Mohon tunggu...
Resha Latifah
Resha Latifah Mohon Tunggu... Administrasi - Bukan ibu ibu komplek

Bekerja itu ibadah, jadi tetap semangat

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Gundala!! Solidaritas yang Baik karena Moralitas yang Budiman

9 Mei 2020   19:08 Diperbarui: 9 Mei 2020   19:03 213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Asalammualaikum kenapa judulnya demikian? ya karena memang solidaritas  yang punya arti Senasib sepenanggungan atau merasa memiliki banyak kesamaan. Berangkat dari itu terbentuklah sekarang kumpulan kumpulan orang yang memiliki kesamaan damal minat dan upaya untuk tujuan akhir yang sama. Jika tidak sama artinya kelompok tersebut hanya ditunggangi dan dimaanfaatkan. 

Kumpulan orang orang ini bukan buat arisan tapi memperjuangkan sesuatu demi kenyaman bersama, Mengapa moralitas perlu karena jika tidak ada moral maka kumpulan tersebut hanya berupa kumpulan kosong yang menindas kepentingan bersama.

Solidaritas dengan moral adalah sikap patriotik kepedulian terhadap sesama dengna menjunjung tenggang rasa yang tinggi. Baik secara ndividu atau kelompok tanpa melukai kelompok atau individu lain.

Apa yang saya tonton dari Film Gundala garapan Mas Joko Anwar, yang tayang tahun lalu menggambarkan ini semua. Ayah Sancaka yang digambarkan sebagai Buruh yang menjadi mortir untuk kaunya di sebuah perusahaan, yang ternyata di khianati oleh segelintir oknum yang merusak nilai solidaritas. Karena dengan alasan pribadi mencelakakan orang lain.

Pengkor yang terlihat kejam dan jahat juga punya kelompok yang merasa senasib sepenanggungan. Yakni anak anak yatim terlantar yang dia jaga dan rawat sedari kecil. Ya walau dia tokoh antagonis malah dalam sifat yang tidak baik itu kelompoknya mempunyai tingkat solidaritas yang tinggi. Hanya solidaritas ini yang perlu ditiru adalah pemeliharaan dan sayangnya Pengkor pada anak yatim piatu dan berkekurangan tapi ajarannya dan filosopinya sesat jangan ditiru !!!

Jadi sebagai manusia yang cerdas dalam berfiri dan rasional dalam beragama maka kita mesti tahu apa yang baik dan apa yang buru. Mana yang yang membawa amal baik dan mana yang membawa dosa juga bencana. Hidup bukan main main shay bukan hanya kamu seorang jadi jangan menjadi egois. Manusia adalah makhluk sosial bukan kawanan serigala ya.

Beberapa anggota perlemen yang ternyata masih memiliki hati nurani juga diperlihatkan disana, tidak semua politikus busuk ternyata. Atau itu hanya di film? ya Mereka masih banyak perduli dengan nasib rakyat di film itu, menandakan mereka merasakan apa yang dirasakan oleh rakyat. Ya Slogasn parlemn adalah Dari Rakyat, Oleh Rakyat dan Untuk Rakyat bukan?

Juga tokoh Wulan tetangga Sancaka yang mengajak para penjual di pasar agar sama sama menolak premanisme, agar keadaan pasar stabil dan penjual juga pembeli tidak dirugikan. Disana kita belajar solidaritas bukan milik suatu kelompok tapi semua kelompok yang memiliki sifat empati dan rasa kekeluargaan. Tujuan yang baik dan mensejaherakan bersama.

Mari kita jaga empati kita, rasa kemanusiaan kita untuk sama sama menjadi bangsa yang tangguh dan memiliki rasa solidaritas berazaskan Pancasila. Demi terbentunya Indonesia Lebih Baik,Semakin Baik ,dan Teruslah Baik.

Gundal adalah putra petir, bukan kumpulan halilintar yang doyan eksis. Terus Semangat dan tetap berjuang. 

Disini saya tidak sabar nonton sekuel sinema jagad bumi langit. Heroes Indonesia sudah bangkit ayo kita bangkit juga.

Stay Safe ya everihbodihhh

Walaikumsalam

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun