"Perbuatan kita bila itu jelek, bila itu melanggar, bila itu malah mengundang azab Allah, dan tidak mendatangkan keridaan Allah, itu tidak akan menjadikan kita dekat sama doi. Tapi, malah bikin jauh, dan semakin jauh. Sebab, Allah nggak ridha."Â
Begitulah pedoman yang selau ia pegang teguh saat ia merasa sedih karna hal percintaan. Allah Maha Tahu mana yang terbaik buat kita, jika benar memang dia jodoh kita, kita akan dipersatukan dengannya kembali walaupun dengan cara yang lebih rumit.
"I'am not hopeless. I'am sure that there are many ways in life. Hopefully, we can all learn from the past." Jadi kalian jangan takut pada hal yang hanya membuat kalian sakit hati. Ingat kalian punya Allah yang selalu menyayangi kalian. Kita boleh kehilangan dia, tapi jangan sampai karena dia, kita jadi kehilangan "Dia"(Allah) "Kalau kita sudah kehilangan Allah, kita akan kehilangan segalanya."
Selain itu dalam buku ini juga menjelaskan tentang impian. serta bagaimana cara ampuh untuk meraih impian itu. Impian adalah sebuah tiket menuju dunia. Jika impian kita kecil, dunia akan sempit sekali.Â
Namun sebaliknya, jika impian kita besar, kita akan bisa mengeksplor dunia kemana pun yang kita inginkan.leh sebab itu Allah menyuruh kita untuk melakukan suatu usaha yang maksimal, urusan diterima atau tidaknya kita serahkan kembali pada Allah.
"Di hadapan Allah, kita semua sama. Tapi, di dunia, manusia itu beragam macamnya, dan unik-unik sifatnya. Kenapa bisa ada yang berhasil dalam hidupnya, dan kenapa ada yang lamban banget hidupnya? Â This is it. Itu karena mereka tahu nilai diri mereka itu apa. Bukan soal beruntung atau tidaknya seseorang."
Yang terakhir buku ini juga menceritakan kisah Nabi-nabi yang walaupun telah dihujani banyaknya musibah, mereka masih tetap sabar dan menerima dengan ikhlas. Contohnya Nabi Zakaria yang tidak lelah meminta  pada Allah, agar Allah memberinya anak, padahal ia tahu bahwa istrinya mandul.
Nabi Zakaria berdoa selama 70 tahun. Bayangkan, 70 tahun berdoa tanpa pernah putus asa akan kebesaran Allah, itu sebabnya ia diberikan balasan terbaik dengan lahirnya Yahya, yang di kemudian hari pun menjadi seorang nabi.
"Walaupun membutuhkan waktu yang lama, pada akhirnya hasil dari usaha memang nggak ada yang cuma-cuma."
Selain itu ada nabi Musa, kita belajar untuk berprasangka baik pada Allah, bahwa Allah akan memberikan pertolongan, meskipun di injury time, ketika kita hampir saja menyerah dan kalah oleh keadaan. Seperti Musa yang sangat percaya bahwa Allah akan membantunya ketika ia dikejar oleh pasukan Firaun.
Di sinilah kunci bahwa Allah akan membukakan jalan, membelahkan jalan panjang nan membentang di hadapan. Saat menengok ke belakang, pasukan Firaun sudah tenggelam, tanpa sempat Allah terima taubatnya.
Ada juga kisah nabi Ayub yang kekayaan, istri dan anaknya pergi meninggalkan dirinya , nabi Yunus yang ditelan leh ikan paus dan tinggal didalamnya dengan penuh kegelapan. Â Serta nabi Ibrahim yang mengharuskan menyembelih salah satu anak kesayangannya itu. Hal ini tidak menjadikan para Nabi murka dan marah kepada Allah.