Pembelajaran Pendidikan kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang bertujuan untuk membentuk watak warga negara yang baik, yaitu yang tahu, mau dan sadar akan hak dan kewajibannya.Â
Dewasa ini banyak peserta didik yang tidak mau atau tidak tertarik dengan yang namanya pembelajaran PKn karena menurut mereka pembelajaran tersebut membosankan dan sulit dipahami. Pembelajaran ini yang memiliki karakter yang berbeda dengan pembelajaran mata pelajaran yang lainnya di mana pelajaran PKN lebih menekankan pada pembentukan aspek moral (afektif) serta penanaman nilai dan norma tanpa meninggalkan aspek yang lain.Â
Minat belajar muncul ketika mendapat rangsangan dari luar sehingga aktivitas belajar mengajar harus memiliki rangsangan itu agar meningkatkan minat siswa dalam pembelajaran PKN di dalam kelas meskipun sejatinya mereka juga belum sepenuhnya memahami tentang pembelajaran itu, akan tetapi dengan adanya minat akan meningkatkan rasa penasaran siswa terhadap pembelajaran PKN dan merasa pembelajaran itu penting untuk diterapkan pada kehidupan sehari-hari.
Dengan adanya minat pada diri siswa dalam kegiatan pembelajaran membuat guru juga berharap siswanya memiliki karakter yang sesuai dengan kurikulum yang berlaku, misalnya dengan menjadi warga negara yang memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warga negara Indonesia yang cerdas, terampil dan berkarakter seperti yang diamanatkan oleh Pancasila dalam UUD 1945.
 Sekarang ini minat belajar siswa tentang mata pelajaran PKN terutama anak SD menurutnya kurang menarik dan sulit karena sebagian siswa sekarang ini malas untuk membaca sehingga jika dihadapkan dengan mata pelajaran PKN yang mana sebagian besar seluruh materi dalam bentuk tulisan membuat siswa kurang minat saat melihat materi PKN pada buku tematik yang berhubungan dengan semua tulisan menurutnya itu adalah hal yang sulit dan membosankan.Â
Serta Didik setelah adanya pandemi covid-19 membuat mereka lebih leluasa bermain ponsel daripada membaca buku bahkan apabila ada tugas rumah dari guru mereka cenderung langsung mencari di Google karena menurutnya kenapa harus mencari dan membaca di buku jika adapun sel yang memudahkan untuk mengerjakan tugas.Â
Hal seperti itu membuat minat siswa dalam melaksanakan pembelajaran menjadi terhalang dengan rasa malas karena terbiasa dengan hal yang instan titik dampak itu juga dirasakan oleh orang tua juga guru di mana orang tua yang kurang modern tentang non ponsel mudah dikelakui oleh anaknya, seperti apa bila orang tua melihat anak bermain ponsel mereka mengira bahwa anaknya sedang belajar karena biasanya guru memberi pelajaran melalui ponsel. Hal tersebut tidak ada yang dan anaknya sebenarnya hanya bermain game bukan belajar. Adanya hal tersebut membuat orang tua harus waspada apabila orang tua kurang mengetahui tentang ponsel lebih baik memberi batasan waktu saja dan menemani anak ketika sedang belajar sehingga anak tidak dapat melakukan hal sesukanya dengan menekan ponsel dengan alih-alih untuk belajar titik guru juga merasakan hal yang sama di mana saat guru sedang memberi penjelasan materi di depan kelas dengan metode ceramah saja membuat anak bosan dan tidak peduli apa yang dikatakan oleh gurunya, karena menurutnya pembelajaran itu membosankan dan minat belajar tentang mata pelajaran PKN semakin menurun dan nilai pun ikut menurun. Minat dalam mengikuti pembelajaran merupakan variabel penting yang berpengaruh terhadap tercapainya cita-cita yang diharapkan seperti yang dikatakan bahwa belajar dengan minat akan lebih baik daripada belajar tanpa minat. minat dalam pembelajaran seperti pembelajaran PKn dapat diartikan sebagai kecenderungan yang mengarahkan pada ketertarikan peserta didik terhadap materi yang disampaikan tanpa adanya unsur keterpaksaan dari siapapun untuk meningkatkan kualitasnya dalam hal moral, normal, keterampilan pengetahuan, sikap dan nilai pemaaf apresiasi, logika dalam berpikir dan komunikasi serta kreativitas. Dengan adanya minat dalam diri peserta didik saat mengikuti pembelajaran itu juga dapat berimbas pada prestasi belajar sebagai upaya keberhasilan belajar. Banyak faktor yang mempengaruhi munculnya minat dalam diri peserta didik misalnya rasa ingin tahu, pembelajaran yang menyenangkan guru yang menyenangkan dalam kegiatan KBM serta lingkungan belajar yang mendukung.
Pembelajaran pasti memiliki strategi atau metode yang inovatif dan kreatif dari guru untuk disampaikan kepada peserta didiknya guna membuat kegiatan belajar yang menyenangkan dan tidak membosankan titik metode pembelajaran dapat diartikan sebagai proses pendekatan pembelajaran antara siswa dengan materi ajar yang disampaikan titik ada beberapa jenis metode pembelajaran yaitu monologis dan dialogis.
A. Metode pembelajaran monologis, di mana pembelajaran ini dikhususkan untuk setiap individu berfikir sendiri tentang pembelajaran atau soal yang diberikan dengan menggunakan pemahaman mereka sendiri titik contohnya guru yang memberikan tugas pada setiap siswa untuk membaca suatu materi kemudian guru akan menunjuk siswa secara acak untuk menjawab beberapa pertanyaan yang diberikan titik sehingga mau tidak mau mereka harus memahami pembelajaran sesuai dengan kemampuan mereka sendiri.
B. Metode pembelajaran dialogis, pembelajaran ini lebih menekankan pada pembelajaran yang bersifat kelompok, di mana peserta didik dibuatkan kelompok kecil guna sebagai pembelajaran komunikasi dan interaksi dengan teman kelompoknya. Contohnya siswa yang sudah terbentuk kelompoknya diberi sebuah kasus kecil tentang pembelajaran PKN dalam kehidupan sehari-hari dan bagaimana cara penyelesaian masalah tersebut dalam kelompok kecil ini membuat peserta didik saling bertukar pendapat tentang masalah yang mereka dapatkan sehingga membangun pemahaman bersama-sama.
Selain dengan metode di atas ada beberapa metode yang dapat dilakukan oleh guru dalam meningkatkan minat pembelajaran PKn peserta didik antara lain:Â