Mohon tunggu...
WAHYUNI SU
WAHYUNI SU Mohon Tunggu... Penulis - Penulis buku, jurnalis web, penerjemah ('translator'), editor ... masih terus belajar tentang segala sesuatu

'... memegang teguh disiplin lahir dan batin,percaya pada diri sendiri, dan mengutamakan kepentingan nasional di atas kepentingan pribadi maupun golongan'

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mencintai Ibu Pertiwi Ala Korps Baret Ungu

30 November 2014   05:29 Diperbarui: 17 Juni 2015   16:29 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Disiplin !” Tegas Drs Hengky George Aguw (Kompi M/Menwa Mahawarman Batalyon II Unpad Bandung, Diklatsarmil 1981) saat ditanyakan alasan ketertarikannya menjadi anggota Menwa (Resimen Mahasiswa) di kampusnya dan kedisiplinan pula yang menempatkannya selama hampir 14 tahun ini menjadi Guru Pembina Kesiswaan di SMAK Paulus, jl Dr Rajiman, Bandung. Alumnus Fakultas Mipa Fisika Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung yang sukses menggapai gerbang wisuda pada tahun 1987 ini merupakan andalan sekolahnya untuk urusan membina kegiatan Pramuka, paskibra, dan segala hal yang berurusan dengan edukasi kedisiplinan. Putra keempat dari delapan bersaudara pasangan Lefran Aguw-Altje Maringka tersebut kini dipercaya sebagai Koordinator Program Afirmasi Pendidikan Menengah (Adem) Kota Bandung.

Sebagaimana kita ketahui bahwa Program Adem ini dilatarbelakangi kesenjangan pendidikan antara Jawa dan daerah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T). Kesenjangan ini merupakan salah satu faktor yang menghambat pencapaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM) nasional yang tinggi. Program Adem diharapkan dapat mengurangi kesenjangan itu Peserta program ini berasal dari kawasan Papua, Papua Barat, Kalimantan Barat, Maluku, dan Nusa Tenggara Timur dengan kriteria aspek sosial-ekonomi kurang beruntung, kemampuan akademik unggul, serta kondisi kesehatan yang baik.

[caption id="attachment_379202" align="aligncenter" width="560" caption="Berbincang santai tentang nasionalisme (dok WCD)"][/caption]

Hengky mengamati bahwa generasi muda sekarang umumnya kurang terasah daya juangnya, kurang inisiatif, dan menyukai segala sesuatu dapat tercapai secara instan. Oleh karena itu dia sangat antusias untuk berbuat sesuatu agar organisasi Menwa yang redup pamornya saat ini dapat diperkuat kembali sebagai wadah penggemblengan generasi penerus yang memiliki kemampuan berkompetisi tinggi dengan karakter yang kuat plus budi yang luhur. Selain Hengky adiknya yang merupakan anak ketujuh, yakni Deni Aguw, juga tercatat sebagai anggota Kompi O/Batalyon II Unpad.

Pada kesempatan berbeda, Harmon Febrianto yang akrab dipanggil Sonny (Menwa Jayakarta Batalyon 14/ Kie BS Universitas Trisakti Jakarta, Diklatsarmil 1988) juga mengungkapkan hal serupa ditambah kegairahan baru dengan fakta begitu banyak mahasiswa di almamaternya yang antusias menggabungkan diri menjadi anggota Menwa,”Bukan kita yang minta, merekalah yang berinisiatif mengajukan diri untuk mengikuti diklatsar kemiliteran Menwa.”.

Menurut pengamatan Sonny, kemungkinan hal tersebut dipicu dengan begitu intensifnya partisipasi Menwa Jayakarta dalam aksi tanggap bencana saat musim banjir besar melanda kawasan DKI Jakarta beberapa waktu lalu,”Itu mungkin membangkitkan minat mereka untuk mendalami ‘apa sih sebenarnya Menwa itu?’ dengan cara ikut bergabung.” Minat itu juga disuburkan dengan fakta bahwa mengikuti Diklatsarmil di kawasan mereka tidak dipungut biaya.

Pendidikan karakter-akademik dan kepedulian terhadap penderitaan sesama adalah salah satu bentuk cinta bagi Ibu Pertiwi ini yang dipersembahkan oleh anak-anak bangsa yang menggunakan Baret Ungu sebagai atribut identitas dalam Korps mereka, Korps Menwa Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun