Karya Buya Hamka novel yang berjudul "Tenggelamnya Kapal Van Der Wick" dalam kisahnya zainuddin dan hayati. Di tiap-tiap kalimat novel tersebut memiliki makna. Ada salah satu kutipan yang sangat manis dan memiliki makna yang mendalam bahkan bisa membingungkan dan terdengar aneh.Â
Kutipan tersebut berbunyi "Dan cinta memiliki banyak pintu, ada dari pintu kasih, ada dari pintu rindu, tetapi yang paling aman dan kekal, ialah cinta yang terbaik melalui pintu rasa kasihan itu". Lalu Buya Hamka tidak lagi memberi rincian apa artinya itu.Â
Kemudian pada podcastnya Felixsiauw menjabarkan serta merincikan apa arti dari kutipan tersebut. "Cinta karena rasa dikasihani memang kurang enak didengar, tetapi rasa kasihan itulah tidak berkaitan dengan fisik sama sekali " ujar Felixsiauw.
"Rasa kasihan adalah perwujudan dari cinta Tuhan kepada Manusia, yang dimana ketika kita meminta pertolongan pada hari akhir nanti untuk adil, yang ada kita remuk dan mati " Ustad Felixsiauw.
kemudian Ustad Felixsiauw melanjutkan, ia berkata " Karena jika Allah SWT. adil kepada kita pada hari akhir, habis kita. setiap perbuatan dan amal-amal kita adil dan dihitung, tetapi belum tentu semua itu sempurna dan diterima. Karena ibadah kita itu belum tentu sempurna dan diterima Allah, tetapi maksiat kita udah pasti diterima dan sempurna".
Pada inti dan artinya ketika kita masih mengharap Allah SWT. untuk adil pada hari akhir nanti, manusia pasti hancur. Maka dari itu kita tidak meminta dan berharap untuk adil kepada kita, yang kita minta ialah "rahmah" yaitu rasa kasihan. Sebagaimana Allah kepada hambanya.Â
Rasa kasihan itu memang lebih dari kasih, sayang, dan juga rindu. Kasihan bebas dari segala kepentingan, tak mengharap balasan dan lembut, penuh iba, murah hati, dan bebas dari ukuran fisik. Karena rasa kasihan itu sama dengan peduli, kalau tidak ada rasa kasihan kita tidak akan peduli. Lalu, peduli sama dengan rasa sayang, dan kalau kita sayang sudah pasti peduli. Maka dari itu bahwasanya pintu cinta terbaik adalah rasa kasihan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H