Mengutip dari laman Id.theasianparent.com, sebagian proses perjuangan dan pengorbanan seorang ibu dari semenjak awal kehamilan hingga melahirkan merupakan suatu fenomena yang luar biasa. Tidak hanya secara fisik melainkan secara mental juga, dari emosi yang naik turun, mudah marah, ngidam, hingga mual dan muntah. Terlebih ketika melahirkan, terjadi suatu moment yang begitu dahsyat dimana seorang ibu berjuang mati-matian dan nyawa menjadi taruhannya demi jasad seorang bayi terlahir kedunia.
Proses terjadi pembentukan jasad manusia dari seorang ibu hingga terlahirnya kedunia merupakan gambaran dari prosesnya pembentukan jasad Nabi Adam As dimuka bumi. Dimana bumi mengalami evolusi alam yang begitu dahsyat yang meninggalkan bekas yang hingga sekarang terbukti adanya, salah satunya tercipta dataran-dataran seperti pegunungan lautan dll. Menurit sains “Planet-planet dan benda langit lainnya dahulu satu, lalu dipisahkan oleh ledakan besar" -Teori Bigbang, sedangkan menurut al quran "Langit dan bumi itu keduanya dahulu suatu yang padu, kemudian kami pisahkan keduanya" Qs. Al-Anbiya: 30. Waktu itulah jasad Nabi Adam tercipta.
Menjawab kekeliruan perbedaan antara seorang ibu (makhluk hidup) dan bumi atau tanah (benda mati), sebuah riset menunjukan dengan menganalogikan dari sebuah fermentasi keju, dimana keju merupakan bumi yang memiliki arti sama yaitu benda mati, ketika keju disimpan didalam wadah dengan tertutup rapat, karna terlalu lama dan kemudian mengalami evolusi (perubahan) dengan istilah pembusukan maka dapat mendatangkan suatu makhluk hidup seperti belatung. Lantas apakah riset ini bisa menjadi bukti bahwa alam sendiri mampu mendatangkan jasad Nabi Adam As dengan berevolusi?
Simak artikel berikutnya!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H