Jiwa al-lawwamah adalah jiwa yang menyadari bahwa perbuatannya salah, kemudia menyesali dan mengecam dirinya, tetapi kesadaran itu bersifat kondisional, tergantung keadaan dan stimulus yang diterimanya. Jiwa lawwamanah menggambarkan suasana kejiwaan seseorang yang mengakui dirinya salah, tetapi pengakuan tersebut tidak mengubah kebiasaan berbuat maksiat yang telah melekat pada dirinya.
Dalam kehidupan modern yang penuh dengan tantangan, tazkiyat al-nafs menjadi semakin relevan. Proses ini membantu individu untuk mencapai ketenangan batin, keseimbangan emosional, dan kedekatan dengan Allah SWT. Praktik-praktik seperti dzikir, shalat, puasa, dan membaca Al-Qur'an adalah beberapa cara yang dianjurkan untuk mencapai tazkiyat al-nafs.Â
Tazkiyat al-nafs adalah jalan menuju kehidupan yang lebih baik dan lebih bermakna. Dengan memahami dan mempraktikkan konsep ini, seorang Muslim dapat mencapai kebahagiaan dan kesuksesan di dunia dan akhirat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H