Mohon tunggu...
Respandi Zali
Respandi Zali Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa manajemen bisnis syariah, IAI Tazkia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Memulai Manajemen Keuangan dengan Basis Syariah

1 Juni 2023   17:10 Diperbarui: 1 Juni 2023   17:15 240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

untuk kita semua yang baru ingin memulai memanajemen keuangan ataupun yang sudah memanajemen keuangan nya dalam basis konven, nah disini saya mengajak anda untuk memulai memanajemen keuangan anda dalam basis syariah, mengapa demikian?.trus kenapa kita harus memanajemen keuangan kita dengan syariah?.emang nya konven salah dalam memanajemen keuangan nya?.nah mari kita baca untuk dapat memahami semua itu..

sebelum nya untuk yang belom mengetahui atau belom paham apasih itu manajemen keuangan?.

manajemen keuangan itu adalah kegiatan manajerial keuangan baik secara individu atau non-individu (kelompok/perusahaan) untuk mencapai suatu tujuan. Adapun keuangan syariah adalah kegiatan manajerial keuangan yang menggunakan prinsip dan dasar hukum islam dalam pedomannya.

prinsip dan dasar hukum tersebut tidak hanya di aplikasi kan didalam sistem saja, akan tetapi  juga berlaku pada lembaga penyelenggara keuangan dan juga produk-produk yang ditawarkan nya.

nah., kalau sudah ikut manajemen keuangan yang konven, kenapa harus pindah ke syariah?.

jawabannya.. itu tergantung diri anda sendiri..heheh

Disini saya tidak memaksa anda untuk pindah cara pengelolaan keuangannya,akan tetapi tidak ada salah nya kita sebagai umat muslim terutama untuk mengelola keuangan nya dengan berprinsip dan berpedoman dengan syariah.

disini saya ingin menguraikan beberapa hal yang berkaitan dengan keuangan syariah.

dimulai dari prinsip keuangan syariah:

1. Mengharap ridha allah SWT

karena apapun kegiatan yang kita lakukan didunia ini sudah seharus nya kita untuk selalu berharap agar diridhoi allah SWT supaya yang kita lakukan mendapat keberkahan.

2. Tujuan yang ingin dicapai harus lah sesuai dengan petunjuk allah SWT dan hadist nabi SAW

Dalam keuangan syariah, tujuan utamanya harus sesuai dengan perintah allah SWT,contoh nya Naik haji,. Naik haji termasuk Rukun islam yang kelima.,nah Tujuan ini harus kita utamakan dari pada tujuan duniawi.

3. Terbebas dari bunga/riba

keuangan syariah tidak akan pernah tersentuh dengan yang namanya riba atau bunga karena ini sudah jelas diharam kan oleh allah SWT.

4. investasi yang dilakukan harus terjamin kehalalannya.

Beberapa jenis investasi syariah ini seperti Investasi emas,Investasi properti yang berbasis syariah,Deposito bagi hasil melalui sistem bagi hasil,dan sebagainya.singkatnya jika jenis investasi itu sesuai dengan prinsip dan aturan syariah maka kita boleh menanamkan modalnya pada investasi tersebut.

Mungkin ini sudah menjawab sedikit kenapa kita harus mengelola keuangan kita dengan keuangan syariah.

selanjutnya kita bahas cara mengatur keuangan berdasarkan syariah islam:

1. Menyusun Tujuan Keuangan sesuai dengan syariah islam

sebagaimana dari defenisi manajemen keuangan tadi bahwa untuk mencapai suatu tujuan,.tujuan utama yang harus dicapai seharusnya yang berlandaskan syariah dahulu dan baru kemudian tujuan duniawi lain nya.contohnya naik haji/membiayai keluarga pergi haji.

2. Mengalokasikan sebagian dana untuk zakat,infaq,dan sedekah

Zakat sebagaimana yang kita ketahui ialah termasuk rukun islam yang wajib di tunaikan bagi setiap umat muslim, dan untuk infak dan sedekah itu sunnah,karena didalam harta kita itu juga ada hak untuk orang yang membutuhkan.

3. meminimalkan utang

utang-piutang didalam hukum islam emang boleh,namun islam menganjurkan untuk tidak berhutang kecuali dalam keadaan yang sangat mendesak/darurat.Bagi kita yang masih memiliki hutang agar melunasinya menjadi prioritas.

banyak sekali mudharat dari kita berutang,banyak berita yang kita dengar dan kita baca telah terjadi kriminalitas karena utang yang tidak dibayar. Begitu juga jikalau kita lupa akan utang kita dan itu akan di minta pertanggung jawaban di akhirat kelak dan bisa menjadi penghalang kita untuk ke jannah nya allah SWT, Na'uzubillah min zalik.

4. Biasakan pola hidup yang sederhana dan jauhi berfoya-foya

rasulullah SAW sebagai pedoman hidup kita,beliau hidup dengan gaya sangat sederhana,secara material beliau berkucupan,namun harta yang beliau punya beliau alokasikan untuk mendakwakan islam dan membantu orang membutuhkan.

mari mulai hidup sederhana,atur pemasukan kita dan pengeluaran kita dengan rapi,jangan suka membeli barang-barang yang tidak terlalu kita butuhkan atau hanya karena ingin mengikuti trend masa milenial ini,dan jikalau kita punya materi berlebih marilah  untuk berbagi kepada yang membutuhkan terutama kepada orang terdekat kita.

5. Menggunakan produk-produk keuangan syariah

ketika kita ingin mencapai suatu tujuan,maka sudah terbiasa kita menggunakan produk-produk keuangan seperti Tabungan,Deposito,Investasi dan lain sebagainya. Nah,.mulai lah untuk memilih produk-produk keuangan yang berprinsip syariah seperti Tabungan syariah,Deposito syariah,Asuransi syariah, dan lain sebagainya.

6. Menyiapkan dana darurat

sama hal nya dengan kita menyusun rencana keuangan kita,dana darurat juga wajib kita siapkan karena kita tidak tahu apa yang akan menimpa kita di waktu yang akan datang atau bencana yang melanda,maka sudah sepatutnya untuk kita berjaga-jaga akan hal tersebut.

Untuk itu jangan lupa untuk menyisihkan sebagian pemasukan kita dan disimpan dalam dana darurat.pilihlah lembaga keuangan syariah untuk menempatkan dana darurat seperti ini  misalnya Tabungan syariah atau dalam bentuk perlindungan atau proteksi seperti Asuransi syariah.

selanjut nya untuk menghindari dari hal-hal yang dapat menghambat atau menghalangi kita untuk memanajerial keuangan kita,..bisa kita simak dari video YT bapak Tommy Hermawan Adikarjo     

 9 KESALAHAN ORANG RATA RATA SAAT MENGELOLA UANG


Terakhir disini saya akan memapar kan hal-hal yang biasanya terjadi kepada seseorang yang ingin memulai untuk mengatur keuangannya dengan baik,tetapi tidak mengetahui apa saja faktor yang dapat mempengaruhinya.

Berikut adalah beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kemampuan seseorang dalam mengelola keuangan:

  1. Kurangnya pengetahuan keuangan: Jika seseorang tidak memiliki pemahaman yang cukup tentang konsep dasar keuangan pribadi, mereka mungkin kesulitan dalam membuat keputusan keuangan yang cerdas. Kurangnya pengetahuan tentang pengelolaan anggaran, investasi, atau manajemen hutang dapat menyebabkan kesalahan finansial.

  2. Ketidakdisiplinan: Kurangnya disiplin dalam mengelola keuangan dapat menghambat kemajuan keuangan seseorang. Hal ini dapat mencakup kebiasaan boros, penggunaan kartu kredit secara berlebihan, atau kegagalan dalam menyisihkan uang untuk tabungan. Tanpa disiplin yang kuat, sulit untuk mencapai tujuan keuangan jangka panjang.

  3. Hidup di atas kemampuan: Gaya hidup yang berlebihan atau terlalu banyak mengeluarkan uang daripada yang diperoleh dapat menyebabkan masalah keuangan. Jika seseorang sering menghabiskan lebih dari apa yang mereka mampu bayar, mereka akan terjebak dalam siklus hutang yang sulit untuk diatasi.

  4. Tidak ada perencanaan keuangan: Jika seseorang tidak memiliki rencana keuangan yang jelas, mereka mungkin mengalami kesulitan dalam mencapai tujuan keuangan mereka. Tanpa perencanaan yang baik, sulit untuk mengarahkan uang dengan bijaksana atau menentukan prioritas pengeluaran yang tepat.

  5. Ketidakstabilan pendapatan: Jika pendapatan seseorang tidak stabil, misalnya karena pekerjaan lepas atau kontrak jangka pendek, mereka mungkin menghadapi kesulitan dalam mengelola keuangan mereka. Ketidakpastian pendapatan dapat membuat perencanaan keuangan menjadi sulit, dan dapat menyebabkan kesulitan dalam memenuhi kebutuhan dasar atau membayar tagihan secara konsisten.

  6. Ketergantungan pada utang: Mengandalkan utang terlalu banyak dapat menjadi beban finansial yang berat. Jika seseorang terus-menerus bergantung pada pinjaman atau kartu kredit untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, mereka akan terjebak dalam siklus hutang yang sulit untuk keluar.

  7. Kurangnya pengawasan dan pemantauan: Tidak memantau secara teratur pengeluaran, tabungan, atau investasi dapat menyebabkan masalah keuangan. Penting untuk selalu meninjau keuangan pribadi, melacak pengeluaran, memeriksa laporan bank, dan memastikan bahwa keuangan berada dalam kondisi yang sehat.

Mengatasi hal-hal ini membutuhkan kesadaran akan keuangan pribadi, pengetahuan, disiplin, perencanaan, dan kesediaan untuk membuat perubahan positif dalam kebiasaan dan keputusan keuangan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun