Mohon tunggu...
Resi Aji Mada
Resi Aji Mada Mohon Tunggu... Lainnya - Tulisan pribadi

Pernah menjalani pendidikan bidang studi Administrasi Negara di perguruan tinggi negeri di kota Surakarta. Pemerhati isu-isu sosial, politik, dan pemerintahan.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Belajar dari Sigi: Tragedi Kemanusiaan Bernafas Agama?

3 Desember 2020   16:00 Diperbarui: 3 Desember 2020   16:06 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pertanyaan selanjutnya apakah kejadian ini ada sangkut pautnya dengan agama? 

Penulis sangat tidak setuju bila perbuatan keji kelompok MIT dianggap perwakilan dari perbuatan sebuah agama, dalam hal ini agama Islam. Penulis yakin setiap agama mengajarkan hal baik. Meskipun ada konsep mempertahankan diri atau mempertahankan  keyakinan, tetapi itu dalam kondisi tertentu, sebagai contoh ketika perang terbuka. 

Walaupun begitu, kita tidak bisa memungkiri bahwa kelompok ini adalah kelompok yang menyatakan diri memperjuangkan Islam. MIT maupun kelompok teroris yang ada di Indonesia termasuk ISIS selalu mengklaim perjuangan  terhadap Islam. Walaupun penulis juga sangat yakin hampir semua orang Islam mengecam.

Apalagi entah kebetulan atau memang telah ditarget, yang dibunuh semuanya beragama kristen. Termasuk rumah yang dibakar juga salah satunya sering dipakai sebagai pos kebaktian walaupun memang itu bukan gereja. 

Meskipun target rumah yang akan dirampas memang kebetulan, mungkin pula pembunuhan dilakukan setelah melihat simbol-simbol kristen di rumah. Penulis yakin dalam rumah yang sering dipakai acara keagamaan, setidaknya pasti ada satu simbol keagamaan yang terpasang di rumah. 

Sekali lagi penulis meyakini perbuatan itu bukan representasi dari Islam. Mereka hanya kelompok dengan ajaran yang menyesatkan yang juga ada di hampir setiap agama di dunia ini. 

Jika kita melihat mundur ke belakang, setidaknya ada beberapa faktor yang mempengaruhi kelompok-kelompok teror ini muncul. 

Yang pertama adalah agenda politik amerika yang sering kali mencampuri urusan negara di timur tengah yang dianggap menyengsarakan mereka dan membuat munculnya dendam. 

Yang kedua adalah konflik wilayah antara israel dan palestina. Yang bagi para kelompok teror ini, yahudi yang merupakan mayoritas di Israel lah penyebab kesengsaraan warga Palestina, pencuri wilayah palestina. Konflik ini sampai saat ini juga belum memiliki titik temu, setiap pihak mengklaim wilayah atas dasar sejarah. 

Kedua hal itu dianggap sebagai faktor utama dari klaim jihad yang diperjuangkan kelompok teror di indonesia. Sedangkan tujuan lainnya adalah menegakkan khilafah di Indonesia dan seluruh dunia. Tujuan satu ini sudah jelas terlihat dalam pergerakan ISIS kemarin. 

Sayang seribu sayang, kelompok teror berbasis agama yang ada di Indonesia merepresentasikan secara salah target jihad mereka di Indonesia. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun