Mohon tunggu...
Resky maharanim
Resky maharanim Mohon Tunggu... Lainnya - resky maharani

Student of Government science [Muhammadiyah University of Malang]

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kedudukan Kata Toleransi dalam Beragama

10 Desember 2020   07:23 Diperbarui: 13 Desember 2020   02:40 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Manusia merupakan mahluk sosial kita hidup bukan semata mata untuk mencari kejayan,kelayakan hidup,dan lain sebagainya.poin utama dari hidup ialah bagamaina kita taat dalam beribadah kepada Tuhan kita.Nah para readers kita mengetahui bahwa di indonesia memiliki keberagaman yang begitu banyak mulai dari suku,adat istiadat,agama,dll.

dari sini saya akan mengeluarkan opini dan argumen saya,dalam prespektif yang di tinjau dari aspek agama.dalam data faktual di indonesia  agama yang diakui sekarang ialah,islam,kristen prostestan,katolik,buddha,hindu,kong hu chu.dalam pemelukan agama, masyarakat bebas untuk memilih hal ini merupakan konteks dalam sistem yang berlaku di indonesia.nah menurut saya kata toleransi dalam agama ini cukup membuat linglung segelintir orang,yang mungkin masih memiliki pemahaman yang ambigu bukan berarti saya mengeluarkan opini dan argumen karna saya sosok yang  sempurna  jelas tidak.

Toleransi merupakan suatu sikap manusia untuk saling menghormati,dan menghargai perbedaan baik itu secara individu ataupun kelompok.dalam agama itu sendiri pasti memiliki aturan yang berbeda dengan agama lainnya.nah maka dari itu penting bagi kita memahami secara garis kecil maupun besar,bahwa toleransi itu di perbolehkan sesuai prosedur dan ketetapannya

islam memiliki aturan,begitupula agama lainnya.yang tidak mesti kita lakukan adalah menistakan agama kita dan agama orang lain,memaksa setiap jiwa untuk mengikuti agamanya nah inilah kasus yang sering terjadi di kalangan masyarakat.sejatinya  agama mu agama ku  hal ini bisa kita ambil kesimpulan bahwa memeluk islam maupun agama lainnya tidak ada sama sekali paksaan.bisa kita ambil contoh kasus lagi pemboman tempat ibadah,hal ini sebenarnya sangat keliru .

kita sebagai mahluk sosial jika memahami arti kata toleransi  tak akan melakukan hal tersebut bukannya kita harus menerima perbedaan .bisa kita pahami dari kalimat ini kita kejar dunia sebagaimana kita hidup satu tahun lagi dan,kita kejar akhirat kita sebagaimana kita meninggal esok hari.maka dari itu kita hidup punya rasa toleransi kepada sesama manusia,bukan berarti kita meghalalkan yang haram dan meng haramkan yang halal.jangan sampai kebalik kita kembali pada aturan agama yang  kita anut.

maka dari itu kita harus saling menghormati satu sama lain baik mereka islam,kristen protestan,katolik,hindu,buddha,kong hu chu.ingat bahwasanya kita tak sebaik apa yang di pikirkan orang lain,dan kita tak sejahat orang lain pikirkan.kehidupan yang abadi yaitu kehidupan setelah kematian kita,maka dari itu gunakan waktu hidup kita untuk menjadi sosok yang bermanfaat sesama manusia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun