Restu Ariq Nino Saputra
Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Prodi Pengembangan Masyarakat Islam
“Untuk apa perempuan sekolah tinggi-tinggi kalau akhirnya juga kerjanya di rumah ngurus suami dan anak-anak.” Begitulah stigma masyarakat yang telah tersebar luas. Bagaimana Islam memandang hal ini? Apakah benar kesempatan pendidikan bagi laki-laki lebih luas daripada perempuan? Sejauh apakah peran pendidikan bagi seorang perempuan? Sudahkah kita menjadi muslimah yang berpendidikan?
Berangkat dari pertanyaan-pertanyaan tersebut, mari kita lihat terlebih dahulu dari potongan surat At-Tahrim ayat 6, Allah SWT berfirman: "Hai orang_orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka.” Melalui ayat ini, Allah menegaskan bahwa pendidikan bukan hanya penting untuk sendiri tetapi juga untuk keluarga. Wanita muslimah merupakan komponen dalam keluarga dan masyarakat yang sangat menentukan perannya dalam membentuk generasi dan menciptakan peradaban. Oleh karena itu, pendidikan bagi wanita muslimah menjadi sangat urgen untuk diperhatikan.
Islam tidak membedakan kewajiban menuntut ilmu bagi laki-laki dan perempuan. Karena pada hakikatnya, mencegah kebodohan di muka bumi dan membangun masyarakat menjadi lebih baik adalah tugas bersama. Jadi dalam pandangan Islam, kesempatan yang luas dalam mencari ilmu setinggi-tingginya tidak hanya terbatas dimiliki oleh kaum laki-laki atau orang muda saja. Perempuan pun berhak mendapatkan ilmu, terlebih ilmu agama. Kita melihat bagaimana sejarah Islam berkisah bahwa sebelum Islam datang di masa jahiliyah, perempuan dipandang lebih rendah dari kaum laki-laki. Kemudian dengan hadirnya agama Islam, kaum perempuan menjadi dimuliakan, dihormati, dijaga, dan memperoleh hak-haknya sebagai perempuan.
Disebutkan pula dalam sebuah potongan hadis yang diriwayatkan oleh Abu Huraira r.a, Rasulullah saw. bersabda;
… وَمَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ بِهِ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ
“…Siapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga.” (HR Muslim, sanad dan matan shahih)
Dalam kitab (Syarah Arba’in Nawawi yang ditulis oleh Dr. Musthafa Dieb al-Bugha dan Dr. Muhyiddin Mistu), pada hadis ke-36 ini, beliau menjelaskan dengan beberapa poin:
- Islam adalah syarat untuk mendapatkan keselamatan di sisi Allah Swt. Sementara Islam tidak terlaksana kecuali dengan ilmu, karena seseorang tidak bisa mengenal Allah kecuali dengan ilmu.
- Karena ilmu merupakan jalan menuju syurga, maka ilmu memiliki kedudukan tinggi dalam Islam. Karena itu, orang berilmu menempati kedudukan yang tinggi di sisi Allah, bahkan mendekati kedudukan para Nabi.
- Ilmu adalah cahaya yang menerangi gelapnya kebodohan dan menepis segala keraguan, dan beberapa poin lain yang tidak bisa dicantumkan semua di sini.
Perlu kita akui bahwa peran wanita sampai hari ini belum teroptimalisasikan. Permasalahan mendasar yang menyababkan kondisi seperti ini terjadi adalah karena potensi dan kemampuan kaum wanita muslimah sampai hari ini masih relative kurang. Lemahnya peran saat ini, karena kaum wanita muslimah belum menjelma menjadi sumber daya manusia yang kualitasnya teruji dan terampil.
Secara kultural umumnya Perempuan tidak memiliki keberdayaan disektor pendidikan sebagaimana yang dimiliki laki-laki. Pemerataan kesempatan dan aksebilitas untuk memperoleh Pendidikan terutama jalur formal itu masih secara kuantitatif lebih banyak dinikmati laki-laki. Kenyataan tersebut justru lebih banyak dijumpai di negara-negara yang mayoritas masyarakatnya adalah Masyarakat muslim. Oleh karena itu, pendidikan bagi wanita muslimah menjadi sangat urgen untuk diperhatikan.
Secara umum, pendidikan bagi wanita muslimah bertujuan agar dapat mengetahui bagaimana harkat martabat Wanita muslim dalam ajaran islam. Berikut merupakan beberapa poin besar tentang urgensi pendidikan bagi wanita muslimah:
Pertama, pendidikan merupakan sarana untuk menambah ilmu dan wawasan. Dengan ilmu juga seseorang akan menjadi takut kepada Allah, dan ilmu juga akan mengangkat derajat seseorang disisi Allah dan disisi manusia. Dengan demikian tidak dapat dibantah lagi bahwa semua pihak harus mendukung untuk terlaksananya pendidikan bagi wanita muslimah.
Kedua, dengan pendidikan wanita muslimah akan sukses mendidik anak. Perempuan adalah pionir sekaligus pembina kesejahteraan rumah tangga. Dengan memiliki pendidikan tinggi dan ilmu yang luas, seorang ibu akan lebih mudah mengajarkan dan menanamkan nilai-nilai keislaman dan keilmuan pendukung lainnya pada anaknya. Peran ibu sangat memengaruhi tumbuh kembang sang anak, baik secara fisik, psikis, dan akalnya. Maka bagaimana anak dapat mengerti dan membuka mata terhadap segala hal di dunia ini jika sang ibu tidak bisa memberikan ilmu terbaik bagi dirinya.
Ketiga, dengan sebuah pendidikan itu akan memberi sebuah kekuatan bagi wanita muslimah untuk berkontribusi dalam pembangunan bangsa dan negara, dengan pendidikan yang mempuni para wanita muslimah pasti bisa berkarya dalam bidang apapun itu seperti pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan politik.
Keempat, dengan pendidikan wanita muslimah dapat meningkatkan kualitas hidup . Dengan skills yang dimiliki oleh seorang wanita muslimah dari pendidikan, maka skills tersebut akan mendukung wanita muslimah dalam meningkatkan kualitas hidupnya dan membuatnya lebih mandiri dan percaya diri.
Kelima, mampu mencegah pernikahan dini. Bagaimana bisa Pendidikan mencegah seorang Wanita Muslimah mengalami pernikahan dini? Karena dengan Pendidikan seorang Wanita Muslimah pasti akan memiliki skills dan wawasan yang luas, hal itu akan membuat seorang Wanita Muslimah memiliki pemikiran bahwa pernikahan dini bukanlah sebuah Keputusan yang tepat.
Keenam, dengan Pendidikan dapat meningkatkan kesejahteraan keluarganya. Kesejahteraan keluarga merupakan kunci kesejahteraan nasional. Para Wanita Muslimah yang terdidik mereka lebih mungkin unrukmemberikan perawatan yang baik untuk keluarganya dan memastikan bahwa anak-anaknya tumbuh dengan baik.
Ketujuh, dengan pendidikan wanita muslimah juga berperan dalam menyebarkan nilai-nilai budaya dan etika dalam masyarakat. mereka yang mendapatkan pendidikan berkualitas memahami pentingnya nilai-nilai seperti keadilan, keberagaman, dan toleransi. Mereka membawa nilai-nilai ini ke dalam keluarga, masyarakat, dan masyarakat lebih luas.
Begitulah kurang lebih beberapa poin-poin penting tentang urgensi pendidikan bagi wanita muslimah. Selain itu semua masi ada beberapa hambatan-hambatan dalam pendidikan wanita muslimah termasuk faktor budaya, ekonomi, dan aksebilitas. Oleh karena itu, marilah kita bersama-sama berupaya untuk meningkatkan pendidikan wanita muslimah. Contohnya seperti:
- Meningkatkan akses pendidikan wanita muslimah, kita harus memberikan kesempatan yang sama untuk mereka menempuh Perguruan tinggi.
- Memberikan dukungan moral dan motivasi kepada wanita muslimah untuk terus belajar dan berkembang.
- Mendorong pemerintah dan lembaga pendidikan untukk mendukung wanita muslimah yaitu memberikan beasiswa.
- menciptakan lingkungan yang kondusif bagi wanita muslimah untuk belajar.
- memberikan penghargaan dan apresiasi kepada wanita muslimah yang memiliki prestasi.
Dengan adanya akses pendidikan, wanita muslimah akan memperoleh kemampuan dan kompetensi diri. Sehingga, wanita muslimah mampu bersaing dan mendapatkan hak yang semestinya diterima oleh setiap individu. wanita muslimah juga berhak menjadi calon penerus bangsa sekaligus sebagai pendidik yang mempersiapkan generasi emas untuk Indonesia di masa mendatang.
Kesimpulannya adalah pendidikan bagi wanita muslimah merupakan fondasi penting dalam membangun generasi yang berakhlak, berpengetahuan, dan berdaya saing. Selain mempersiapkan mereka untuk peran penting dalam keluarga, pendidikan juga memberi mereka kemampuan untuk berkontribusi dalam bidang sosial dan ekonomi. Oleh karena itu, diperlukan kerjasama antara pemerintah, organisasi masyarakat, dan institusi pendidikan untuk memastikan hak pendidikan bagi semua wanita muslimah dapat terpenuhi.
Dengan artikel ini saya mengajak teman-teman semua untuk bersama-sama mendukung pendidikan untuk wanita muslimah, karena mereka adalah pilar penting dalam Pembangunan generasi yang adil dan beradab.
Begitulah kurang lebih pemaparan terkait urgensi pendidikan wanita muslimah. Sebagai penutup, kita perlu mengingat bahwa kita tidak akan pernah cukup menyelami ilmu di dunia ini. Allah Swt. telah menyajikan berbagai macam ilmu, sementara kemampuan manusia tidak sebanding dengan luasnya lautan ilmu. Untuk itulah sudah seharusnya wanita muslimah mencari illmu dengan segala ikhtiar hingga Allah Swt. sendiri yang berkata, “Cukup wahai hambaku, kini saatnya kamu kembali.”
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H