Mohon tunggu...
Resti Mista Aditya
Resti Mista Aditya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Kuliah S1 Akuntansi

Saya suka pantai dengan view Sunset yang indah

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Review Film "Laskar Pelangi" Perjuangan Sekelompok Anak Muda di Belitung Timur untuk Meraih Pendidikan

13 Januari 2024   13:32 Diperbarui: 13 Januari 2024   13:41 1429
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

  • Judul Film: Laskar Pelangi
  • Genre: Drama
  • Tanggal Rilis: 26 September 2008
  • Durasi: 125 menit
  • Sutradara: Riri Riza

"Laskar Pelangi" adalah sebuah film Indonesia yang diadaptasi dari novel bestseller karya Andrea Hirata. Disutradarai oleh Riri Riza, film ini menghadirkan kisah inspiratif tentang perjuangan sekelompok anak-anak muda di Belitung Timur untuk meraih pendidikan yang lebih baik.

Cerita film ini berkisah tentang sekelompok anak-anak yang tinggal di desa terpencil di Belitung Timur. Mereka tinggal di bawah kondisi ekonomi yang sulit, namun memiliki semangat belajar yang tinggi. Sang guru, Ibu Muslimah (Cut Mini Theo), yang penuh dedikasi, berusaha membimbing dan menginspirasi mereka untuk melihat masa depan yang lebih baik melalui pendidikan.

Salah satu kekuatan utama dari "Laskar Pelangi" adalah kemampuannya menggambarkan kehidupan masyarakat pedesaan dengan sangat autentik. Penggambaran kehidupan sehari-hari, tradisi, dan kondisi ekonomi yang sulit di desa membuat penonton dapat merasakan kedekatan dengan karakter-karakter utama.

Pemeran anak-anak dalam film ini juga patut diacungi jempol. Mereka berhasil membawa karakter-karakter tersebut dengan begitu natural dan penuh keceriaan, menjadikan penonton terhubung emosional dengan perjalanan mereka. Aktor utama, Lukman Sardi, yang memerankan sang guru Ibu Muslimah, juga memberikan penampilan yang memukau dengan nuansa kehangatan dan ketulusan.

Selain itu, sinematografi "Laskar Pelangi" juga patut diapresiasi. Pengambilan gambar yang indah, terutama saat menyoroti keindahan pulau Belitung, turut menambah nilai estetis film ini. Musik yang mengiringi film ini juga mendukung nuansa dramatik dan mengharukan dalam beberapa adegan.

Meskipun film ini dapat dikategorikan sebagai drama inspirasional yang khas, beberapa kritikus mungkin menilai bahwa plotnya terlalu terduga dan mengikuti pola kisah yang umum dalam genre sejenis. Namun, kekuatan pesan moral yang diusung oleh "Laskar Pelangi" dan penggambaran karakter yang kuat berhasil mengatasi kekurangan tersebut.

Secara keseluruhan, "Laskar Pelangi" adalah sebuah film yang memberikan inspirasi dan menyentuh hati penonton. Kisahnya yang penuh semangat dan keberanian anak-anak muda Belitung Timur dalam mengejar pendidikan menjadi pengalaman sinematik yang memotivasi. Film ini tidak hanya memberikan hiburan, tetapi juga pesan positif tentang pentingnya pendidikan, keberanian, dan harapan dalam menghadapi tantangan hidup.

Film dimulai dengan pengenalan terhadap dunia kecil di sebuah desa kecil di Belitung Timur. Di tengah kondisi ekonomi yang sulit, sekelompok anak-anak muda bersemangat tinggi untuk belajar dan mendapatkan pendidikan yang lebih baik. Mereka bersama-sama belajar di sebuah sekolah sederhana yang dihadapkan pada berbagai masalah, termasuk minimnya fasilitas dan keadaan bangunan yang memprihatinkan.

Ibu Muslimah (Cut Mini Theo), seorang guru yang penuh semangat, berusaha membimbing dan memberi semangat pada anak-anak tersebut. Di tengah keterbatasan, mereka membentuk sebuah kelompok yang diberi nama "Laskar Pelangi." Kelompok ini memiliki visi untuk mencapai mimpi-mimpi mereka dan memberikan semangat di tengah kesulitan.Mereka bersama-sama bersekolah di SD Muhammadiyah, sebuah sekolah sederhana yang dihadapkan pada berbagai masalah, termasuk minimnya fasilitas dan keadaan bangunan yang memprihatinkan. Meskipun demikian, semangat mereka tetap tinggi, terutama karena didorong oleh guru mereka, Ibu Muslimah (Cut Mini Theo).

Salah satu anggota Laskar Pelangi yang mencolok adalah Ikal (Lukman Sardi). Ia bersahabat dengan seorang anak perempuan bernama A Ling, dan mereka berdua menghadapi berbagai rintangan untuk mengejar pendidikan mereka. Sementara itu, kelompok Laskar Pelangi yang lain juga memiliki cerita hidup masing-masing, termasuk Harun (Ferdian), Mahar (Zulfani), dan Lintang (Rendy Ahmad).

Pada intinya, "Laskar Pelangi" menceritakan tentang semangat pantang menyerah, kebersamaan, dan perjuangan untuk menggapai mimpi di tengah kondisi sulit. Meskipun dihadapkan pada berbagai cobaan, baik dalam hal pendidikan maupun kehidupan pribadi, anak-anak Laskar Pelangi menunjukkan tekad dan semangat yang luar biasa.

Cerita ini tidak hanya memaparkan liku-liku kehidupan anak-anak Belitung Timur, tetapi juga memberikan pesan inspiratif tentang arti pendidikan, persahabatan, dan keberanian menghadapi tantangan. Film "Laskar Pelangi" berhasil menggambarkan kehidupan masyarakat pedesaan Indonesia dengan indah dan memberikan inspirasi bagi penonton untuk tetap bersemangat menghadapi setiap rintangan dalam meraih impian.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun