Demo Kerbau SiBuYa
Terakhir, pada 100 hari Pemerintahan SBY-Boediono yakni tanggal 28 Januari 2010, aktivis Yosef Rizal membawa seekor kerbau ke Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta. Di kerbau yang ia bawa itu terdapat foto SBY dan tulisan dengan cat putih "SiBuYa". Banyak yang berang dengan aksi ini karena tidak beretika menyamakan manusia dengan binatang. Apalagi yang disindir ini adalah seorang presiden, simbol negara.
SBY jelas kesal saat itu. Namun meski dilecehkan, ia tidak pernah melakukan tindakan represif terhadap para pendemo itu. Mereka dibiarkan bebas menyuarakan aspirasi. Jika ada yang salah, pemerintah juga menempuh jalur yang benar, sesuai koridor hukum yang berlaku. Seperti melaporkan kepada pihak kepolisian, bukan menggelar aksi tandingan, atau menurunkan preman bayaran.
Ini terbukti, seminggu setelah peristiwa tersebut, Yosef kembali turun ke jalan untuk meminta SBY-Boediono dipecat. Ia tidak mendapat perlakuan represif dari aparat dalam aksi-aksinya itu. Karena saat itu pemerintah SBY sadar, demokrasi memang berisik.
Jadi, apakah Irma masih ingin juga membandingkan dengan sikap demokrasi yang dianut pemerintah saat ini? Lebih baik berpikirlah dua kali.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H