar. Siswa mungkin terganggu oleh teman sebaya, suasana kelas, atau aktivitas lain di sekolah yang membuat mereka sulit berkonsentrasi.

Jadi Apakah Sekolah Tidak Lagi Efektif?

Sekolah masih menjadi institusi pendidikan utama yang sangat penting. Namun, tantangan seperti keterbatasan waktu, perbedaan kebutuhan siswa, dan keterbatasan metode pengajaran membuat efektivitas sekolah menjadi kurang optimal bagi sebagian siswa. Hal ini mendorong siswa dan orang tua mencari bimbingan tambahan untuk:

  • Menyesuaikan dengan kebutuhan individu.
  • Meningkatkan peluang akademik di tengah persaingan ketat.
  • Mendapatkan metode belajar yang lebih sesuai.

Namun, ini bukan berarti sekolah sudah gagal sepenuhnya. Justru fenomena ini bisa menjadi dorongan bagi sekolah untuk:

  1. Mengembangkan Metode Pengajaran yang Lebih Kreatif dan inovatif.
  2. Menyediakan Pendampingan Belajar Tambahan di sekolah.
  3. Menerapkan Pendekatan Personal terhadap siswa yang tertinggal.
  4. Membangun Lingkungan Belajar yang Lebih Kondusif.

Dengan perbaikan tersebut, sekolah bisa kembali menjadi pusat belajar yang efektif dan tidak selalu membutuhkan bimbel sebagai pendukung utama.

Sekarang kita bandingkan efektivitas bimbel dan sekolah

Perbandingan Efektivitas Antara Bimbel dan Sekolah

Perbandingan efektivitas antara bimbel dan sekolah dalam pembelajaran siswa tidak bisa dinilai secara mutlak, karena keduanya memiliki keunggulan dan keterbatasan masing-masing. Namun, kita bisa melihat dari berbagai aspek berikut:

1. Fokus Pembelajaran

  • Bimbel:
    Bimbel cenderung fokus pada tujuan spesifik, seperti persiapan ujian atau materi tertentu yang ingin dikuasai siswa. Prosesnya lebih terstruktur sesuai kebutuhan individu siswa.
    Contoh: Latihan soal intensif untuk ujian masuk perguruan tinggi atau pemantapan materi yang sulit dipahami.
  • Sekolah:
    Sekolah memiliki cakupan materi lebih luas dan mengikuti kurikulum nasional. Fokus sekolah tidak hanya pada akademik, tetapi juga pengembangan karakter, keterampilan sosial, dan pendidikan moral.

Kesimpulan:

Untuk tujuan spesifik (misalnya lulus ujian atau memahami topik sulit), bimbel lebih efektif. Namun, untuk pendidikan holistik, sekolah lebih unggul.

2. Pendekatan Pengajaran

  • Bimbel:

    • Personal dan Intensif: Bimbel, khususnya les privat, menawarkan bimbingan yang lebih individual dan fleksibel. Pengajar bisa menyesuaikan metode dengan gaya belajar siswa.
    • Teknik Pembelajaran Efektif: Bimbel sering menggunakan metode belajar cepat, ringkasan materi, atau trik pengerjaan soal.
  • Sekolah:

    • Massal dan Formal: Guru di sekolah mengajar dalam kelas besar dengan metode yang cenderung umum dan formal. Ini membuat perhatian individu menjadi terbatas.
    • Kurikulum Terstruktur: Meski kadang terasa lambat, kurikulum sekolah mencakup pengetahuan dasar yang lebih luas.

Kesimpulan:

Bimbel lebih efektif dalam pendekatan individual dan teknik praktis. Namun, sekolah memberikan dasar pendidikan yang sistematis.

3. Waktu Belajar

  • Bimbel:
    Waktu belajar di bimbel lebih fleksibel dan biasanya lebih singkat, tetapi padat. Fokusnya adalah pemahaman materi atau latihan soal dalam waktu terbatas.
  • Sekolah:
    Waktu belajar di sekolah lebih panjang (seharian), mencakup banyak mata pelajaran dan aktivitas, seperti praktik keterampilan, olahraga, dan pengembangan karakter.

Kesimpulan:

Jika melihat efisiensi waktu, bimbel lebih efektif. Namun, sekolah memberikan pengalaman belajar lebih menyeluruh.

4. Motivasi dan Tekanan Belajar

  • Bimbel:
    Siswa cenderung lebih termotivasi karena bimbel biasanya berfokus pada hasil cepat, seperti nilai ujian atau kelulusan. Namun, ada risiko tekanan berlebih jika bimbel terlalu mengejar target.
  • Sekolah:
    Sekolah tidak hanya menekankan hasil akademik tetapi juga pembentukan karakter, keterampilan interpersonal, dan disiplin belajar jangka panjang.

Kesimpulan:

Bimbel lebih memotivasi siswa secara instan untuk meraih prestasi tertentu. Namun, sekolah lebih efektif membangun kebiasaan belajar jangka panjang.

5. Biaya

  • Bimbel:
    Bimbel, terutama les privat, sering kali membutuhkan biaya yang lebih tinggi karena sifatnya lebih personal dan intensif.
  • Sekolah:
    Sekolah umumnya lebih terjangkau karena sudah disubsidi oleh pemerintah (untuk sekolah negeri) atau mengikuti skema biaya yang lebih standar.

Kesimpulan:

Jika melihat dari segi biaya, sekolah lebih efektif karena mencakup banyak aspek pendidikan dengan biaya lebih rendah.

Kesimpulan Akhir

Mana yang lebih efektif antara bimbel dan sekolah bergantung pada tujuan belajar siswa:

  1. Jika tujuannya adalah hasil akademik yang cepat dan spesifik, seperti persiapan ujian atau memperbaiki nilai pada mata pelajaran tertentu, bimbel lebih efektif.
  2. Jika tujuannya adalah pendidikan jangka panjang, pengembangan karakter, keterampilan sosial, dan membangun fondasi pengetahuan yang lebih luas, sekolah lebih efektif.

Bimbel dan sekolah sebaiknya saling melengkapi. Sekolah menyediakan pendidikan dasar dan karakter, sementara bimbel membantu siswa untuk mengejar ketertinggalan, memahami materi yang sulit, atau mempersiapkan ujian tertentu. Kolaborasi antara keduanya akan menghasilkan proses pembelajaran yang lebih efektif dan optimal bagi siswa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun