Mohon tunggu...
Resha Latifah
Resha Latifah Mohon Tunggu... Administrasi - Bukan ibu ibu komplek

Bekerja itu ibadah, jadi tetap semangat

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Cerita Ibu dan Si Neng di Kontrakan

23 Mei 2020   22:16 Diperbarui: 23 Mei 2020   22:17 280
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kisah Untuk Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Hilal telah tampak. Pengumuman di media televisi telah di beritakan jika 1 Syawal itu jatuh di hari Ahad besok tanggal 24 Mei 2020.

Nuryati merenung sendiri, matanya nyalang menatap ponsel. Tadi baru saja dia menghubungi saudaranya di kampung, Nuryati perawan tua itu sudah hampir empat puluh tahun, orang tuanya sudah lama meninggal yang dia punya hanya Sabda Sepepunya yang barusan dia telepon.

Alhamdulilah panen di sana lancar, sudah ada kumpulan sorgum yang dipanen di bukit belakang desa. Tanah itu tanah peninggalan Orang tua Nuryati, tapi sekarang di rawat Sabto. Sabto baik punya istri cantik tapi tidak sombong. Lisna istrinya Sabdo teman mainnya sejak dulu dipengajian. 

Tahun ini Nuryati tidak pulang, biasanya dia sudah dikampung menonton berita ruwtnya menentukan satu syawal. Tapi kini dia terpekur sendiri, Hanya dia yang ada dikamar ini, rumah kontrakannya di belakang perumahan BSD, jangan salah di balik dinding pembatas perumahan mewah masih bertengger banyak rumah warga kelas menengah. 

Nuryati disini berdagang, biasanya dia buka kedai ketoprak dan kopi tapi bulan bulan ini pendapatannya berkurang tidak seperti biasanya. 

"bu Nur ga pulang?" tanya Siska, seorang SPG Mall yang kebetulan tidak pulang kampung juga.

" enggak Neng Siska, kan gak bisa kemarin katanya bis yang ke kampung saja muter balik di hadang satpol pp " jawab Nuryati

" sedih ya Bu gak bisa pulang " kata Siska lagi sambil tiba tiba menangis. 

" lah napa Neng nangis? " Tanya Nurhayati sambil merangkul Siska, mengusap bahunya perlahan.

" sedih aja Bu, biasanya lebaran pulang. ya klo pun dapat jadwal shift masih bisa kirim uang ke kampung." Isakan Siska tidak keras tapi tangisnya sudah reda, dia mulai mengunsap air matanya. 

"lah saya kira Siska udah kerja lagi neng, soalnya di berita Mall udah buka"

" Mall tempat Siska kerja masih buka bu tapi cuma supermarketnya aja bu sama ada kaya tempat beli makan gitu, tapi tempat siska kerja masih belum buka bu" jawabnya pilu..

" oh gitu, soalny Ibu bingung di tivi mall buka orang pada bejibun pergi pengen beli baju." kata jnurhayati lagi.

" gak tau Bu siska bingung, lagian Mall kecil kaya gitu bener bener cari Untung banget, mall gede tempat Siska kerja aja masih btutup sampe ini dicabut PSBB" Siska agak geram " orang mah dirumah aja ya Bu kaya kita, makan aja kitamah heman heman begini, ada aja yang mikirin baju baru gitu. THR aja baru keluar stengah juga enggak Siska mah, mana udah dua bulan Mall tutup gak gajian sedih banget deh Bu Siska mah" logat sundanya kental sambil terlihat berapi api.

" ih atuh Neng mah, ditengah PSBB itu penting beli perlengkapan lebaran" ujar Nuryati

" Lah kok gitu bu, kan PSBB gak boleh keluyuran Bu, keman mana aja pake masker. Kemaren aja ke alfa depan ada yang udah kaya Astronot pakeannya" Siska begidik

"Nya atuh PSBB kan Pa Sesedek Beli Baju neng " Nuryati cengengesan.

" ih si Ibu mah malah becanda " Siska pun ikut tertawa. " Pandemi gini aja masih mikirin beli baju Bu mereka mah, Siska mah takut yang kerja aja ada yang meninggal tu kasir di Medan " Siska menerawang , jika tokonya buka bisa saja dia juga kena, Ampun KAsien Emak Abah di Kampung klo Siska balik kelembur tinggal nama, mana nanti di kuburnya diplasktik pikirnya. siska bergidik ngeri "amit amit" ujarnya dalam hati.

" Nya kan Pandemi neng Pan Demi Beli Kue , Pan Demi beli Baju"

" aih si Ibu Nur mah Bisa Wae" Siska lagi lagi tersenyum.

" Iya Sama Kaya Wabah juga neng "

" lah Wabah sama Pandemi lainnya itu itu keneh nya Bu?"

" hehehhe, Wabah teh singkatan neng , Wah Bahaya ai Lebaran ga beli baju, Wah Bahaya Lebaran ga ada kueh , gitu"

" idih si Ibu mah Siska udah serius juga." tapi akhirnya keduanya tertawa. 

" Ibu Besok juga ga ada Shalad ied tau," kata Sisak lagi.

" iya makanya ibu kadieu, mau minta Neng ajarin ibu liatin gimana shalat ied dari rumah, katanya ada di Youtube" Ujar Nuryati

" Ibu ga ngerti pakai hapenya neng"

" ih ibu becanda aja aja jago, ya udah yuk bu sini Siska sekalian cari juga"

Akhirnya Nuryati masuk kekontrakan Siska sambil sebelumnya cuciu tangan terlebih dahulu.

"Eh Bu ai ibu itu beli dimana maskernya bagus geunig"kata Siska sambil memuji MAsker Nuryati. 

" Alah beli ini mah neng pas ibu kemaren dianter sama Udin Pengepul sayur yang sekarang anter anter sayur.dia kan sampingan bikin masker sekarang mah "

Akhirnya Lebaran ini di hiasi dengan bertukar makanan warga, itu pun hanya yang dekat dekat saja tidak ada perayaan seperti tahun lalu tapi gema takbir alhamdulilah dari setiap rumah terdengar. Di Masjid hanya beberapa Remaja dan pengurus masjid yang juga sama sama melakukan takbir. 

Karena masih zona merah jadi sama sama masih beribadah dari rumah, hanya pengurus saja yang bergiliran jaga masjid. Alahmadulilah walau penuh keprihatinan Ramdhan kali ini inshaAllah akan menjadi pelajaran berarti untuk semua. Tetap dirumah aja ya semua.

Selamt tinggal Ramdahan Selamat datang Syawal tak sabar lagi bertemu Ramdahan berikutnya.

Selamat Hari Raya Idul Fitri semuanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun