Mohon tunggu...
Resi Aji Mada
Resi Aji Mada Mohon Tunggu... Lainnya - Tulisan pribadi

Pernah menjalani pendidikan bidang studi Administrasi Negara di perguruan tinggi negeri di kota Surakarta. Pemerhati isu-isu sosial, politik, dan pemerintahan.

Selanjutnya

Tutup

Gadget Pilihan

Dunia Maya yang Merajai Dunia, Kenyataan yang Harus Diterima

16 Desember 2020   18:00 Diperbarui: 16 Desember 2020   18:05 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika masih ada yang menolak atau malah alergi terhadap teknologi saat ini termasuk dunia maya yang dihadirkan google dan turunannya sebenarnya perlu dipertanyakan. Semua teknologi ini merupakan perkembangan jaman yang sebenarnya juga sudah terjadi dari masa lalu bahkan dimulai semenjak manusia diciptakan.

Jadi kalau masih ada yang tak mau menerima perkembangan teknologi dan kekeh dengan alasan menjaga tradisi, pertanyaan saya tradisi yang mana? Sebelum internet ada? Bukankah sepeda juga bentuk perkembangan teknologi? Sebelum sepeda ada? Bukankah roda juga bentuk perkembangan teknologi? Sebelum ada roda? Bukankah pemanfaatan api juga merupakan perkembangan teknologi? Sebelum manusia memanfaatkan api?

Maksud saya, sebenarnya kalau ada yang menolak perkembangan teknologi dengan alasan menjaga tradisi, bahkan tradisi itu juga terbangun karena adanya perkembangan teknologi di masa lampau. Perkembangan teknologi tak bisa dipungkiri dan dihindari. Tradisi tetap dapat berjalan beriringan dengan perkembangan teknologi.

Tetapi nyatanya kita tetap harus menghargai bila ada kelompok masyarakat yang tetap menolak perkembangan teknologi termasuk teknologi dunia virtual. Itu adalah pilihan masing-masing.

Meski begitu tetap tak bisa dipungkiri bila teknologi dunia virtual telah menguasai dunia ini, hampir semua kegiatan bergantung dengan teknologi ini. Tanpa teknologi ini, manusia akan kehilangan efisiensinya, bahkan alam terkena dampaknya.

Iya benar alam, tanpa teknologi pesan instan misalnya. Semua orang di dunia harus memanfaatkan pos manual, yang berarti semakin banyak truk pos lalu lalang di seluruh penjuru dunia, semakin banyak bahan bakar terpakai, semakin masif alam dieksploitasi untuk bahan bakar dan seterusnya.

Memang perkembangan teknologi lah yang akhirnya merusak alam di masa lalu sampai saat ini, tetapi saat ini dengan teknologi pula kita bisa mengurangi perusakan alam bahkan memperbaikinya. Tinggal bagaimana memanfaatkannya.

Meski banyak juga efek negatif dari kemajuan teknologi dan munculnya dunia maya seperti pornografi yang tersebar masif dan cepat, hoaks yang mudah tersebar, tetapi lebih banyak lagi kemanfaatan yang bisa dirasakan manusia dan alam.

Akhirnya sangat wajar bila banyak yang panik andai seluruh layanan semacam google berhenti beroperasi, apalagi secara permanen. Meski bukan satu-satunya faktor manusia bertahan hidup, akan banyak kegiatan kehidupan manusia yang terganggu karenanya.

Salam damai.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun