Mohon tunggu...
Robby Milana
Robby Milana Mohon Tunggu... -

Pihak kelurahan mencetak KTP saya dengan nama lengkap Robby Milana. Saya benar2 cuma orang biasa aja. Orang bilang, akar rumput. Saya gemar membaca, menulis, mendengar, dikritik dan menelaah apa saja yg singgah di indera-indera tubuh saya. Tidak ada hal yg istimewa dlm diri saya, kecuali saya selalu merasa gelisah menjadi warga Indonesia yg ingin negerinya selalu dihargai negara lain karena kualitas, bukan karena "gaya"-nya.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Positioning dan Pemimpin yang Bersih

25 Februari 2012   08:45 Diperbarui: 6 Januari 2020   07:17 699
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Sekarang ini, secara sosio-politik, masyarakat Indonesia tampaknya sangat membutuhkan seorang pemimpin yang bersih, berani dan visioner. "Kebutuhan" ini mirip dengan "permintaan" dlm hukum ekonomi. Boleh jadi ke depan tokoh2 tertentu akan menangkap ide ini dan menciptakan dirinya sendiri agar memiliki kesan, image atau identitas yng khas sbg tokoh yg bersih, berani dan visioner.

Jika dia berhasil melakukan itu dan kemudian terekam di benak masyarakat, maka dia akan mendptkan "positioning" sbg hadiahnya. Namun "permintaan" bisa diubah, bs direkayasa, atau bs di geser trend-nya. Hanya saja, apapun "permintaan" itu, positioning bisa menjadi sngt cair utk menyusup ke benak masyarakat.

Betapa kuatnya positioning dalam benak kita. Bahkan saking kuatnya, terkadang kita menjadi berharap terlalu banyak pada apa yg kita positioning-kan…

Catatan:

Dalam kasus "minta Aqua dikasih Vit",  Aqua sdh menjelma jadi "generic brand". Harusnya Aqua melakukan repositioning atau bahkan rejuvenating dan juga membuat fighting brand utk melayani follower.

Benar nama Aqua tertancap dalam di benak konsumen; namun apalah artinya jika produk Aqua tidak terlalu dikenali oleh konsumen lg dan konsumen tdk memiliki loyalitas atas Aqua, sehingga diksh Vit pun konsumen menerima. Demikian juga dalam kasus Indomie.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun