Mohon tunggu...
Resha Latifah
Resha Latifah Mohon Tunggu... Administrasi - Bukan ibu ibu komplek

Bekerja itu ibadah, jadi tetap semangat

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Jadikan Ramadan Ini Kesempatan Tebaik

6 Mei 2020   15:39 Diperbarui: 6 Mei 2020   15:37 295
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Iklan Ramadhan ini selain tayang di televisi juga wara-wiri jika sedang nonton youtube di Ramadhan tahun 2018. Iklan ini menggambarkan sebuah perjuangan orang tua untuk membahagiakan putranya. Pertama kalinya saya lihat iklan ini di Bioskop kala itu, sumpah air mata sudah ada di pelipis, tapi kan malu ya mewek di depan orang banyak.


Dibuka dengan kisah seorang pemuda dan ibunya yang hendak masuk ke sebuah restoran. Lalu scene berubah menjadi seorang anak kecil yang melihat udang besar di sebuah  papan nama rumah makan baru, lalu warga bersama sama menikmati lampu rumah makan udang itu saat menyala di malam hari, Ramai.

Ibunya penjuala kemoceng dan sepertinya dari keluarga bukan mampu. Si anak terobsesi dengan udang,lebih ke punya keinginan ingin makan udang sepertinya. Ibunya tahu si anak ingin sekali kali menikmati udang. Si anak tidak pernah meminta, tapi ibunya pasti paham. Mereka hidup berdua saja di sebuah rumah yang sederhana. Suatu waktu di iklan ini si ibu membelikan udang, dia hanya ada uang seadanya. Dari hendak membeli 5 menjadi 3. Si anak makan dengan sangat lahap. Udang adalah kejutan dari si ibu untuk si anak.

Lalu adegan saat hendak membersihakan priirng nya si ibu memakan ujung kepala udang, sianak melihat lalu si ibu berujar "ini bagian paling enak ". Semiriwing hati saya pemirsa. Si anak lalu memeluk sang ibu, tenyata diujung kisah seorang pemuda dan ibu paruh baya yang ada di awal iklan adalah si anak setelah dewasa dan si ibu. Makan bersama di restorang yang selalu di lihat si anak sepanjang iklan ini.

Apa pelajaran yang saya ambil dari sini adalah, kasih orangtua mungkin di kisah ini lebih ke ibu ya, sepanjang masa bagai sang saurya menyinari dunia. Ibu akan selalu memberikan semua curahan kasih sayang nya, memberikan semua kebutuhan demi keberlangsungan anaknya. 

Semoga saya juga sebagai seorang ibu dapat semestinya mengajarkan akidah yang baik dan bermanfaat untuk kedua putra saya. Anak adalah amanah dari Allah SWT, dimana kita harus menjaganya mendidiknya dan menjadikannya Anak yang sholeh yang mencintai Allah SWT . Sehingga dengan atas dasar keimannya mmebawanya menjadi Putra Putri yang shaleh dan shaleha yang akan membawa orangtua kepada syurga Allah SWT yang dijanjikan.

Menabur kebaikan bukan hanya kepada kedua orang tua kita, tetapi pada guru guru kita pula, yang menjadi pengganti orang tua di sekolah. Kepada Pemuka Agama yang menjadi suri tauladan, dan pada pemimpin yang menjaga amanah. Doa yang terbaik adalah doa orang tua untuk anak anaknya, dan doa yang sempurna adalah doa anak anak untuk orang tuanya.

Terima kasih Bapak, terima kasih Ibu, telah membesarkan saya dengan perjuangan, keringat dan air mata. Tidak luput duka, tawa dan banyak rasa yang selama hidup saya alami. Sampai saya menikah, sampai saya hamil dari anak pertama hingga kedua semua juga saya masih dibantu orang tua. Selain suami ketenangan adalah saat bersama mereka.

Mari teman teman semua sama sama mendoakan Kedua orang tua kita dalam keadaan sehat selalu ya, jika ada yang telah berpulang maka selalu didoakan agar dalam rahmat Allah SWT. Sayangnya lebaran ini tidak bisa melakukan ritual mudik lebaran, baik sebelum , semasa dan setelah lebaran. Mungkin setelah keadaan membaik  baru bisa mudik terutama setelah kondisi kondusif dan terkendali. Saya hanya dapat berdoa semoga Pandemi ini.

Iklan ini menggunakan tagline "Jadikan Ramadhan Kesempatan Terbaik ", Ya Ramadhan adalah bulan berkah dan bulan penuh ampunan, dimana semua perbuatan yang baik dan tulis dilipatgandakan pahalanya. Dibukanya pintu ampunan mestinya membuat kita juga berlomba loba agar mendapat pengampunan dari salah dan khilaf baik yang disengaja atau tidak disengaja.

Selalu ada jalan untuk pulang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun