Mohon tunggu...
Resti Marliza Yanti
Resti Marliza Yanti Mohon Tunggu... Guru - Pendidik

Memasak dan Bernyanyi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Peningkatan Kemampuan Mengenal Konsep Bilangan melalui Kegiatan Bermain Bowling Modifikasi di TK Negeri 02 Oku

20 Februari 2024   00:37 Diperbarui: 20 Februari 2024   09:44 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

BAB I

PENDAHULUAN

 

A.        LATAR BELAKANG 

Pendidikan merupakan upaya yang berkaitan dengan pembinaan dan pengembangan berbagai aspek kepribadian yang mendorong dan memengaruhi anak untuk berbuat atas kesadaran, kemauan dan tanggung jawabnya. Pendidikan sifatnya mutlak dalam kehidupan, baik dalam kehidupan keluarga, masyarakat, maupun dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Pendidikan anak usia dini (PAUD) pada hakekatnya adalah pendidikan yang diselenggarakan dengan tujuan untuk memfasilitasi pertumbuhan dan perkembangan anak secara menyeluruh atau menekankan pada pengembangan seluruh aspek kepribadian anak. Undang-undang telah menjelaskan secara khusus dalam salah satu pasalnya tentang pendidikan untuk anak usia 0-6 tahun yang dikenal dengan istilah pendidikan anak usia dini. Pendidikan anak usia dini diharapkan dapat menitikberatkan akses dan mutu pelayanan pendidikan melalui jalur formal seperti RA , TK.

Pendidikan pada jenjang ini menitik beratkan pada peletakan dasar kearah pertumbuhan dan perkembangan fisik (motorik halus dan motorik kasar), kognitif, moral, sosial, dan bahasa sesuai dengan tahap perkembangan yang dilalui anak usia dini. Pembelajaran inovatif adalah pembelajaran yang langsung memecahkan masalah yang sedang dihadapi oleh kelas, berdasarkan kondisi kelas, jadi pembelajaran inovatif adalah pembelajaran yang berorientasi pada strategi, metode atau upaya menigkatkan semua kemampuan positif dalam proses pengembangan potensi atau kemampuan.

             Setiap murid yang duduk di kelas kita adalah individu yang unik dan memiliki latar belakang budaya, ekonomi, latar belakang pendidikan orang tua yang beragam, kemampuan yang berbeda, tahap perkembangan yang berbeda, gaya beajar dan serta minat yang berbeda pula, namun mereka datang ke sekolah dengan tujuan yang sama, yaitu ingin belajar, bermain, mengenal teman-teman sebaya dengan suasana yang menyenangkan dan kembali pulang dengan perasaan bahagia dan ingin kembali bersekolah keesokan harinya.

B.        TUJUAN.

 Dari penelitian ini ingin meningkatkan kemampuan mengenal konsep bilangan anak kelas B di TK Negeri 02 OKU melalui pembelajaran yang inovatif dan kreatif. Pembelajaran di TK Negeri 02 OKU sudah terlaksana setiap harinya. Pada saat proses belajar ketika guru menyebutkan dan mengenalkan konsep bilangan, anak-anak tidak bisa mengenal konsep bilangan. Anak bahkan ada yang bercerita dengan teman dan ada yang mengganggu temannya, ada juga yang melamun dan diam tanpa merespon. Kondisi seperti ini menjadikan proses belajar kurang efektif. Dari hasil pengamatan penulis hampir 65% anak tidak mampu mengenal konsep bilangan pada saat proses belajar. Maka dapat disimpulkan bahwa kemampuan mengenal konsep bilangan anak pada masih rendah. Untuk meningkatkan kemampuan mengenal konsep bilangan anak di kelas B TK Negeri 02 OKU membutuhkan sebuah perubahan baru baik dari strategi, model maupun metodenya. Disini penulis ingin meningkatkan kemampuan mengenal konsep bilangan pada anak dengan menggunakan pembelajaran yang inovatif, kreatif dan menyenangkan. Pembelajaran ini berbasis HOTS (Higher Other Thinking Skill), STEAM, menggunakan TPACK (Technological Pedagogical Content Knowledge) mengajak anak untuk berpikir tingkat tinggi. Penulis mengharapkan dengan pembelajaran yang akan dilaksanakan ini dapat meningkatkan kemampuan mengenal konsep bilangan pada anak di TK  Negeri 02 OKUsehingga proses belajar anak bisa terlaksana dengan baik.

BAB II

PEMBAHASAN

 

A.        PENGERTIAN PEMBELAJARAN INOVATIF.

 

            Pembelajaran Inovatif adalah usaha guru untuk menyesuaikan proses pembelajaran di kelas untuk memenuhi kebutuhan belajar individu murid. Menurut Tomlinson (1999:14) dalam kelas yang mengimplementasikan pembelajaran inovatif, seorang guru melakukan upaya yang konsisten untuk merespon kebutuhan belajar murid

Pembelajaran inovatif juga mengandung arti pembelajaran yang dikemas oleh guru atau instruktur lainnya yang merupakan wujud gagasan atau teknik yang dipandang baru agar mampu menfasilitasi siswa untuk memperoleh kemajuan dalam proses dan hasil belajar. Pembelajaran inovatif bisa mengadaptasi dari model pembelajaran yang menyenangkan. "Learning is fun" merupakan kunci yang diterapkan dalam pembelajaran inovatif.10 Jika siswa sudah menanamkan hal ini di pikirannya tidak akan ada lagi siswa yang pasif di kelas, perasaan tertekan, kemungkinan kegagalan, keterbatasan pilihan, dan tentu saja rasa bosan. Membangun metode pembelajaran inovatif sendiri bisa dilakukan dengan cara diantaranya mengukur daya kemampuan serap ilmu masing-masing orang.

Pembelajaran inovatif, kreatif dan menyenangkan serta media yang menarik akan lebih mudah membuat anak mengenal konsep bilangan. Karena pembelajarannya berpusat pada anak dan dapat menstimulus anak untuk berpikir tingkat tinggi. Pembelajaran ini perlu dikembangkan di TK negeri 02 OKU maupun di sekolah lain, karena dapat mengembangkan kreativitas anak dan guru. Penulis melakukan publish video pembelajaran ke media sosial agar dapat dijadikan contoh pembelajaran bagi guru-guru yang lainnya.

            Tujuan saya melaksankan praktik baik ini agar dapat menginspirasi semua rekan guru untuk melaksanakan pembelajaran inovatif dengan memanfaatkan media yang lebih bervariatif, dan interaktif ,sehingga memberikan dampak baik bagi murid, Adapun pada murid saya ingin memberikan pemahaman bahwa perangkat digital bisa di gunakan untuk belajar dan memberikan pemahaman bahwa akibat yang negative jika  di gunakan secara berlebihan dapat menganggu Kesehatan dan mental anak .

            Sebagai seorang guru di TK Negeri 02 OKU, penulis mempunyai tanggung jawab untuk melakukan perubahan yang bertujuan agar dapat meningkatkan kemampuan anak dalam mengenal konsep bilangan di kelas B TK Negeri 02 OKU. Penulis akan membuat perubahan berdasarkan ilmu yang penulis dapat selama mengikuti program PPG. Berdasarkan identifikasi masalah yang sudah penulis amati, penulis melakukan wawancara dengan Ketua IGTKI Kab OKU, teman sejawat dan pakar serta mencari kajian literatur, penulis menyampaikan kepada guru dan teman sejawat tentang pelaksanaan yang akan penulis laksanakan. Penulis membuat perangkat pembelajaran inovatif, membuat video pembelajaran, menyiapkan alat dan bahan untuk media pembelajaran, menyiapkan materi pembelajaran yang menarik dan menyiapkan teman sejawat yang akan membantu dalam pengambilan video, baru penulis akan melaksanakan rencana aksi.

B.        TANTANGAN

 

            Setiap kegiatan yang akan kita laksanakan pasti akan ada tantangan dan masalah yang kita temui, pada praktik pembelajaran inovatif ini tantangan yang saya hadapi adalah :

  • Membutuhkan waktu dalam menyiapkan media
  • Murid yang antusias untuk belajar sehingga tidak sabar untuk melakukan kegiatan pembelajaran
  • Suasana kelas lain berisik sehingga suara dari video tidak terdengar dengan jelas

          Kegiatan pembelajaran inovatif dengan menggunakan perangakat digital memerlukan keterlibatan banyak pihak yaitu kepala sekolah selaku pemangku kebijakan, rekan guru yang menjadi mitra ketika pemgambilan video, anak anak didik yang bersemangat belajar, serta pihak yang telah membantu menyiapkan peralatan yang di perlukan untuk melaksankan kegiatan pembelajaran

C.      SOLUSI

 

Strategi yang di gunakan untuk menghadapi tantangan tersebut adalah :

  • Menyiapkan media dari jauh hari
  • Mengkondisikan kelas dengan baik agar kegiatan belajar dapat terlaksana sesuai dengan perencanaan
  • Meminta bantuan dan kerjasama guru kelas lain agar meredam suara anak-anak agar tidak berisik

D.      AKSI PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 

 

         a. Langkah Langkah persiapan :

 

  • Membuat perangkat pembelajaran bermuatan HOTS
  • Memilih topik
  • Membuat alat peraga yang di butuhkan sesuai dengan perencanaan
  • Menyiapkan sarana prasarana yang akan digunakan
  • Menyiapkan alat dan bahan
  • Menyiapkan bahan ajar dan media pembelajaran
  • Menyiapkan video pembelajaran yang sesuai dengan topik
  • Melaksanakan pembelajaran (pembuka, inti dan penutup)
  • Meminta bantuan rekan guru untuk melakukan perekaman ketika kegiatan pembelajaran berlangsung.

        b. Tujuan Pembelajaran

 

Anak mengucapkan rasa syukur kepada Allah SWT dengan mengucap kalimat toyibah ( Alhamdulillah)

Anak dapat melakukan kegiatan bermain bowling modifikasi dengan benar

Anak dapat membilang angka 1-10 dengan benar

Anak dapat mengecap  menggunakan pelepah pisang dengan benar

Anak dapat membuat mainan mobil dari pelepah pisang dengan benar

Anak dapat menceritakan proses membuat mainan mobil dari pelepah pisang dengan tepat

        c. Pelaksanaan 

 

  • Kegiatan awal (30 Menit )

  • Di awali dengan kegiatan pembiasaan yaitu berbaris sebelum masuk kelas sambil bernyani dan menggerakan badan untuk melatih fisik motoric kasar anak
  • Guru mengajak anak berdoa sebelum belajar untuk meningkatkan kemampuan nilai nilai agama
  • Guru menanyakan perasaan anak pada hari itu dan  melakukan ice breaking , serta berdiskusi tentang kegiatan yang telah mereka lakukan di hari sebelumnya
  • Guru memperkenal alat peraga hari itu yaitu laptop dan infocus serta mengaitkan dengan pengetahuan mereka tentang alat peraga tersebut

  • Kegiatan Inti (90 Menit )

  • Guru mengajak anak menonton video tentang tutorial membuat mobilan dari pelepah pisang yang merupakan topik pembelajaran hari itu video di dapatkan dari youtube
  • Guru menjelaskan tentang kegiatan bermain bowling modifikasi mengenal konsep bilangan
  • Guru meminta anak untuk melakukan kegiatan bermain bowling modifikasi mengenal konsep bilangan
  • Guru mendemonstrasikan cara mengecap menggunakan pelepah pisang dengan benar
  • Guru mendemonstrasikan cara membuat mobilan menggunakan pelepah pisang
  • Guru membimbing anak membuat membuat mobilan menggunakan pelepah pisang
  • Istirahat (30 Menit )
  • Kegiatan di lanjutkan dengan makan bersama di mulai dengan antri ketika mencuci tangan, meletakan  bekal yang sudah di bawa dari rumah di atas meja lalu di lanjutkan dengan berdoa sebelum makan  dan makan bersama dengan tertib .
  • Setelah makan bersama anak di persilahkan untuk bermain di halaman maupun di dalam kelas menggunakan semua alat permainan yang telah tersedia
  • Kegiatan Penutup (30 Menit )

            Pada kegiatan ini guru akan merefleksikan pembelajaran hari itu kepada anak dengan memberikan pertanyaan pertanyaan terbuka tentang kegiatan apa saja yang telah mereka lakukan hari itu, kegiatan apa yang membuat mereka merasa senang dan mengapa mereka merasa senang dengan kegiatan tersebut.

Kegiatan penutup diakhiri dengan pesan pesan moral sebelum pulang dan berdoa sebelum pulang, serta pulang ketika sudah di jemput oleh orang tua masing masing.

            d. Pihak Yang Terlibat

 

             adalah anak-anak dan rekan guru yang melakukan perekaman gambar, tantangan yang di hadapi adalah memori hp ketika perekaman gambar tidak cukup, suara yang berisik dari kelas lain dan anak anak yang sangat antusias belajar sehingga tidak tertib ketika kegiatan pembelajaran berlangsung

            Strategi yang di gunakan untuk menghadapi tantangan tersebut adalah menggunakan 2 smartphone untuk melakukan perekaman, mengkondisikan anak anak agar lebih tertib, dan meredam suara yang berisik

            Sumber daya yang di gunakan untuk melaksanakan kegiatan ini adalah jaringan internet yang stabil yang sudah tersedia pada satuan pendidikan tempat saya mengajar.

            e. Sumber daya

1. Dosen PPG

2. Guru pamong

3. Video pembelajaran

E.      REFLEKSI

  • Kegiatan pembelajaran berjalan dengan baik sesuai dengan perencanaan yang telah di buat
  • Terdapat kendala yang terjadi sepanjang kegiatan pembelajaran seperti anak yang antusias sehingga kurang tertib, suara video yang tidak keluar atau tidak terdengar
  • Respon orang tua murid terhadap pembelajaran yang telah di laksnakan sangat baik mereka mengapresiasi ketika video kegiatan belajar di share di wa grup kelas
  • Respon dari rekan guru sangat baik ,para rekan guru termotivasi untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran yang telah di lakukan
  • Respon dari kepala sekolah ,kepala sekolah sangat mendukung kegiatan pembelajaran tersebut

BAB III

KESIMPULAN

          Jadi dapat di simpulkan bahwa Pengunaan media pembelajaran yang menarik dan inovatif sangat membantu dalam memberi pemahaman kepada anak dalam pengembangan pengetahuan anak. Anak mudah mengerti dengan materi yang disampaikan. Sehingga dapat meningkatkan konsentrasi peserta didik. Pembelajaran yang berpusat pada anak sangat membantu dalam meningkatkan konsentrasi serta keaktifan anak.

         

                                                                                    

 

 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun