Mohon tunggu...
Resti Anugrah Etii
Resti Anugrah Etii Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi

Hobi saya makan, saya orang ekstrovert, saya suka konten yang berbau positif

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tilik Sejarah Makam Ulama Besar Tareqat Naqsabandiyah di Tanah Putih Tanjung Melawan "Tuan Guru Syekh Zainuddin Kualo Rokan"

6 Juni 2022   20:30 Diperbarui: 6 Juni 2022   20:31 1810
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Syekh Zainuddin memiliki nama kecil julad. Ia lahir di daerah Rokan Hulu tepatnya kota Tambusai. Tanggal lahir nya belum diketahui, ia tumbuh dan semasa hidupnya di lalui di Rokan Hilir hingga akhir hayatnya pada tahun 1353 Hijriyah/ 1932 Masehi. Tuan syekh Zainuddin ini bukan penyebar agama Islam, sebab pada masa itu agama Islam ini sudah di anut oleh mayoritas masyarakat Rokan Hilir.  

Namun, peran dan ketokohan dari tuan guru syekh Zainuddin sejak kecil tidak terlepas dari kegigihan sikapnya dalam menerapkan nilai agama islam sekaligus melakukannya secara nyata dalam kehidupan sehari-hari.

Jasa-jasanya dalam menerapkan tareqat naqsabandiyah senantiasa harum dalam ingatan masyarakat dan menjadi ucapan yang mewariskan dari generasi ke generasi khususnya di kecamatan Tanah putih Tanjung melawan hingga sekarang. Sampai saat ini makam tuan guru syekh Zainuddin masih menjadi situs bersejarah bagi masyarakat Rokan Hilir dan daerah lainnya. Tuan syekh Zainuddin kualo/ lebih dikenal dengan sebutan tuan guru syekh Zainuddin Rokan. 

Diperkirakan usianya sudah mencapai 100 tahun Ketika ia wafat. Ia merupakan ulama besar pengemban tareqat naqsabandiyah do Tanah putih Tanjung melawan. 

Hidupnya ini kurang lebih se zaman dengan tuan syekh Abdul Wahab Rokan atau yg dikenal dengan Tuan guru basilam dan tuan guru syekh Abdurrahman Siddiq Mufti dari kerajaan Indragiri. Tuan guru syekh Zainuddin Rokan ini semakin dekat kekerabatannya setelah anaknya Maryam, menikah dengan tuan guru syekh Basilam.

Tuan syekh Zainuddin ini juga belajar tareqat di Jabal Ali qubis, Mekkah. Kemudian ia beramal atau berdakwah do'a -do'a nya ini sering makbul sehingga beliau tidak hanya dikenang berwibawa tetapi beliau ini juga sangat dihormati di kampung-kampung sekitar di tanah putih Tanjung melawan, Tidak hanya dimasyarakat tanah putih Tanjung melawan saja ia juga sangat terkenal di seluruh masyarakat Rokan Hilir, sampai ke hulu sungai Rokan dan pasir pengaraian. 

Makam dari tuan guru syekh Zainuddin ini dihiasi kain-kain berwarna kuning dan diatasnya dihiasi kain berwarna hijau, kemudian dibatasi oleh pagar besi, serta di dalam nya terdapat sebuah kelambu yang menutupi makan dengan kain yang berwarna putih dan berwarna oranye dibagian atasnya. Kemudian di dalam makam tuan syekh tersebut terdapat tempayan penampungan air, menurut narasumber masyarakat setempat menyebutnya dengan nama take/teko. 

Air yang diambil dari take ini dipercaya dapat menyembuhkan berbagai penyakit. Menurut masyarakat setempat walaupun banyak dari masyarakat yang berziarah dan mengambil air di dalam take ini untuk diminum, membasuh muka, bahkan mereka membawa air dalam take ini pulang kerumah, namun air dalam take tersebut tidak pernah kering.

Menurut narasumber ada bagian kecil di dalam makam tuan guru syekh Zainuddin ini untuk meletakkan uang jika ada para peziarah yang ingin berbagi rezekinya. Sampai saat ini ramai sekali para peziarah yang datang untuk melihat dan berziarah ke makam tuan guru syekh Zainuddin Rokan dari berbagai penjuru daerah baik dalam daerah Rokan Hilir maupun luar daerah Rokan hilir baik di hari besar Islam maupun di hari Jum'at.

Dan pada masa pandemi kemarin, akses untuk melihat makam tuan guru syekh Zainuddin ini dibatasi.

Disisi lain dari makam ini juga terdapat catatan dari silsilah keturunan tuan guru syekh Zainuddin Rokan. Tuan guru syekh Zainuddin ini memiliki empat orang istri, yang pertama Hafsah, kedua  Hindun, ketiga Morub, ke empat Bainah. Menurut silsilah keturunan ia memiliki empat orang putri dari masing-masing istri nya, dan lima belas orang cucu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun