Mohon tunggu...
Nur Restiani
Nur Restiani Mohon Tunggu... -

My God my Future

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kembang Busuk dan Malam

16 September 2013   13:37 Diperbarui: 24 Juni 2015   07:49 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

KEMBANG BUSUK DAN MALAM

Karya : Nur Restiani

satu.

horison pagi ini mengantarkan satu kisah

seorang gadis menangis di jam satu

satu katapun tak kan bisa didengar

hanya satu inginya

kembali ke masanya satu jam lalu

dua.
dua bajingan berjalan padanya

kedua mata mereka memerah melihat gadis

gadis terus memegang kainya yang hilang dua benik

tiga.

tiga langkah gontai gadis berhenti di bawah lampu

RINAI HUJAN JATUH JUGA DI BULAN KETIGA

hanya ada mereka bertiga di temaram malam

aroma busuk menyebar

dari bunga yang layu

bersatu dengan embun yang mulai turun

pengantar mad cerita rona malam

gadis menangis dalam serak

kesucianya sudah terkubur di tanah merah

jiwa nya sudah terenggut di ranah gundah

pikiranya kalut tak punya arah

aroma busuk menyebar

dari bunga yang layu

gadis, teruslah saja menangis

biar air mata mu jadi penghibur malam

biar rintihan mu jadi penghias alam

aroma busuk menyebar

dari bunga yang layu

tengik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun