Mohon tunggu...
Restu Apriliana
Restu Apriliana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya menyukai segala hal yang membuat saya merasa nyaman dan bisa membuat saya menjadi diri sendiri, seperti keluarga, pasangan, membaca buku, menulis karya tulis, bernyanyi, mendengarkan musik, dan menggambar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kreativitas Guru dalam Mengajar di Sekolah Dasar

11 Januari 2025   23:53 Diperbarui: 12 Januari 2025   00:02 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(video pembelajaran (sumber:kreasique.com))

           Kreativitas dalam pembelajaran sangat diperlukan, baik oleh guru maupun oleh  peserta didik. Namun seorang guru di zaman sekarang ini ditekankan harus bisa membawa pembelajaran kreatif dalam kegiatan belajar mengajarnya. Dengan adanya pembelajaran kreatif maka peserta didik akan lebih mudah mengikuti kegiatan pembelajaran dan merasa tertarik dengan materi yang diajarkan. Oleh karena itu pembelajaran kreatif juga dapat menjadi faktor pendorong dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Namun pembelajaran kreatif itu apa?

            Pembelajaran kreatif merupakan suatu  pembelajaran yang mengikuti perkembangan zaman, di mana di dalamnya memuat pokok-pokok bahasan yang berbeda dengan yang sudah ada sebelumnya dan menggunakan media yang menarik sehingga peserta didik akan dituntut berpikir kritis, kreatif dan inovatif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Pembelajaran yang kreatif ini dapat terlaksana apabila guru yang mengajarnya memiliki kreativitas yang tinggi. Guru yang kreatif merupakan guru yang mampu menyesuaikan dengan perkembangan zaman, menciptakan hal yang belum pernah ada sebelumnya, dan mampu menciptakan sebuah inovasi yang dapat menyokong mutu pendidikan di Indonesia. Guru yang kreatif terus memiliki ide yang luas, sehingga mereka dengan mudahnya mampu menyelesaikan suatu permasalahan peserta didik saat mengikuti pembelajaran.

            Kreativitas yang dimiliki seorang guru tidak muncul begitu saja ataupun kreativitas tersebut sudah ada sejak lahir, melainkan kreativitas tersebut dapat muncul apabila terus diasah dengan cara terus mengikuti perkembangan zaman, mengikuti kegiatan seminar, mengikuti pelatihan-pelatihan guru kreatif dan inovatif. Dengan itu, seorang guru dapat menambah wawasannya sehingga ia mampu berpikir kritis dan berpikir kreatif dalam menghadapi permasalahan dalam pembelajaran. Seorang guru yang kreatif akan melakukan hal diluar nalar dalam melakukan pembelajaran, ia akan menggunakan media pembelajaran yang sangat unik dan berbeda dengan yang lainnya. Contohnya saja, dalam pembelajaran IPA mengenai pernafasan manusia, biasanya para guru akan menunjukan patung organ tubuh manusia atau biasanya para guru hanya akan menjelaskan teorinya saja. Namun guru yang kreatif mampu membuat alat peraga yang terbuat dari barang bekas yaitu botol minuman besar dengan melubangi tutup botolnya dan memasukan sedotan ke dalamnya, lalu di dalam botol, balon direkatkan pada sedotan hingga membentuk alat pernafasan pada manusia. Selain kreatif hal tersebut juga secara tidak langsung mengajarkan kepada peserta didik untuk mendaur ulang barang bekas.  Hal tersebut membuktikan bahwa guru yang kreatif akan melakukan segala cara untuk menyampaikan materi pembelajaran agar peserta didik dapat memahami materi ajar yang disampaikan.

            Dalam melakukan kegiatan pembelajaran yang kreatif tentu tidak berjalan begitu saja tanpa adanya hambatan dan tantangan. Seorang guru yang kreatif akan mendapat banyak tantangan dari berbagai pihak, baik itu dari peserta didik, orang tua peserta didik,  rekan kerja, bahkan dari kepala sekolah sekalipun. Pemikiran kreatif yang dimilikinya terkadang memicu banyak perdebatan karena dianggap berbeda dari pemikiran guru lain. Hal tersebut mernjadi salah satu dari  faktor penghambat dalam peningkatan mutu pendidikan di Indonesia. Guru  yang kreatif akan kesulitan dalam menerapkan pembelajarannya di kelas, ia akan terus dicibir, disindir oleh guru satu rombelnya, hal tersebut dikarenakan adanya perbedaan dalam kegiatan pembelajarannya, padahal setiap guru memiliki gayanya  sendiri dalam menyampaikan materi pembelajaran. Seharusnya baik itu rekan kerjanya maupun kepala sekolahnya harus mendukung guru yang kreatif di sekolahnya, karena dengan mendukung guru yang kreatif maka sekolah tersebut memiliki potensi yang luar biasa dalam mencerdaskan anak bangsa sehingga  guru kreatif di Indonesia harus terus didukung. Peserta didik juga bisa menjadi sebuah tantangan bagi seorang guru yang kreatif, hal tersebut karena setiap peserta didik memiliki minat dan bakat yang berbeda, memiliki perbedaan pada gaya belajarnya, bahkan setiap peserta didik memiliki kebutuhan yang berbeda oleh  karena itu pada kurikulum saat ini diadakannya pembelajaran diferensiasi.

            Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa dalam merealisasikan pembelajaran kreatif, seorang guru harus memiliki media pembelajaran kreatif. Hal ini dikarenakan agar proses pembelajaran yang kreatif dapat berjalan secara efektif. Media pembelajaran kreatif beragam macamnya, namun seiring perkembangan zaman media pembelajaran kreatif ini sudah tergantikan dengan teknologi yang canggih. Berikut adalah media pembelajaran kreatif yang dapat bapak ibu pakai dalam kegiatan pembelajaran:

1. Proyektor

(proyektor (sumber: viewsonic.com))
(proyektor (sumber: viewsonic.com))

           Proyektor merupakan suatu perangkat yang dapat menghasilkan atau memproyeksikan gambar  sehingga dapat terlihat lebih besar, biasanya gambarnya diproyeksikan ke dinding kelas ataupun ke papan tulis. Belakangan ini, proyektor  marak digunakan di sekolah-sekolah yang ada di Indonesia termasuk pada jenjang sekolah dasar meskipun tidak di setiap kelasnya dipasang proyektor. Untuk merealisasikan pembelajaran yang kreatif, guru dapat menggunakan proyektor ini sebagai satu dari banyaknya media pembelajaran kreatif, sehingga peserta didik terutama pada jenjang sekolah dasar lebih tertarik dalam mengikuti kegiatan pembelajaran, karena pada dasarnya peserta didik pada jenjang sekolah dasar lebih tertarik pada pembelajaran yang bersifat visual.

2. PowerPoint

(Slide PowerPoint (sumber: maddownload))
(Slide PowerPoint (sumber: maddownload))

           Powerpoint merupakan salah satu aplikasi perangkat lunak yang digunakan sebagai media presentasi. Powerpoint ini jika kita gunakan sebagai media pembelajaran akan menggantikan peran papan tulis, sehingga kita sebagai seorang guru tidak lelah dalam menulis begitu banyak materi di papan tulis. Selain itu pada powerpoint juga terdapat banyak animasi dan karakter yang dapat membuat peserta didik bersemangat dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun