“Kesempatan mengikuti Diklatsar Menwa Yon II Unpad adalah sebuah anugerah istimewa yang harus dijalani dengan sebaik-baiknya agar bisa bertumbuh menjadi individu tangguh untuk menjadi pembina nusa dan bangsa kelak.” Demikian harapan yang disampaikan oleh Rektor Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung, Prof Dr(Med) Tri Hanggono Ahmad, dr., dalam sambutannya selaku Inspektur Upacara dalam upacara pembukaan (Upka) Pendidikan dan Latihan Dasar (Diklatsar) Resimen Mahasiswa (Menwa) Mahawarman Batalyon II (Yon II) Unpad Bandung di Kampus Unpad, Jatinangor, Sabtu (14/1) lalu.
Selanjutnya Tri mengemukakan bahwa institusi Menwa idealnya bersifat inklusif untuk merangkul semua elemen masyarakat kampus secara khusus dan umumnya segenap lapisan masyarakat yang ada di Indonesia dalam rangka membangun kesamaan visi-misi menjaga persatuan-kesatuan bangsa dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Diklatsar Menwa Yon II Unpad kali ini diikuti oleh 18 siswa yang berasal dari berbagai fakultas di lingkungan Unpad dan direncanakan berlangsung selama dua minggu dengan medan meliputi Kampus Unpad di Jatinangor, Cicalengka, dan sekitarnya. Materi pelajaran yang diberikan meliputi semua pengetahuan dasar Menwa (kejiwaan, sejarah, etika, kondisi aktual) dan kemiliteran (Permildas, menembak, etika keprajuritan).
Upka yang sempat diwarnai curahan gerimis deras ini dihadiri oleh jajaran Rektorat Unpad, Civitas Korps Yon II Unpad, jajaran pemerintahan Jatinangor, jajaran Koramil Jatinangor, Brimob, dan utusan berbagai organisasi kemasyarakatan. Turut hadir pula delegasi Menwa dari Yon XII/Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) dan Kompi BS Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial (STKS) Bandung.
Materi Kelas Pembuka
Setelah Upka berakhir, para siswa Diklatsar Yon II Unpad pun diarahkan menuju Ruang Auditorium untuk mendapat materi kelas pertama yang kali ini dibawakan oleh Ketua Korps Yon II Unpad, H Siswoko, SH.; Danramil Jatinangor, Kapten (INF) Rudhi Prasetyo; Humas Korps Yon II Unpad dan Humas Korps Mahawarman (demisioner) Jawa Barat, Ir Wahyuni Susilowati; Dosen Fakultas Hukum sekaligus eks Pembantu Rektor III Unpad, Syarif A Barmawi, SH, MSi., dan Danyon II Unpad, Hengki Sutrisno.
Pemateri berikutnya, Rudhi, menekankan perlunya kewaspadaan generasi muda terhadap skenario asing dan kaum opurtunis yang berusaha keras mengadu domba semua kalangan masyarakat lewat berbagai media massa, termasuk medsos. Semua pihak harus berusaha untuk bersikap cerdas dan bijak serta bahu membahu dalam upaya menjaga keutuhan NKRI.
Sementara Wahyuni dalam sesi interaktifnya memberikan penyegaran terhadap elemen dasar membangun nasionalisme yang terdiri atas Pancasila dan UUD’45 beserta segenap implementasi kesehariannya seperti minimal semua siswa harus hapal Pancasila sesuai urutannya dan mampu menyanyikan lagu kebangsaan ‘Indonesia Raya’ secara utuh dengan sikap yang tepat. Sekilas pengetahuan dasar tentang Menwa berikut kondisi aktualnya dibahas secara ringan dalam sesi ini yang juga menghadirkan Danki (BS) STKS, Aditya, sebagai pembicara tamu.
Aditya menekankan bahwa diklatsar merupakan gerbang dari pembinaan. Ada banyak latihan dan pendidikan yang harus konsisten diikuti agar bisa bertumbuh sepenuhnya menjadi seorang Menwa seutuhnya.
Selanjutnya Syarif yang merupakan anggota Kompi A ( Diklatsar Yon II Unpad/Agustus 1964), kompi pertama dalam sejarah keberadaan Yon II Unpad, dengan ringan dan segar melalui berbagai ilustrasi pengalaman pribadinya membahas mengenai kejiwaan Menwa yang berintikan sikap pantang menyerah, terus melangkah meski berada di bawah tekanan. Begitu pula dalam urusan bela negara.
Semua Civitas Korps Yon II Unpad berharap bahwa seluruh siswa akan mampu menjalani proses Diklatsar sampai ke pembaretan dan selanjutnya bersiap untuk menempuh masa pembinaan jangka panjang untuk menempa karakter mereka agar menjadi anggota Menwa yang tangguh serta kompeten.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H