Keadaan saat ini dunia sedang dilanda akan penyakit COVID-19 yang dinyatakan oleh WHO sebagai pandemi diseluruh dunia. Pandemi COVID-19 yang terjadi hingga hari ini menyebabkan beberapa aktivitas harus dilakukan secara daring. Di Indonesia sendiri banyak kebijakan yang diterapkan untuk menekan angka pertumbuhan yang terjadi, seperti adanya kebijakan Work From Home (WFH) yang merupakan bagian dari Pembatasan Sosial Bersekala Besar (PSBB).Â
Keadaan saat ini menyebabkan perekonomian masyarakat dimasa pandemi mengalami penurunan baik disemua wilayah maupun disemua sektor kehidupan. Namun dengan kondisi peningkatan kasus saat ini, berbagai kegiatan harus dialihkan bergeser menjadi kegiatan dirumah saja, dengan keadaan seperti ini masyarakat harus bisa selalu berfikir secara kreatif serta inovatif agar tetap dapat mencukupi kebutuhan hidupnya.Â
Berbagai kebijakan dan solusi yang ditawarkan untuk diterapkan seperti Pemanfaatan Teknologi Tepat Guna (TTG) seperti agrobisnis serta perikanan untuk meningkatkan kualitas serta kuantitas dalam mencapai taraf hidup dan kesejahteraan keluarga, khususnya disaat masa pandemi.
Desa Batursari merupakan desa yang berada di kecamatan Mranggen wilayah barat daya Kabupaten Demak, terdiri atas 7 dusun yang mencakup 297 RT dan 38 RW. Pada wilayah RW 21 yang merupakan wilayah dengan jumlah penduduk cukup padat dan dengan kesibukan yang relatif tinggi sehingga tidak menyisakan banyak waktu luang serta lahan kosong untuk melakukan kegiatan budidaya atau bercocok tanam.Â
Hal ini memunculkan solusi untuk permasalahan tersebut yaitu dengan melakukan kegiatan budidaya dan bercocok tanam dalam waktu yang bersamaan agar memperoleh hasil yang maksimal dengan melakukan Polikultur Ikan dan Sayuran atau lebih dikenal dengan BUDIKDAMBER.Â
Teknik Budidaya ikan didalam ember (BUDIKDAMBER) merupakan pengembangan dari aquaponik dimana ikan dan sayuran tumbuh dalam satu wadah yang sama. Teknik ini menjadi sebuah solusi budidaya perikanan dengan lahan yang sempit dengan penggunaan air yang hemat, serta mudah diterapkan oleh masyarakat dirumah dengan modal yang relatif kecil serta memperoleh hasil yang dapat dijadikan sebagai cadangan ketahanan pangan keluarga.
Pelaksanaan program ini dilakukan dilakukan secara daring dengan diawali mencari literatur mengenai budidaya yang mudah dilakukan di rumah. Langkah selanjutnya melakukan pembuatan media informasi sehingga mudah untuk diberikan kepada masyarakat. Dengan pembuatan leaflet dan video edukasi yang jadi dijadikan sebagai sarana media edukasi dan informasi kepada masyarakat dan kemudian disosialisasikan melalui grup whatsapp warga RW 21 Desa Batursari.Â
Hal ini dilakukan sebagai media alternatif dimasa pandemi COVID-19 agar tidak memicu kerumunan dan untuk mengantisipasi penuluaran kasus. Teknis yang dilakukan dalam memberikan sosialisasi dengan melakukan penyebaran leaflet dan video, kemudian mempersilahkan warga RW 21 dalam menanyakan hal terkait informasi budidaya ikan didalam ember yang dirasa masih kurang jelas.Â
Warga yang ingin bertanya mengenai leaflet dan video edukasi tersebut dapat langsung mengajukan pertanyaan melalui grup whatsapp tersebut. Meskipun sosialisasi yang dilakukan dengan metode online namun tetap mendapatkan antusias warga dengan menunjukkan respon yang positif dari warga mengenai materi yang diberikan.