Ehh pada kenyataannya, ada juga sekolah yang masih memberikan tugas liburan, lhah sekarang apalagi bedanya dengan saat jam sekolah? Sama-sama tugas, sama-sama dikerjakan dari rumah, sama-sama dibimbing orang tua, sama saja dong dang ding dong.Â
Dengan mempertimbangkan segala fakta terkait diatas (widihh jadi formal bener), berarti harus ada peran lebih dari orang tua untuk memberikan liburan yang bener-bener liburan bagi anak-anaknya. Ga cukup orang tua hanya membiarkan anaknya malas-malasan di rumah, lha wong tiap hari ya sudah gitu.Â
Lalu dengan cara bagaimana? Mestinya ada banyak opsi, katakanlah kalau memang kondisi memungkinkan untuk pergi berwisata, boleh lah ya. Cari tempat wisata yang terbuka, punya protokol kesehatan yang baik, setidaknya udara yang berbeda akan menggairahkan kembali semangat anak termasuk juga anda sendiri, membuat semua lebih bahagia.Â
Bagi yang kondisinya tidak memungkinkan untuk berwisata di tempat wisata, kalau masih bisa keluar rumah, ruang terbuka hijau atau taman kota disekitar anda atau bahkan rumah nenek  bisa thu jadi pilihan untuk melepas penat anak dari rumah.Â
Yang lebih parah lagi bagi yang mungkin harus menjalani protokol kesehatan lebih ketat dengan tidak memungkinkan keluar rumah, ya buat suasana rumah berbeda. Bolehlah sesekali mengurangi ketatnya peraturan rumah (kalau ada).
Sebagai contoh, kalau anak terbiasa didisiplin dengan berbagai aktivitas yang teratur, longgarkan sejenak aktivitas itu, biarkan anak bisa memilih apa yang ingin dia lakukan.Â
Andaikan orang tua sangat membatasi kegiatan bermain game, boleh lah sesekali sewa konsol game sehari dua hari, bermainlah bersama dengan anak.Â
Atau kalau masih tidak rela melakukan sesuatu yang "tidak bermanfaat", ya bikin kegiatan-kegiatan yang anak memungkinkan ikut menjalankan, misal mengubah desain letak perabot rumah, menata taman (kalau punya) bahkan mengecat rumah atau membuat gambar-gambar dinding.Â
Seharusnya masih banyak lagi yang bisa dilakukan, saya saja yang belum memiliki anak bisa menyebut sebegitu banyak. Pada intinya, buat suasana hati anak berbeda dari kesehariannya, buat mereka merasa lebih bebas untuk melakukan sesuatu. Jangan terlalu cuek dengan anak anda sama seperti saat dihari-hari kerja.Â
Peran orang tua menjadi yang utama untuk bisa membuat suasana keluarga benar-benar menjadi suasana liburan yang menggembirakan. Tentunya akan berdampak positif pada psikologis semua anggota keluarga untuk bisa kembali menjalani hari-hari produktif menjadi benar-benar produktif.Â
Jangan sampai lagu "libur telah tiba" menjadi tidak relevan lagi didalam keluarga hanya karena orang tua "malas" Berpikir kreatif dan bergerak membawa suasana liburan didalam keluarga dan malah terjebak pada kegiatan yang bersifat sehari-hari.Â