Mohon tunggu...
Restiana Ayunita
Restiana Ayunita Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance writer

Pecinta kucing, makanan, jalan-jalan, game, dan buku.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Bolehkah Ayah Memandikan Anak Perempuannya?

14 September 2019   20:07 Diperbarui: 19 April 2021   14:25 304
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Anak pertama saya adalah perempuan dan yang pertama kali memandikannya sendiri adalah suami saya. Saya masih gagap kala itu karena saya tidak pernah memandikan ataupun mengurus bayi sebelumnya, kebetulan saya adalah anak bungsu. Hingga akhirnya saya bisa memandikan anak saya sendiri.

Tidak ada masalah saat itu, sampai anak saya bertambah besar, sekitar 1-2 tahun, barulah suami mengungkapkan pikirannya tentang memandikan anak, terutama anak perempuan. Dia khawatir ketika seorang ayah memandikan anak perempuannya yang notabene berbeda gender, dapat menimbulkan hal-hal yang tidak baik seperti menimbulkan hasrat pedofil.

Saya coba memahami apa yang dia khawatirkan walaupun saya kurang setuju. Dalam pikiran saya, pedofil adalah kelainan yang terjadi bukan karena seseorang memandikan anaknya, karena ada juga pedofil yang bukan seorang ayah. 

Dan logikanya kalau memang hal itu berpotensi menimbulkan pedofil, maka seorang ibu pun tidak boleh dong memandikan anak laki-lakinya. Kan mungkin saja ya pedofil itu seorang perempuan. 

Saya sih yakinnya ketika seorang ayah merawat anaknya dari kecil seperti memandikannya, akan timbul bonding sehingga akan sayang untuk "merusak" anaknya. Namun, kami sama-sama tidak mempunyai sumber yang kuat tentang ini.

Kemudian saya penasaran, apakah pandangan Islam tentang hal ini? Saya pun mencari jawabannya dengan bertanya pada praktisi parenting yang menerapkan konsep Islam, di media sosialnya. Rata-rata mereka menjawab bahwa ayahnya memandikan anak perempuannya sampai usia 5-6 tahun setelah si anak bisa mandi sendiri. 

Lalu saya juga menemukan ceramah beberapa ustad yang menyatakan bahwa ayah boleh saja memandikan anak perempuannya sampai si anak tamyiz (masa pra baligh yaitu sekitar usia 7-10 tahun). 

Karena pada usia itu, anak sudah tidak boleh dilihat auratnya, dan harus dipisahkan tidurnya. Ini juga berlaku untuk ibu dengan anak laki-lakinya. Intinya Islam tidak melarang seorang ayah untuk memandikan anak perempuannya.

Justru menurut saya, dengan memandikan anak, apapun gendernya, seorang ayah bisa memiliki bonding yang kuat dengan anaknya. Bahkan ketika seorang teman meminta saran saya bagaimana caranya agar suaminya bisa dekat dengan anaknya, saya bilang coba suaminya mandiin anaknya. 

Karena itulah yang saya rasakan. Bedakan antara memandikan dengan mandi bareng anak ya. Kalau mandi bareng, saya juga sudah tidak melakukannya sejak anak berusia 3 tahunan.

Jadi bagi seorang ayah, tidak perlu takut, cemas, ataupun malu ketika memandikan anak perempuanmu. Percayalah dengan melakukannya, Anda menempati tempat tersendiri di hatinya. Karena anak hanya mau dimandikan oleh orang yang dia sayang dan dia rasa nyaman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun