Pandemi COVID-19 yang menyerang di indonesia pada awal tahun 2020 membuat masyarakat Indonesia berada di masa-masa yang sulit. Sekarang ini masyarakat dipaksa untuk beradaptasi dan berimprovisasi, tidak terkecuali di dalam dunia pendidikan. Pembelajaran saat ini dilakukan dengan sistem daring (online) dengan metode pembelajaran jarak jauh (PJJ). Para siswa harus melaksanakan kegiatan pembelajaran nya dirumah dengan mengikuti pembelajaran dari guru yang didampingi oleh orang tua masing-masing siswa secara langsung. Orang tua pun turut bertanggung jawab langsung bagi terlaksananya pembelajaran yang daring efektif bagi anaknya, terutama selama proses belajar di rumah.
Sebagian orang kegiatan belajar dirumah ternyata tidaklah mudah untuk dilakukan. Kesulitan tidak hanya dialami oleh anak, tetapi juga orangtua sebagai pendamping kegiatan belajar di rumah. Padahal seharusnya, orangtua mempunyai peran yang penting dalam keberlangsungan proses pembelajaran jarak jauh supaya anak tetap semangat dan dapat menangkap pelajaran dengan baik.
Resti Alifia Rahmawati mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Daerah Serang Banten yang merupakan peserta KKN Tematik MDBPE – MBKM UPI 2021, melaksanakan kegiatan pendampingan kepada wali murid SDN Nyapah 2, Kota Serang, Banten. Kegiatan ini dilaksanakan secara online dan offline melalui Grup Whatsapp dan kunjungan langsung ke SD dan kepada orang tua siswa yang menjadi sasaran kegiatan. Topik yang diangkat berupa pendampingan orang tua dalam membimbing anak belajar di rumah .
1. Menghadirkan Suasana Belajar yang Kondusif
Solusi orang tua dalam mendampingi anak belajar yang pertama adalah dengan mempersiapkan suasana belajar yang kondusif, nyaman, dan aman.
Terkadang, anak-anak cepat merasa bosan dan tidak bersemangat jika terus terpaksa harus berdiam diri di rumah. Sebaiknya orang tua bisa menyediakan  ruangan khusus yang membuat anak menjadi lebih termotivasi dan bersemangat dalam  belajar.
Contohnya orang tua bisa menyediakan meja belajar khusus yang menarik untuk anak, bisa berupa gambar kartun terfavoritnya, sebaiknya mematikan televisi saat belajar,tidak menyalakan musik keras, atau berbincang dengan lantang ketika anak sedang bersiap untuk belajar atau sedang belajar.
Selain itu, orang tua juga bisa mengizinkan anak nya untuk beristirahat sejenak agar tidak stress saat melakukan kegiatan belajar.
2. Merancang Jadwal Belajar Harian Anak
Orang tua harus memastikan untuk jadwal belajar anak tertata dengan rapi, misalnya saat bangun pagi di jam tertentu,saat sarapan, kapan anak mulai belajar, waktu anak istirahat, sampai sesi belajartersebut selesai. Dengan membuat jadwal belajar harian ini bisa membantu kegiatan anak lebih terencana, dan membuat proses belajar di rumah lebih efektif.
3. Membuat Waktu Belajar yang Menyesuaikan Â
Orang tua harus bisa menetapkan target yang harus dicapai anak per harinya, supaya anak bisa terbebas dari stress dan irama belajar mengajar di rumah juga menjadi lebih efektif.
4. Menggunakan Cara dan Metode Belajar yang Menyenangkan
Sebaiknya orang tua menggunakan cara belajar yang menyenangkan, supaya anak senang pada saat proses belajar, terutama untuk anak yang masih kecil dan cenderung mudah bosan.
Orang tua bisa menggunakan cara kreatif seperti menggunakan benda atau mainan favorit anak sebagai instrumen belajar. Proses belajar mengajar yang dilakukan dalam bentuk permainan atau cara kreatif lainnya bisa melatih kemampuan sensorik maupun motorik anak.
5. Menggunakan Sumber Belajar yang Tepat
Jika orangtua kehabisan bahan ajar saat mendampingi anak belajar di rumah, orang tua bisa memanfaatkan materi yang tersedia secara gratis di situs pendidikan resmi.
karena, sekarang pemerintah melalui Kemendikbud telah bekerjasama dengan beberapa situs pendidikan resmi dan kredibel untuk mendukung belajar mengajar anak secara daring selama pandemi.
6. Mengawasi Penggunaan Media Sosial dan Game
Karena belajar di rumah cenderung lebih fleksibel, bukan berarti anak bisa bermain gadget seenaknya. Meskipun bermain game online tetap diperlukan, orang tua tetap harus mengawasi durasi saat anak bermain dengan gadget nya.
7. Menerapkan Kedisiplinan Pada Anak
Orang tua bisa mendiskusikan dengan anak perihal pembagian waktu serta konsekuensi yang bisa dilakukan bersama. Sebab, dengan melakukan kedisiplinan ini, proses belajar mengajar bisa lebih terjadwal, rutin, dan waktu di rumah yang juga digunakan untuk belajar pun menjadi efisien.
8. Sebaiknya Menghindari Pemicu Stress
Orang tua sebisa mungkin jangan membuat anak stress dan merasa tertekan. Melakukan kegiatan dengan hal yang monoton terkadang membuat anak menjadi stress. Bukan hanya anak saja, orang tua pun juga bisa berpotensi mengalami stress ketika mendampingi anak belajar.
Sebaiknya orang tua dan anak tetap perlu membagi waktu kegiatan antara kegiatan belajar dan bermain, supaya menghindari terjadinya stress tersebut. Jika anak terlihat sudah tidak antusias dalam belajar, orang tua bisa mengajak anak untuk beristirahat sejenak, misalnya rebahan, menonton kartun favorit nya, atau bisa dengan piknik di beranda rumah sambil berbincang dengan anak mengenai berbagai hal, supaya rasa jenuh bisa berkurang dan hilang secara perlahan.
Dengan tips-tips yang telah diberikan tersbut semoga orang tua bisa lebih memperhatikan  kegiatan anak nya dengan mendiskusikan dan mendengarkan pendapat anak, semoga orang tua bisa menjadi lebih baik lagi dalam mendampingi anak belajar di rumah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H