Mengatasi dilema UKT memerlukan upaya bersama dari pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat secara keseluruhan.Â
Pertama-tama, penting untuk meningkatkan aksesibilitas pendidikan tinggi dengan menyediakan lebih banyak beasiswa dan bantuan keuangan bagi mahasiswa berpenghasilan rendah atau mereka yang berasal dari latar belakang ekonomi yang kurang mampu.
Pemerintah juga perlu mempertimbangkan kembali kebijakan UKT dan memastikan bahwa biaya pendidikan tinggi tidak menjadi hambatan bagi akses pendidikan yang adil dan inklusif.Â
Langkah-langkah seperti menetapkan batas atas untuk kenaikan UKT, memperkenalkan skema pembayaran berbasis penghasilan, atau bahkan menghapuskan UKT secara keseluruhan perlu dipertimbangkan dan dievaluasi.
Selain itu, lembaga pendidikan perlu berperan aktif dalam mengelola sumber daya keuangannya dengan bijaksana, mencari cara untuk mengurangi biaya operasional dan administratif, dan mengalokasikan lebih banyak dana untuk bantuan keuangan bagi mahasiswa.
Menuju Pendidikan Tinggi yang Lebih Inklusif
Dalam menghadapi dilema UKT, kita perlu memahami bahwa pendidikan tinggi bukan hanya tentang memperoleh pengetahuan akademis, tetapi juga tentang menciptakan lingkungan yang mendukung dan inklusif bagi semua orang.Â
Memastikan aksesibilitas pendidikan tinggi yang adil dan berkelanjutan adalah tanggung jawab bersama kita sebagai masyarakat.
Dengan langkah-langkah konkret dan komitmen yang kuat dari semua pihak terkait, kita dapat menciptakan sistem pendidikan tinggi yang tidak hanya memberdayakan individu untuk meraih impian mereka, tetapi juga memperkuat fondasi sosial dan ekonomi masyarakat secara keseluruhan.Â
Dalam upaya ini, mari kita bersatu untuk mewujudkan masa depan yang lebih cerah bagi generasi pendidikan tinggi yang akan datang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H