Mohon tunggu...
Resti Wulandari
Resti Wulandari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi S2 Ilmu Komunikasi Universitas Andalas

Resti Wulandari adalah mahasiswi S2 Ilmu Komunikasi sekaligus alumni S1 Ilmu Sejarah Universitas Andalas. Sebagai seorang penulis yang penuh semangat dalam mengeksplorasi keindahan kata-kata, Resti berfokus pada genre informatika, sejarah, dan sosial budaya. Melalui tulisannya, ia kerap menggali tema-tema yang mencakup perkembangan teknologi, dinamika sosial, serta warisan sejarah, dengan pendekatan yang mendalam dan informatif. Perpaduan latar belakang pendidikan dan minatnya dalam dunia komunikasi menjadikan setiap karyanya mampu memberikan perspektif baru bagi para pembaca. Resti berkomitmen untuk terus menghasilkan karya yang tidak hanya menginspirasi, tetapi juga memperkaya wawasan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Komunikasi Efektif di Era Disrupsi, Pentingnya Sistem Informasi yang Transparan dan Cepat Tanggap

30 Oktober 2024   10:50 Diperbarui: 30 Oktober 2024   11:10 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Era disrupsi telah membawa perubahan besar pada berbagai sektor kehidupan. Disrupsi sering kali dipicu oleh inovasi teknologi, pergeseran sosial, atau krisis global yang mengganggu cara kerja dan struktur yang sudah ada. 

Dalam kondisi seperti ini, transparansi dan kecepatan tanggap dalam komunikasi menjadi sangat krusial. Kedua elemen ini adalah kunci untuk menjaga stabilitas dan kepercayaan di tengah perubahan yang cepat dan sering kali tidak terduga.

Era Disrupsi dan Pentingnya Komunikasi

Disrupsi mengacu pada perubahan yang terjadi secara tiba-tiba, menimbulkan ketidakpastian, dan sering kali memaksa perusahaan, organisasi, bahkan negara, untuk mengubah cara mereka beroperasi. 

Revolusi digital, munculnya kecerdasan buatan (AI), dan pandemi global seperti COVID-19 adalah contoh dari faktor-faktor yang mendisrupsi tatanan dunia. Dalam situasi ini, komunikasi yang cepat dan akurat menjadi penting agar pihak-pihak yang terlibat dapat segera menyesuaikan diri dengan keadaan baru.

Pandemi COVID-19, misalnya, telah menunjukkan betapa pentingnya sistem informasi yang transparan dan cepat tanggap. Di banyak negara, informasi yang disampaikan dengan jelas dan tepat waktu mengenai kondisi pandemi, langkah-langkah kesehatan, dan kebijakan pemerintah menjadi faktor penentu dalam pengendalian krisis.

 Masyarakat yang mendapat informasi yang transparan dan mudah diakses cenderung lebih kooperatif dan dapat menyesuaikan diri dengan cepat dibanding mereka yang dihadapkan pada informasi yang terputus-putus atau tertutup.

Transparansi: Membangun Kepercayaan di Masa Krisis

Salah satu aspek penting dalam komunikasi efektif di era disrupsi adalah transparansi. Transparansi dalam informasi berarti bahwa pihak-pihak terkait -- baik itu pemerintah, perusahaan, maupun organisasi non-pemerintah -- memberikan informasi yang jujur, jelas, dan dapat dipertanggungjawabkan. Dengan kata lain, tidak ada agenda tersembunyi atau informasi yang sengaja disembunyikan dari publik.

Dalam masa disrupsi, masyarakat berada dalam situasi ketidakpastian dan sering kali merasa cemas. Dalam kondisi seperti ini, ketidakpastian informasi bisa memperparah keadaan dan menimbulkan keresahan sosial. 

Sebagai contoh, selama pandemi COVID-19, negara-negara yang menghadapi tantangan terbesar adalah yang gagal menyampaikan informasi kesehatan yang akurat dan transparan. Banyaknya hoaks dan informasi yang saling bertentangan memperburuk situasi di beberapa tempat, menyebabkan kepanikan dan ketidakpercayaan terhadap otoritas.

Sebaliknya, negara-negara yang secara konsisten memberikan informasi yang transparan dan terbuka berhasil meredam kekhawatiran publik. Selandia Baru, misalnya, di bawah kepemimpinan Jacinda Ardern, menjadi contoh bagaimana transparansi dalam komunikasi krisis dapat membangun kepercayaan dan stabilitas. 

Pemerintah Selandia Baru terus-menerus memberikan update yang jujur tentang kondisi terkini, termasuk risiko dan tantangan yang mereka hadapi, sehingga masyarakat merasa dilibatkan dalam proses penanganan krisis.

Kecepatan Tanggap: Menghindari Keterlambatan yang Berbahaya

Kecepatan tanggap dalam penyampaian informasi juga tidak kalah penting di era disrupsi. Dalam situasi darurat atau perubahan besar, keterlambatan dalam menyampaikan informasi bisa berdampak serius. 

Dalam dunia bisnis, perusahaan yang lambat merespons tren atau gangguan pasar bisa kehilangan pangsa pasar atau bahkan bangkrut. Di bidang kesehatan, keterlambatan dalam memberikan informasi penting mengenai wabah penyakit atau kondisi kesehatan bisa mengancam nyawa.

Kecepatan tanggap tidak hanya berlaku dalam situasi krisis besar, tetapi juga dalam konteks pelayanan informasi sehari-hari. Misalnya, di dunia bisnis, perusahaan yang merespons keluhan pelanggan dengan cepat cenderung memiliki reputasi yang lebih baik dibandingkan dengan yang lambat atau tidak responsif. 

Perusahaan teknologi seperti Amazon dan Apple telah membuktikan pentingnya memberikan tanggapan cepat terhadap kebutuhan konsumen, baik melalui layanan pelanggan maupun pembaruan produk.

Namun, kecepatan tanggap juga memerlukan infrastruktur dan sistem informasi yang mendukung. Teknologi digital seperti cloud computing dan big data memungkinkan pengumpulan, analisis, dan distribusi informasi dalam waktu nyata (real-time), memungkinkan organisasi untuk merespons dengan lebih cepat terhadap perubahan.

 Selain itu, media sosial telah menjadi alat penting dalam menyebarkan informasi dengan cepat kepada khalayak luas. Organisasi yang mampu memanfaatkan teknologi ini secara efektif memiliki keunggulan dalam menghadapi era disrupsi.

Integrasi Teknologi dalam Sistem Informasi

Di era digital, teknologi adalah fondasi dari sistem informasi yang transparan dan cepat tanggap. Kemajuan teknologi komunikasi, termasuk jaringan internet yang cepat, media sosial, dan aplikasi berbasis data, memungkinkan informasi disebarkan secara real-time kepada publik. 

Teknologi ini memungkinkan institusi untuk memberikan update secara cepat, mengoreksi informasi yang salah, dan merespons pertanyaan atau kekhawatiran dari masyarakat.

Sistem informasi yang adaptif sangat penting dalam mendukung transparansi dan kecepatan tanggap. Salah satu contohnya adalah penggunaan sistem real-time tracking dalam distribusi bantuan selama bencana alam. 

Sistem ini memungkinkan pihak berwenang memantau dan memberikan informasi langsung kepada masyarakat mengenai lokasi dan ketersediaan bantuan. Dalam situasi yang berubah dengan cepat, teknologi semacam ini membantu mengurangi ketidakpastian dan meningkatkan rasa aman di kalangan masyarakat.

Penutup

Era disrupsi menghadirkan tantangan besar, tetapi juga membuka peluang untuk membangun sistem komunikasi yang lebih baik. Transparansi dan kecepatan tanggap adalah kunci dalam menjaga kepercayaan publik dan memastikan bahwa informasi yang disampaikan dapat membantu masyarakat, bisnis, dan pemerintah untuk merespons perubahan dengan lebih efektif. Dalam dunia yang terus berubah, komunikasi yang efektif menjadi salah satu pilar utama untuk menjaga stabilitas dan pertumbuhan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun