Masyarakat sipil dalam Bahasa Inggris dikenal dengan civil society. Masyarakat sipil sendiri memiliki beberapa julukan atau sebutan mulai dari masyarakat madani dan masyarakat warga. Masyarakat madani merupakan gambaran masyarakat ideal yang menjunjung tinggi norma, nilai-nilai, hukum, iman dan ilmu.Â
Selain itu, terdapat juga sebutan masyarakat warga yang menekankan bahwa masyarakat yang ideal bersifat independen dan sangat membatasi keterlibatan negara dalam menjalankan aktivitasnya.
Bentuk-bentuk kegiatan masyarakat sipil bisa ditemukan di kehidupan sehari-hari seperti rembug desa, gotong royong, kerja bakti, arisan, tahlilan, yasinan, diba'an, karang taruna, forum anak, posyandu dan kegiatan sosial lainnya seperti gotong royong membuat dapur umum atau pengungsian bagi korban bencana alam.Â
Menurut Civicus mendefinisikan masyarakat sipil sebagai sebuah arena di luar keluarga, negara dan pasar yang dimana orang-orang berkelompok untuk mendorong kepentingan bersama.
Masyarakat sipil jaman sekarang tidak hanya bersosialisasi di dunia nyata, akan tetapi mereka juga bersosialisasi di media sosial seperti instagram, whatsapp, twitter, tiktok dan lain-lain. Masyarakat yang bersosialisasi di media sosial disebut netizen atau warganet (warga internet).Â
Alasan mereka suka bermain media sosial karena selain mengisi waktu luang juga mempermudah komunikasi baik jarak dekat maupun jarak jauh, bahkan pada orang yang tidak kita kenal. Generasi yang menguasai teknologi adalah generasi milenial dan generasi Z.Â
Mereka juga sering FOMO (Fear Of Missing Out) atau terlalu berlebihan dalam menanggapi sesuatu hingga menimbulkan kecemasan bahkan overthinking yang biasanya timbul karena postingan seseorang di media sosial yang biasanya memamerkan kehidupan pribadi seperti capaian prestasi, keharmonisan keluarga dan sebagainya.
Dalam bermain media sosial, netizen Indonesia sangat suka hiburan atau bisa disebut meme dalam kondisi apapun. Bahkan pada masa Covid-19 pun mereka menghibur diri melalui postingan baik gambar maupun video untuk menghibur mereka dari kejenuhan kehidupan, terlebih pada saat itu masih dihimbau untuk tetap di dalam rumah.Â
Karena warga Indonesia suka hal yang berbau lucu, maka pesan ajakan untuk menghindari Covid-19 sering disampaikan lewat komedi. Masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang unik karena dalam kondisi apapun masih tetap bisa santai dan suka bercanda. Hal tersebut juga yang menjadikan warga Indonesia tidak mudah stres jika dibandingkan dengan negara lain yang gampang putus asa kemudian melakukan hal yang tidak masuk akal seperti bunuh diri.
Meme sendiri terdiri dari berbagai macam, seperti jokes bapak-bapak, dark jokes dan sebagainya. Untuk jokes bapak-bapak biasanya berupa guyonan yang garing menurut anak muda, tapi lucu menurut bapak-bapak. Jenis hiburan ini biasanya terdapat di facebook yang dimana pengguna mayoritas di masa kini adalah para orang tua generasi X.Â
Selain itu, ada juga hiburan dark jokes yang lumayan sensitif untuk dijadikan bahan bercandaan seperti agama, orang disabilitas dan sebagainya.
Selain menyukai hiburan, masyarakat Indonesia terutama netizen juga suka mengungkapkan keluh kesah, pendapat maupun kritikan melalui media sosial. Karena dalam bentuk tulisan, tidak jarang tulisan tersebut mengandung dua arti sehingga beberapa orang bisa saja salah persepsi atau salah paham.Â
Karena perbedaan pandangan tersebut sangat memungkinkan terjadinya perselisihan dalam bentuk adu tulisan untuk menyatakan argumennya bahkan sampai ada yang dibawa ke jalur hukum. Berbeda hal nya dengan di kehidupan nyata, jika terjadi kesalahpahaman pasti dapat dipertanyakan kejelasannya sehingga perselisihan dapat diminimalisir bahkan tidak terjadi.Â
Karena warga Indonesia juga suka berpikir kritis, mereka biasanya juga suka me-roasting atau menyindir dan mengkritik seseorang atau sesuatu lewat komedi.
Tujuan netizen dalam bermedia sosial juga ingin mencari informasi alias tidak ingin ketinggalan informasi terbaru tentang apa yang terjadi saat ini. Karena di era yang modern seperti saat ini sudah jarang menemukan orang yang selalu menonton televisi untuk mendapatkan sumber informasi, karena dengan bermodalkan handphone saja sudah bisa mendapat informasi lebih cepat daripada televisi.Â
Bisa juga dibilang bahwa handphone itu serbaguna karena bisa melakukan apa saja mulai dari pengganti televisi, alat komunikasi, alat untuk bersosialisasi dan sebagainya.
Selain di kehidupan dunia maya, masyarakat pastinya juga butuh bersosialisasi di dunia nyata. Biasanya mereka membentuk suatu kelompok yang disebut organisasi. Tujuan dibentuknya organisasi adalah untuk dijadikan wadah penyamaan pikiran dan pendapat yang tadinya beragam menjadi satu pemikiran tujuan.Â
Selain berorganisasi, mereka juga membentuk swadaya masyarakat yang bertujuan untuk mensejahterakan bersama seperti paguyuban air minum, paguyuban air bersih, posyandu, karang taruna dan lain-lain.
Contoh organisasi besar masyarakat madani terutama untuk agama Islam yaitu Nadhlatul Ulama atau NU dan Muhammadiyah. NU didirikan oleh K.H. Hasyim Asyari, sedangkan Muhammadiyah didirikan oleh Ahmad Dahlan. Keduanya merupakan organisasi Islam terbesar di Indonesia.Â
Walaupun keduanya sama-sama organisasi terbesar, tetapi terdapat banyak perbedaan mencolok seperti tradisi tahlil, ziarah kubur, doa qunut dan sebagainya yang hanya terdapat di NU. Karena perbedaan mahzab itulah yang mengakibatkan sering terjadi perselisihan.
Pada intinya, masyarakat sipil memegang peranan penting dalam kehidupan. Mereka butuh antara satu sama lain sehingga terbentuklah kerja sama untuk mencapai kepentingan bersama pula. Pada jaman sekarang pun interaksi sosial tidak hanya dilakukan di dunia nyata, tapi juga bisa dilakukan di dunia maya.Â
Dengan perbedaan kompleks yang mereka punya, mereka jadi lebih bisa menghargai satu sama lain. Tujuan masyarakat madani yaitu menghilangkan diskriminasi di kehidupan sosial. Karena dengan bersosialisasi, perbedaan terasa kabur sehingga akan tercipta keamanan dan kesejahteraan karena hidup sesuai norma yang berlaku di masyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H