Mohon tunggu...
resmaleni resma
resmaleni resma Mohon Tunggu... -

Saya seorang mother and teacher punya cita-cita: ingin menjadi writer, motivator dan guru profesional

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Wajah-wajah Serius dan Wajah-wajah Penuh Pengharapan

14 Desember 2012   05:45 Diperbarui: 24 Juni 2015   19:41 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ini sudah hari ke lima saya mengawasi ulangan akhir semester ganjil. Suasana hening diruangan, para siswa membaca soal dan menjawab dengan penuh seksama itu hanya dilakukan oleh sebagian kecil siswa. Nah yang lainnya ngapain??? Tipe anak berbeda-beda, ada yang penuh percaya diri ada juga yang wajah-wajah penuh pengharapan berharap punya kesempatan untuk bertanya ke siswa yang lain bahkan berusaha mencontek hasil kerja orang lain. Ada juga yang berpura-pura meminjam tipe-ex padahal berpantomin dengan rekannya. Saya tidak marah, tidak membenci mereka ketika saya melihat ada yang berusaha mencontek namun saya menyapa mereka sehingga mereka malu sendiri.

Untuk mengevaluasi hasil belajar siswa tidak semata saat ulangan saja. Dari keseharian mereka dikelas sudah terlihat mana yang sudah memahami materi pelajaran yang kita berikan dan mana yang masih diawang-awang tak tentu arah.

Gaya belajar seseorang bermacam-macam diantaranya: ( kemdiknas.go.id)

  1. Tipe visual, yaitu orang yang cenderung lebih mudah menyerap, mengatur dan mengolah informasi melalui indera penglihatan.
  2. Tipe audiotory, yaitu orang yang cenderung lebih mudah menyerap, mengatur dan mengolah informasi melalui indera pendengaran.
  3. Tipe kinestetik, yaitu, orang yang cenderung lebih mudah menyerap, mengatur dan mengolah informasi melalui gerakan tubuh atau demonstrasi.
  4. Tipe olfactory, yaitu melalui indera penciuman.
  5. Tipe gustatory,yaitu melalui indera perasa.

Tipe 4 dan 5 hanya sebagian kecil dimiliki oleh orang. Melihat kenyataan ini sudah sewajarnya para pendidik membuat cara mengajar yang beragam. Tidak harus persiswa diajarkan satu persatu sebab kita juga dibatasi oleh waktu yang sudah tertuang dalam Rencana Proses Pembelajaran ( RPP ) tetapi variasikan saja gaya mengajar kita. Karena pada dasarnya sifat manusia tidak mau disuruh tetapi lebih kepada diajak. Beri mereka contoh dan teladan yang baik. Ajak mereka dan libatkan secara aktif dalam proses pembelajaran tanamkan karakter kejujuran , kedisiplinan, selaras kata dengan perbuatan.

foto hanya ilustrasi

Para siswa kita adalah sumber belajar bagi pendidik karena mereka mengajarkan kita bagaimana bersabar, bagaimana ikhlas dan bagaimana menjadi guru yang senantiasa berfikir, berencana dan bertindak demi kemajuan generasi penerus bangsa, demi melahirkan generasi yang percaya bahwa Tuhan selalu bersama mereka dan mengawasi kapan saja serta menumbuhkan rasa percaya diri yang tinggi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun