Budaya organisasi (organizational culture) merujuk pada keyakinan atau kepercayaan secara umum, norma- norma dan prinsip-prinsip di dalam organisasi berdasarkan pada prinsip dan diikuti oleh sumber daya manusia dalam organisasi. Budaya organisasi merupakan pola asumsi dasar yang diciptakan, ditemukan, atau dikembangkan oleh kelompok tertentu ketika mereka menyesuaikan diri mereka sendiri dengan permasalahan eksternal dan integrasi internal berjalan dengan baik dan dianggap berharga, serta mengajarkan kepada anggota baru cara yang benar dalam mewujudkan pemikiran, dan merasakan realita dengan realitas masalah yang ada.
Model organizational culture memiliki tiga level yang nampak, meliputi:
- Artefak
- Nilai
- Asumsi mendasar
Dimensi Budaya Organisasi
Dimensi budaya orgnisasi mencakup tiga bagian, yakni:
- Budaya birokrasi (bureaucracy culture) yang merujuk pada kondisi budaya terkait pengaturan, perintah, dan aturan-aturan.
- Budaya inovatif (innovative culture) terkait dengan lingkungan yang memberikan kebabasan pada partisipan untuk bebas berpikir, mengungkapkan perasaan dan pikiran.
- Budaya suportif (supportive culture) yang mencirikhaskan kondisi yang hangat dan menyenangkan dalam bekerja karena mengutamakan nilai kekeluargaan.
Setiap organisasi memiliki culture berbeda dan berpengaruh terhadap seriap individu dalam organisasi. Culture dapat berpengaruh secara kuat atau lemah terhadap individu-individu. Culture dalam sebuah organisasi dapat dikatakan kuat apabila nilai-nilai dalam organisasi diinternalisasi, dihayati, dipegang, dan diejawantahkan oleh setiap individu dalam cara beradanya secara teguh, konsisten dan berkelanjutan. Setiap individu perlu memiliki komitmen yang kuat terhadap organisasi. Organisasi yang memiliki culture yang kuat, umumnya dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti ukuran organisasi, lamanya organisasi itu berdiri, banyaknya angka keluar-masuk karyawan, dan intensitas dari mana culture itu berasal. Kuat atau lemahnya culture sebuah organisasi berdampak logis pada aspek lain seperti kinerja.
DAMPAK BUDAYA ORGANISASI TERHADAP PERENCANAAN STRATEGIS
Budaya perusahaan mempengaruhi strategi perusahaan mulai dari proses perumusan strategi perusahaan sampai pada implementasi strategi di dalam perusahaan. Budaya perusahaan akan mempengaruhi strategi perusahaan yaitu sebagai berikut:
- Budaya perusahaan mempengaruhi cara pandang perusahaan terhadap kejadian-kejadian yang terjadi di dalam perusahaan.
- Budaya perusahaan mempengaruhi cara interpretasi atas hal-hal yang terjadi di dalam lingkungan internal dan lingkungan eksternal.Â
- Budaya perusahaan mempengaruhi perusahaan di dalam memilih strateginya.
Dari penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa implementasi strategi motivasi budaya organisasi adalah langkah penting dalam membangun lingkungan kerja yang produktif, positif, dan berorientasi pada pencapaian tujuan bersama. Melalui pemahaman tentang pentingnya budaya organisasi yang memotivasi, budaya memegang peranan penting dalam motivasi karyawan karena dampaknya terhadap pengalaman karyawan. Karyawan lebih mungkin untuk tetap termotivasi dalam budaya kerja positif yang mendukung dan menghargai mereka, membantu mereka tumbuh dan berkembang, dan menyediakan lingkungan yang dapat dipercaya dan aman secara psikologis bagi mereka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H