Dari awal, warga asing direpresentasikan sebagai kehadiran amerika sedangkan warga atau kelompok agama Kristen dilihat sebagai representasi kehadiran Israel dan Yahudi di Indonesia. Sedangkan beberapa tahun belakangan, aparat keamanan juga jadi target mereka karena dianggap menghalangi dan atau menghentikan usaha jihad mereka.Â
Warga asing yang ada di Indonesia tentu saja tidak semua berasal dari Amerika Serikat sedangkan jika warga Amerika Serikat pun tidak selalu memiliki kepentingan atau pandangan yang sejalan dengan pemerintahannya. Tindakan pada warga asing seperti kejadian bom bali malah membuat kecaman dari banyak negara dan akhirnya malah menghadirkan operasi pembersihan besar-besaran.Â
Merepresentasikan kehadiran Yahudi pada kaum Kristen di Indonesia sendiri juga sangat keliru. Yahudi dan Kristen adalah agama yang jelas berbeda. Bahkan bagi orang kristen dan mereka yang mempelajari kekristenan, akan menemukan fakta dan sejarah bahwa Yahudi sendiri adalah kelompok keagamaan yang pertama kali menekan dan melawan lahirnya kekristenan di dunia.Â
Mungkin karena representasi target yang keliru ini, kelompok-kelompok teror berbasis keagamaan tak pernah bisa berkembang besar di Indonesia. Berbeda dari yang berkembang di Timur Tengah.Â
Di Indonesia, sama sekali tidak ada rakyat yang mendukung pergerakan mereka karena memang target sasaran jihad mereka tidak benar. Bukannya memperjuangkan kezaliman tetapi malahan membuat teror dan menciptakan kezaliman itu sendiri.Â
Berbeda dengan kelompok-kelompok separatis di Timur Tengah yang memperjuangkan wilayah, memperjuangkan kesejahteraan, memperjuangkan kebebasan bangsa dari pengaruh politik dan militer negara lain sehingga mereka mendapat dukungan dari rakyat dan bisa berkembang.Â
Kelompok teror dan separatis yang mengklaim berbasis keagamaan di Indonesia harus terus ditekan dan ditumpas, ya termasuk juga kelompok separatis lainnya. Karena semakin lama tindakan mereka semakin melenceng dari tujuan yang seharusnya, merepresentasikan target secara salah. Pun kegiatan teror tetap tak bisa dibenarkan.Â
Indonesia merupakan negara dengan keberagaman suku bangsa dan agama di mana keberagaman ini berjalan secara beriringan dan harmonis serta bersatu padu untuk bersama-sama memperjuangkan kesejahteraan bangsa.
Sehingga tidak ada alasan bila muncul kelompok-kelompok yang melakukan teror maupun pembunuhan atau intimidasi dengan alasan memperjuangkan agama atau kezaliman.Â
Semoga tragedi Sigi memang murni kriminal, kalau memang pelakunya kelompok teror berbasis agama tertentu dan korbannya juga dari agama tertentu, semua itu hanya kebetulan. Kalaupun tidak kebetulan, tetap sangat tidak layak jika oknum itu dianggap merepresentasikan sebuah agama tertentu.Â
Yang pasti semoga setiap warga negara dan agama bisa menjadi agen untuk mendukung dan menguatkan pemerintah dan aparat terus menumpas habis kelompok-kelompok yang meresahkan ini hingga sampai ke akar ideologinya.Â