Ancaman kedaulatan di Indonesia semakin banyak terjadi hingga saat ini. Konflik yang tidak kunjung usai dengan banyak dalih penyebab dan solusi yang masih belum jelas untuk diterapkan menjadikan konflik kedaulatan bukan lagi masalah keamanan yang sepele tapi sudah menjadi masalah ancaman skala nasional.
Satu dari banyak konflik yang tidak kunjung usai hingga saat ini adalah konflik Laut China Selatan yang dimana Indonesia sebagai negara yang berbatasan langsung dengan Laut China Selatan merasakan dampaknya melalui berbagai insiden di perairan Natuna yang masuk dalam konsep Sembilan Garis Putus -- Putus(Nine Dash Line). Kejadian terbaru mengenai konflik internasional yang mengancam kedaulatan maritim ini mengenai penangkapan kapal asing Vietnam  pada Sabtu malam 4 Mei 2024 di Laut Natuna oleh KKP.
Kejadian tersebut merupakan teguran bagi pemerintah Indonesia untuk menunjukkan sikap tegasnya terhadap ancaman yang mengganggu kedaulatan maritim Indonesia serta merugikan bangsa Indonesia. Disamping itu, Laut China Selatan sedang menjadi konflik yang krusial untuk beberapa negara di Asia sehingga kesalahan kecil pemerintah sekalipun dapat menjadikan Indonesia terjerat dalam kompleksitas konflik antara negara-negara besar.
Bagaimana langkah cerdas Indonesia dalam merespon ancaman terhadap kedaulatan maritim Indonesia di Laut China Selatan?
Pemodelan Dinamis Pengukuran Indeks Pertahanan Negara (IPN) Dalam Menghadapi Ancaman Kedaulatan Di Darat, Laut, Dan Udara
Mengacu pada Undang -- Undang (UU) RI no. 3 tahun 2002 tentang pertahanan negara RI, maka pertahanan negara (Hanneg) terdiri dari 3 (tiga) dimensi utama, yaitu kedaulatan bangsa dan negara, keutuhan wilayah serta keselamatan bangsa.
Konflik Laut China Selatan yang menjadi ancaman untuk kedaulatan maritim di Indonesia telah menjadi bagian dari tiga dimensi utama pertahanan negara yang dapat menganggu pertahanan negara RI.
Pemodelan dinamis untuk mengukur Indeks Pertahanan Negara(IPN) terutama secara kuantitatif dibutuhkan dalam menjadi bagian dari respon ancaman terhadap kedaulatan maritim di Indonesia, khususnya yang sedang bermasalah saat ini yaitu di perairan Natuna, Laut China Selatan.
Indeks Pertahanan Negara (IPN) dapat dikaitkan sebagai salah satu referensi dari pengukuran Indeks Ketahanan Nasional(IKN) yang sudah dilaksanakan oleh Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) RI sejak lebih dari sepuluh tahun yang lalu.
Pemodelan dinamis pengukuran Indeks Pertahanan Negara(IPN) sangat perlu dilakukan sebagai suatu pengembangan sistem dinamis yang harus bisa cepat, akuntabel, transparan serta dapat diaplikasikan dengan baik khususnya untuk kasus ancaman bidang maritim saat ini di Laut China Selatan.
Universitas Pertahanan RI: Sumbangsih Rancangan Indeks Pertahanan Negara (IPN) Dalam Menghadapi Ancaman Kedaulatan Indonesia
Ancaman terhadap pertahanan negara merupakan sesuatu yang dinamis dan berlanjut seperti ancaman kedaulatan negara oleh konflik Laut China Selatan sehingga Indeks Pertahanan Nasional(IPN) yang terperinci diperlukan untuk menggambarkan secara umum keadaan pertahanan negara sehingga pemerintah Indonesia dapat menyiapkan langkah strategis yang baik dan tepat guna menghadapi berbagai ancaman pertahanan negara tersebut.
Pada beberapa negara, khususnya yang mengalami ketidakstabilan politik atau masalah ekonomi, pembentukan Indeks Pertahanan Negara(IPN) belum menjadi prioritas utama.Â
Keterbatasan sumber daya, baik manusia maupun finansial, juga menjadi faktor kunci dalam kelambanan pembentukan indeks tersebut. Negara-negara dengan keterbatasan sumber daya juga mengalami kesulitan mengalokasikan dana dan tenaga untuk mengembangkan serta memelihara indeks yang terstruktur.
Selain itu, prioritas yang berbeda dalam hal keamanan nasional juga dapat mempengaruhi keputusan pembentukan indeks. Tidak jarang, ketidakmampuan administratif menjadi hambatan.Â
Negara-negara menghadapi tantangan dalam kapasitas administratif untuk mengumpulkan dan menganalisis data yang diperlukan untuk menyusun indeks pertahanan nasional dengan akurat. Oleh karena itu, pembentukan Indeks Pertahanan Negara(IPN) seringkali menjadi kompleks dan memerlukan kolaborasi antara berbagai sektor dan lembaga pemerintah.
Kegiatan ini muncul sebagai respons terhadap pernyataan pejabat Kementerian Pertahanan bahwa Universitas Pertahanan RI Â belum berkontribusi secara masif untuk Kementerian.Â
Menurut Ketua Pelaksana kegiatan ini, Kolonel Laut (KH) Dr. Ir. Yanif Dwi Kuntjoro yang juga menjabat sebagai Kaprodi Matematika Militer UNHAN RI menyatakan bahwa Program Studi Matematika Militer yang terdapat di Universitas Pertahanan RI ini sedang memainkan peran penting dalam menyiapkan kadet - kadet unggul yang mampu memberikan kontribusi nyata dalam dunia pertahanan, salah satunya akan melakukan pemodelan matematika yang dinamis terhadap pengukuran Indeks Pertahanan Negara(IPN).
Di Indonesia, belum ada penelitian atau riset mendalam mengenai Indeks Pertahanan Negara(IPN) yang diukur secara kuantitatif. Adanya pemaparan mengenai Indeks Pertahanan Negara yang diukur berdasarkan perspektif atau pandangan kualitatif yang ada tidak cukup untuk memberikan data jelas mengenai Indeks Pertahanan Negara(IPN) di Indonesia. Oleh karena itu, Prodi Matematika UNHAN RI menggagas pembentukan Indeks Pertahanan Negara(IPN) dengan metode SFAHP sehingga indeks yang dibentuk akan mampu mengaplikasikan penggambaran umum keadaan pertahanan negara.
Dekatnya akhir tahun anggaran nasional menuntut evaluasi mendalam terhadap pengadaan Alutsista dan pembangunan kekuatan pertahanan secara keseluruhan. Penyusunan Indeks Pertahanan Negara(IPN) oleh Prodi Matematika Militer UNHAN RI menjadi harapan suatu langkah yang strategis untuk memastikan efektivitas dan efisiensi dalam pengelolaan sumber daya pertahanan dan penerapan indeks di darat, laut, dan udara.
Riset ini bukan hanya menjadi ajang diskusi, tetapi juga langkah awal dalam menjajaki proyek abadi prodi matematika militer dalam membuat ukuran kuantitatif Indeks Pertahanan Negara(IPN) yang dapat dilaksanakan atau dievaluasi dalam periode-periode tertantu yang dilakukan secara cepat (melalui sebuah sistem), akuntabel atau transparan (terukur secara numerik) hingga dinamis terhadap perubahan, baik secara geopolitik, geostrategi maupun global information.
Kunjungan Dan Penelitian Keberlanjutan Dalam Mendukung Sistem Dinamis Indeks Pertahanan Negara(IPN)
Pada Kamis, 6 April 2023 prodi Matematika Militer UNHAN RI melaksanakan kegiatan kunjungan ke Dinas Informasi dan Pengolahan Data TNI AL (DISINFOLAHTAL).
Dinas Informasi dan Pengolahan Data TNI AL (DISINFOLTAHTAL) merupakan badan pelaksana pusat TNI AL yang mendukung informasi secara elektronik dalam berbagai bidang, termasuk intelijen, operasi, kepegawaian, logistik, keuangan, perencanaan pembangunan kekuatan, program dan anggaran, metode, serta potensi maritim guna mendukung tugas TNI AL.
Melalui kunjungan tersebut, para Kadet Mahasiswa program studi Matematika Militer diperkenalkan berbagai unsur subdinas dari Dinas Informasi dan Pengolahan Data TNI AL. dengan kegiatan ini, diharapkan para kadet mahasiswa dapat terinspirasi dan terdorong untuk melakukan riset penelitian mengenai informasi maritim Indonesia dan penerapannya dalam IPN sebagai bentuk kontribusi dalam menjaga kedaulatan wilayah NKRI, terutama di wilayah maritim.
Selain itu, penelitian keberlanjutan mengenai Indeks Pertahanan Negara(IPN) ini akan terus dilakukan oleh prodi Matematika Militer UNHAN RI agar dapat selalu menciptakan sistem dinamis dari pengukuran indeks pertahanan nasional baik untuk subkriteria yang berbeda atau untuk potensi ancaman di bidang lainnya.
Potensi Pengembangan Indeks Pertahanan Negara(IPN) Yang Berkelanjutan
Dengan adanya pengembangan Indeks Pertahanan Negara(IPN) yang berkelanjutan ini, tentunya indeks ancaman akan selalu memiliki sistem pemodelannya tersendiri untuk menghadapi ancaman pertahanan di Indonesia seperti konflik Laut China Selatan yang mengancam kedaulatan Indonesia bidang maritim di perairan Natuna.Â
Indeks ini juga akan memiliki perkembangan dinamika untuk memenuhi kebutuhan negara di bidang pertahanan seperti Indeks Kemampuan Industri Pertahanan, Indeks Kekuatan Alutsista maupun Indeks Anggaran Pertahanan.
Oleh karena itu, Indonesia sebagai salah satu negara yang berupaya meminimalisir dampak ancaman kedaulatan negara dari konflik Laut China Selatan akan terus melakukan berbagai kebijakan, komunikasi, maupun diplomasi.Â
Sistem dinamis Indeks Pertahanan Negara(IPN) telah hadir sebagai tindakan pemerintah yang memberikan simulasi melalui sistem dinamis agar dapat memberikan gambaran secara kuantitatif mengenai ketahanan negara di wilayah yang mengancam kedaulatan negara seperti pada perairan Natuna di Laut China Selatan sehingga pemerintah dapat memberikan tindakan yang efektif dan strategis.
REFERENSI
Budiardjo, M. 2008. Fundamentals of Political Science. Jakarta: Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama.
Kuntjoro, Y. (2009). Pemilihan Konsep dengan Penyederhanaan Metode Fuzzy Analytic Hierarchy Process (SFAHP) : Studi Kasus Manajemen Perawatan Kapal - Kapal Angkatan Laut. (Disertasi Doktoral, ITS, 2009). Diakses secara langsung.
LEMHANNAS, Indeks Ketahanan Nasional, Indeks Bela Negara, Indeks Demokrasi Indonesia, Indeks Pertahanan Integritas Global (GDI),ASIA POWER INDEX, GLOBAL FIRE POWER INDEX (GFP).
Pertahanan, K. 2015. Buku Putih Pertahanan Indonesia. Jakarta: Kementerian Pertahanan Republik Indonesia
Undang -- Undang No. 3 Tahun 2002 Tentang Pertahanan Negara.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H