Mohon tunggu...
Resty Dinta Nurani
Resty Dinta Nurani Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa universitas islam negri syarif hidayatullah jakarta fakultas dakwah dan ilmu komunikasi jurusan pengembangan masyarakat islam

RESTY DINTA NURANI NIM. 12405051040058

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menghidupkan Fungsi Masjid

4 November 2024   11:31 Diperbarui: 4 November 2024   11:31 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Masjid  menurut  bahasa Yunani, masjid berasal  dari pada  perkataan sa  ja  da,  yang berarti tempat sujud Menurut al-Sa'di, "Masjid ialah satu tempat yang dikhususkan untuk menunaikan solat lima waktu dan solat jumaat secara khusus dan berterusan" (Huri Yasin Husain 2007, 14). Definisi ini dapat difahami bahawa musalla yang berbentuk sementara, bahagian atau ruang tertentu yang kebanyakannya dinamakan surau tidak  dikategorikan  sebagai  masjid.  Begitu  juga  dalam  definisi  tersebut  tidak  dinamakan masjid bagi tempat-tempat yang didirikan solat bagi hari raya aidilfitri dan hari raya aidiladha kerana tidak bersifat berterusan. Ini dinamakan sebagai musolla sahaja

            Menurut   Kamarul   dan   Ab   Halim   (2019), pada  zaman  Rasullulah  S.A.W  banyak proses pengajaran dan pembelajaran berlangsung  di  dalam  masjid.  Islam  tidak mengadakan  risalah  masjid  hanya  untuk  menunaikan  solat  lima  waktu  saja, Rasullulah  S.A.W  menjadikan masjid  peranan  yang  positif .  Namun, sebaliknya  yang  yang  berlaku  hari  ini.  Realitinya,  kebanyakan  masjid  kini  lebih  berfungsi sebagai tempat untuk beribadah saja    kebanyakan masjid tidak aktif pada waktu siang digunakan untuk solat zuhur dan asar  berbeda dengan  waktu  malam  pada maghrib sehingga  isyak.  Selain  daripada waktu itu, masjid tidak digunakan secara maksima oleh mana-mana pihak.

            fungsinya masjid pada saat ini tidak hanya sebaga tempat sujud dan mengerjakan ibadah shalat saja, tetapi berangsur-angsur masjid difungsikan sebagai tempat pendidikan dan pembinaan umat, antara masjid dan pengembangan pendidikan serta pembinaan umat tidak dapat dipisahkan. Masjid tempat ibadah umat Islam yang sangat dihormati dan dimuliakan, masjid juga merupakan tempat dimana ibadah, selain itu juga merupakan tempat sosial. (Dian Rajyat.1992)

            Dalam mengoptimalkan fungsi dan peran masjid, berikut ini akan di jelaskan beberapa fungsi masjid:

  • Masjid sebagai sarana dakwah
  • forum tempat berkumpul kaum beriman dan mendengarkan da'wah. (Ahmad Sutarmadi, 2001.59)
  • Masjid sebagai pusat pengembangan moral dan sosial
  • di mana masjid adalah tempat para penduduk saling berjumpa, saling berkenalan satu sama lain, memperkuat ikatan persaudaraan. (awbi al-Shar'iyyah li Bini 1999.9)
  • Masjid sebagai pusat Pendidikan
  • sebagaimana dikutip Tajuddin bin u'aib, mengakui bahwa institusi masjid dalam Islam telah melahirkan konsep universitas di dunia.
  • Masjid sebagai pusat pengembangan ekonomi
  • Pengembangan fungsi masjid seperti yang diharapkan itu belum sepenuhnya dapat dilaksanakan, disebabkan kemampuan pengurus dan pengelola sebagian besar masji terutama di Indonesia masih terbatas, dan lagi masih banyak pandangan bahwa masjid
  • dimanfaatkan khusus untuk ibadah saja. (Ahmad Sutarmadi. 20)
  • Masjid sebagai pengembangan politik
  • Di zaman Nabi dan Khalifah, orang yang diangkat menjadi gubernur dalam suatu propinsi, sekalian juga ditunjuk menjadi imam memimpin shalat. Kehormatan menjadi
  • imam sama dengan kehormatan nmenjadi raja. Pada imam ini kelihatan kembali betapa
  • agama dan kebudayaan merupakan bagian-bagian dari dn yang seimbang, masing-masing berbeda, meliputi lapangan yang berlainan, tetapi keduanya berpadu dalam din. Imam sebagai pemimpin dalam agama (Shalat), juga merupakan pemimpin dalam kebudayaan dan politik. (Sidi Gazalba.195)

            Karena itulah, Allah swt, begitu sangat mencintai masjid dan orang orang yang berjalan menuju masjid untuk beribadah. Dalam Q.S. al-Taubah: 18 Allah swt. Berfirman:

"Sesungguhnya hanya yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari akhir, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah, Maka merekalah orang-orang yang diharapkan Termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk". (QS AT-TAUBAH.18)

            Selain itu, dalam hadis disebutkan riwayat (al-Tirmidzi dari Abu Sa'id al-Khudry) bahwa Rasulullah saw. bersabda, yang artinya, "Apabila kamu melihat seseorang biasa pergi ke masjid maka saksikanlah ia benar-benar beriman, karena sesungguhnya Allah swt. berfirman; Sesungguhnya hanya yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari akhir".            

            Di Indonesia  Masjid  masih  menjadi  suatu  lembaga  pendidikan   yang   paling   efektif   dan   dapat   dijangkau   oleh   kondisi   sosial   masyarakat,   ekonomi dan politik apapun. Lingkungan dapat  diartikan  sebagai  suatu  system  kompleks  yang  berada  diluar  individu yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan ogranisme. Manusia tidak hanya  cinta  kepada  sesama manusia  saja,  melainkan  juga  terhadap  lingkungan.manusia  yang   benar-benar   cinta   terhadap   lingkungan   akan   memiliki   rasa   empati   terhadap   lingkungan tersebut. Kemudian orang yang cinta terhadap lingkungan akan merasa bahagia dan  senang  apabila  lingkungannya  dapat  terjaga  kebersihan  dan  kelestariannya.  Dan  mereka yang cinta terhadap lingkungan tentu akan berusaha dan berupaya untuk menjaga lingkungannya agar tidak rusak dan terjaga kelestariannya. Cinta lingkungan adalah sikap dan   tindakan   yang   selalu   mencegah   kerusakan   pada   alam   sekitarnya   dan   berupaya   memperbaiki  kerusakan  alam  yang  sudah  terjadi.  Jadi  cinta  lingkungan  merupakan  rasa  yang terdapat dalam diri individu terhadap semua benda, kondisi, dan segala sesuatu yang mempengaruhi   keberlangsungan   hidupnya. Sehingga   terdapat   rasa   keinginan   untuk   menjaga   dan   memelihara   lingkungan   dimanapun   mereka   berada.   Cinta   lingkungan   merupakan karakter yang harus dimiliki generasi muda saat ini. Karakter cinta lingkungan dapat   ditanamkan   dengan   membiasakan   anak   sejak   usia dini   untuk   cinta   terhadap   lingkungan.  Seperti  halnya  menanamkan  rasa  cinta  lingkungan  dalam  lingkungan  masjid.  (Khusna, 2019)

           

            Jadi titik fokusnya adalah keikhlashan dalam rangka ingin memandang wajah Allah dan, kendati hanya membangun masjid seperti sarang telur burung, yang penting masjid itu berfungsi dengan baik sebagai tempat ibadah kepada Allah semata, niscaya Allah akan menjamin rumah bagi kita di surga yang semisalnya. Tapi ingat, Allah tidak akan membangunkan rumah bagi kita di surga persis seperti masjid yang kita bangun.

            Hadits ketiga. Nabi Muhammad mengatakan,para malaikat, serta Allah akan menyebut-nyebut mereka di kumpuian makhluk yang ada di sisi-Nya." [Mukhtashar Shahih Muslim no. 1897]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun