Mohon tunggu...
RESIZA FEBIAULIA
RESIZA FEBIAULIA Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

seorang mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Implementasi Strategi: Motivasi dan Budaya Organisasi

11 Juni 2024   20:50 Diperbarui: 28 Juni 2024   09:43 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Motivasi adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan dorongan internal seseorang. Pimpinan harus memberikan kekuatan pendorong eksternal, dan agar faktor eksternal berdampak padanya, pimpinan harus memiliki berbagai alat atau sarana yang sesuai dengan individu tersebut. Sejak adanya hubungan atasan-bawahan, pimpinan harus mencoba mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku bawahan. 

Selain motivasi karyawan, yang dapat berkontribusi pada kesuksesan organisasi, budaya organisasi sama pentingnya dan berpengaruh dalam mencapai tujuan. Budaya di sini tidak mencakup keragaman ras, budaya, dan latar belakang pribadi. Namun, budaya adalah cara hidup organisasi. Sikap karyawan, tingkat produktivitas, dan semangat kerja semuanya termasuk dalam budaya organisasi. Tindakan, kebiasaan, diskusi, dan simbol lain yang diasosiasikan individu dengan budaya organisasi juga disertakan. Melalui pertukaran antara karyawan dan manajemen, budaya dapat dipahami dan diberi makna.

MOTIVASI KERJA

Motivasi berasal dari kata Latin movere yang berarti dorongan atau menggerakkan. Motivasi menjelaskan tentang bagaimana caranya mengarahkan daya dan potensi bawahan supaya bekerja sama secara produktif dalam mencapai dan mewujudkan tujuan yang telah ditentukan. Motivasi sangat penting dikarenakan motivasi adalah hal yang menyebabkan, menyalurkan, dan mendukung perilaku manusia, supaya mau bekerja giat dan antusias mencapai hasil yang optimal.

Tujuan Motivasi

  • Meningkatkan moral dan kepuasan kerja karyawan.
  • Meningkatkan prestasi kerja karyawan.
  • Meningkatkan kedisiplinan karyawan.
  • Mempertahankan kestabilan perusahaan.
  • Mengefektifkan Implementasi Strategi : Motivasi Dan Budaya Organisasiengadaan karyawan.
  • Menciptakan suasana dan hubungan kerja yang baik.
  • Meningkatkan loyalitas, kreatifitas dan partisipasi.
  • Meningkatkan tingkat kesejahteraan karyawan.
  • Mempertinggi rasa tanggung jawab karyawan terhadap tugasnya.
  • Meningkatkan efisiensi penggunaan alat-alat dan bahan baku.

Asas-Asas Motivasi

  • Asas mengikutsertakan, artinya mengajak bawahan untuk ikut berpartisipasi dan memberikan kesempatan kepada mereka mengajukan pendapat, rekomendasi dalam proses pengambilan keputusan.
  • Asas komunikasi, artinya menginformasikan secara jelas tentang tujuan yang ingin dicapai, cara-cara mengerjakannya, dan kendala-kendala yang dihadapi.
  • Asas pengakuan, artinya memberikan penghargaan, pujian dan pengakuan yang tepat serta wajar kepada bawahan atas prestasi kerja yang dicapainya.
  • Asas wewenang yang didelegasikan, artinya memberikan kewenangan dan kepercayaan diri pada bawahan, bahwa dengan kemampuan dan kreativitasnya mereka mampu mengerjakan tugas-tugas itu dengan baik.
  • Asas adil dan layak, artinya alat dan jenis motivasi yang memberikan harus berdasarkan atas asas keadilan dan kelayakan terhadap semua karyawan. Misalnya pemberian hadiah atau hukuman terhadap semua karyawan harus adil dan layak kalau masalahnya sama.
  • Asas perhatian timbal- balik, artinya bawahan yang berhasil mencapai tujuan dengan baik maka pimpinan harus bersedia memberikan alat dan jenis motivasi. Tegasnya kerja sama yang saling menguntungkan kedua belah pihak.

Motivasi terdapat dua metode, yaitu motivasi langsung yang berarti motivasi tersebut diberikan secara langsung kepada setiap individu karyawan untuk memenuhi kebutuhan serta kepuasannya. Sementara motivasi tidak langsung yang berarti motivasi yang diberikan hanya merupakan fasilitas-fasilitas yang mendukung menunjang gairah kerja atau kelancaran tugas, sehingga para karyawan betah dan bersemangat melakukan pekerjaannya.

Indikator untuk mengukur motivasi yaitu:

  • Upah yang layak
  • Kesempatan untuk maju
  • Pengakuan sebagai individu
  • Tempat kerja yang baik
  • Pengakuan atas prestasi

Selain itu untuk mengukur motivasi terdapat alat-alat motivasi yang biasa diberikan kepada bawahan sebagai daya perangsang berupa:

  • Materil insentif, yaitu alat motivasi yang diberikan berupa uang atau barang yang mempunyai nilai pasar.
  • Non materil insentif, yaitu alat motivasi yang diberikan berupa barang/benda yang materil dan non materil insentif yaitu alat motivasi yang diberikan berupa materil (uang dan barang) dan non materil (medali dan piagam) jadi memenuhi kebutuhan ekonomis dan kepuasan/kebanggaan Rohani.

BUDAYA ORGANISASI

Konsep Organizational culture

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun