Mohon tunggu...
Resti Puspitasari
Resti Puspitasari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa / UIN Sunan Gunung Djati Bandung

saya mahasiswa UIN SGD Bandung, aktif di beberapa Organisasi Kampus dan diluar kampus, saya kuliah di program study Manajemen Pendidikan Islam, beberapa karya tulis ilmiah saya seperti cerpen, puisi dll telah terseleksi ISBN, saya gemar menulis dan mengikuti perlombaan seperti menulis dan juga publick speaking bahasa arab, inggris dan indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Ideologi Pendidikan Sekolah Islam Terpadu

5 November 2024   18:09 Diperbarui: 5 November 2024   18:16 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagai upaya reintegrasi keilmuan dalam pendidikan Islam, kurikulum Sekolah Islam Terpadu juga merupakan bagian dari ideologi pendidikan yang diadopsi dari Ikhwanul Muslimin. Hal ini tampak dalam sepuluh konsep muwasafat yang menjadi tujuan dalam pendidikan yang diselenggarakan Sekolah Islam Terpadu. Secara spesifik, kurikulum Sekolah Islam Terpadu merupakan kurikulum yang berisi target yang harus dicapai secara berkala dalam beberapa jenjang yang meliputi jenjang muda, madya, dan dewasa.

Ada sepuluh karakter dari kepribadian Muslim menurut tujuan pendidikan Sekolah Islam Terpadu. Sepuluh karakter kepribadian Muslim ini biasa disebut dengan sepuluh muwa safat. Penjenjangan ini sama dengan konsep muwa safat yang dimiliki oleh Ikhwanul Muslimin, yakni sebagai berikut:

Pertama: Memiliki Akidah yang lurus 

Indikator dari karakter ini adalah; mengimani rukun Islam, mematuhi dan tunduk kepada Allah swt., mengikhlaskan amal untuk Allah swt., beriman kepada nikmat dan siksa kubur, mensyukuri nikmat Allah swt. Saat mendapatkannya, menjadikan setan sebagai musuh, tidak bersumpah selain atas nama Allah swt. Tidak merasa sial mendengar dan melihat sesuatu, tidak menghadiri perdukunan dan paranormal, tidak meminta tolong kepada jin atau orang yangbekerja sama dengan jin, dan tidak meminta kepada orang yang meninggal.

kedua: Beribadah yang Benar. 

Karakter ini memiliki indikator sebagai berikut; ihsan dalam thoharoh, ihsan dalam shalat lima waktu, cinta membaca dan menghafal al-Quran, berpuasa fardhu pada bulan ramadhan, ada kecintaan terhadap shalat berjamaah, mendirikan qiyam al-lail minimal sekali dalam sepekan, berpuasa sunnah minimal sekali dalam sepekan, hafal satu juz al-Quran, menutup segala kegiatan dengan istighfar, berdoa pada waktu-waktu mustajab, dan berdzikir dalam segala keadaan.

ketiga: Berakhlak Mulia. 

Karakter ini dicirikan dengan indikator sebagai berikut; memenuhi janji, jujur, berbuat baik kepada orang lain, menjaga kehormatan keluarga, menyayangi yang lebih muda, menghormati yang lebih tua, menjaga pandangan, menjaga rahasia, menutupi aib orang lain, menggunakan barang orang lain dengan seizin pemiliknya, menyebarluaskan salam, menjauhi hal-hal dan perbuatan haram, berteman dengan orang baik, rendah hati dan jauh dari sifat sombong, punya prinsip dan tidak ikut-ikutan, tidak mencaci maki, tidak mengadu domba, dan tidak ghibah dan ngrumpi.

Keempat: Mandiri. 

Karakter ini memiliki indikator sebagai berikut; menjauhi perbuatan tercela, memenuhi hak orang lain, belajar menabung, menjaga fasilitas umum, menjaga fasilitas dan barang pribadi, dan memenuhi kebutuhan sesuai dengan kemampuan (mandi sendiri, tidur sendiri, dan aktifitas pribadi lainnya).

Kelima: Berwawasan dan Berpengetahuan luas. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun