Produktivitas mengandung pengertian yang berbeda -- beda dikalangan para ahli. Dibawah ini peneliti mengutip beberapa pengertian produktivitas dari berbagai persepsi para ahli.
Menurut Hasibuan dalam Busro (2018:340), produktivitas adalah perbandingan antara output (hasil) dengan input (masukan). Jika produktivitas naik akan meningkatkan efisiensi (waktubahan-tenaga) dan sistem kerja, teknik produksi dan adanya peningkatan keterampilan dari tenaga kerjanya.
Menurut Sinungan dalam Busro (2018:344), produktivitas kerja merupakan kemampuan seseorang atau sekelompok orang untuk menghasilkan barang dan jasa dalam waktu tertentu yang telah ditentukan atau sesuai dengan rencana. Kemampuan disini menurut peneliti bisa diartikan sebagai kemampuan fisik atau bisa juga disebut kemampuan keterampilan. Dalam kamus besar bahasa Indonesia keterampilan diartikan sebagai kecakapan untuk menyelesaikan tugas.
Sedangkan Menurut Riyanto dalam Elbandiansyah (2019:250), secara teknis produktivitas adalah suatu perbandingan antara hasil yang dicapai (output) dengan keseluruhan sumber daya yang diperlukan (input). Produktivitas mengandung pengertian perbandingan antara hasil yang dicapai dengan peran tenaga kerja persatuan waktu.
Berdasarkan wawasan para ahli, peneliti menyimpulkan  bahwa produktivitas adalah sikap mental karyawan  mencerminkan kemampuan karyawan dalam melakukan pekerjaan  dan hasil yang diperoleh didasarkan pada sumber daya tersebut.
Untuk meningkatakan produktivitas kerja karyawan, maka perusahaan perlu memperhatikan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi produktivitas kerja karyawan.
Menurut Simanjuntak dalam Sutrisno dalam Dewi Peny Andriyany tahun 2021, Faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas yaitu:
- Pelatihan
- Mental dan kemampuan fisik karyawan
- Hubungan antara atasan dan bawahan
Menurut Ravianto dalam Dewi Peny Andriyany 2021. Faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas, antara lain:
- Pendidikan
- Keterampilan
- Disiplin
- Sikap
- Etika kerja
- Motivasi
- Gaji
- Kesehatan
- Teknologi
- Menajemen
- Kesempatan berprestasi
Dari pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa yang memiliki persamaan ada 5 faktor, antara lain:
- Pendidikan
- Sikap etika kerja
- Mental dan kemampuan fisik karyawan
- Disiplin kerja
- Kecanggihan teknologi yang digunakan
Produktivitas yang meningkat akan memudahkan perusahaan mencapai tujuan yang diinginkan. Oleh karena itu perusahaan harus memperhatikan dengan baik produktivitas kerja karyawan.
Untuk mengetahui produktivitas kerja karyawan mengalami peningkatan atau tidak diperlukan penilaian produktivitas. Penilaian produktivitas kerja dapat dilakukan dengan melihat beberapa indikator.
Menurut Edy Sutrisno dalam Dewi Peny Andriyany 2021, indikator produktivitas antara lain:
- Kemampuan
- Meningkatkan hasil yang dicapai
- Semangat kerja
- Pengembangan diri
- Mutu
- Efisiensi
Adapun aspek-aspek pengukuran produktivitas kerja dalam penelitian ini, terdapat aspek utama yang perlu di tinjau dalam indikator pengukuran produktivitas yaitu:
- Minat terhadap pekerjaan
- Upah yang di dapatkan
- Lingkungan atau suasana kerja
- Keamanan dalam pekerjaan
- Disiplin terhadap pekerjaan
Disiplin kerja sangatlah penting bagi suatu perusahaan. Tanpa adanya disiplin kerja yang baik akan mempersulit suatu perusahaan untuk mencapai hasil yang optimal. Kedisiplinan merupakan fungsi sumber daya manusia yang keenam dari fungsi operatif manajemen sumber daya manusiayang terpenting karena semakin tinggi disiplin kerja karyawan, semakin tinggi prestasi kerja yang dicapainya.
Hasibuan (2019:193), "kedisiplinan adalah kesadaran dan kesediaan seseorang menaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku"
Latainer dalam sutrisno (2019:87) "Disiplin sebagai suatu kekuatan yang berkembang didalam tubuh karyawan dan menyebabkan karyawan dapat menyesuaikan diri dengan keputusan maupun peraturan dari pekerjaan".
Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa disiplin kerja adalah suatu sikap seseorang yang bersedia patuh dan taat pada peraturan-peraturan yang berlaku, baik tertulis maupun tidak tertulis serta seseorang tersebut harus sanggup menjalankan tugas-tugasnya yang telah ditentukan oleh suatu perushaan dan meneima sanksi-sanksi apabila ia melanggar tugas dan wewenang yang diberikan kepadanya. Tujuan displin ini adalah untuk mengarahkan tingkah laku seseorang untuk menciptakan kondisi yang harmonis dan mendahulukan keselarasan anatara hak dan kewajiban karyawan.
Disiplin kerja merupakan suatu kegiatan manajemen untuk menjalankan standar dan prosedur perusahaan. Kedisiplinan merupakan fungsi operatif manajemen sumber daya manusia yang terpenting karena semakin baik disiplin kerja karyawan maka semakin tinggi prestasi kerja yang dicapai.
Hartarik (2018:190) mengemukakan jenis-jenis disiplin kerja diantaranya yaitu:
- Disiplin diri
- Disiplin kelompok
- Disiplin preventif
- Disiplin korektif
- Disiplin progresif
Pada umumnya seorang pemimpin mempunyai pengaruh langsung atas kebiasaan yang diperoleh karyawan. Untuk mendapat disiplin yang baik, maka pemimpin harus memberikan kepemimpinan yang baik pula.
Hatarik (2018:197) merumuskan faktor-faktor yang mempengaruhi disiplin kerja menjadi dua, yaitu:
- Faktor Kepribadian
- Faktor Lingkungan
Kedisiplinan menjadi kunci terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan, dan masyarakat. Dengan disiplin baik berarti karyawan sadar dan bersedia mengerjakan semua tugas yang menjadi tanggung jawabnya dengan baik. Tujuan utama disiplin adalah untuk meningkatkan efisiensi semaksimal mungkin dengan cara mencegah atau kehilangan perralatan dan perlengkapan kerja yang disebabkan oleh tidak adanya sikap disiplin.
Menurut Hasibuan dalam Surbakti tahun 2021 indikator disiplin kerja terdiri atas:
- Disiplin Waktu
- Disiplin Peraturan
- Disiplin Tanggung Jawab
Daftar Pustaka
Afandi. (2021). Manajemen Sumber Daya Manusia; Teori, Konsep, dan Indikator. Zanafa Publishing, 86-87.
Busro. (2018). Teori-Teori Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Prenadamedia Group.
Dewi Peny Andriyany. (2021). Analisis Konsep Produktivitas dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja Karyawan. Repository STIE PGRI Dewantara Jombang.
Elbadiansyah. (2019). Manajemen Sumber Daya Manusia. Malang: IRDH.
Ghozali. (2018). Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbitan Universitas Diponegoro.
Hartatik. (2018). Mengembangkan SDM. Laksana, 200.
Hasibuan. (2019). Manajeme Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara.
kasmir. (2019). Manajemen Sumber Daya Manusia (Teori dan Praktik). PT. Raja Gafindo Persada.
Mekari Talenta. (2022). Apasaja Indikator Kinerja Karyawan Menurut Para Ahli. Mekar Talenta.
Musrifah Mardiani Sanaky. (2021). Analisis Faktor-Faktor Penyebab Keterlambatan Pada Proyek Pembangunan Gedung Asrama MAN 1 Tulehu Maluku Tengah. Jurnal Simetrik Vol 11, No 1.
Rizki Maulana. (2022). PT.RIZKI PRIMA FOOD. smesta.kemenkopukm.
Sinabela. (2020). Merodoogi Penelitian Kuantitatif-Teori dan Praktik. Rajawali Press.
Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2019). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Alfabeta.
Supriyanto, A.S,. & Maharani. (2013). Metodologi Penelitian Manajemen Sumber Daya Manusia . Malang: UIN Press.
Sutrisno. (2019). Manajemen Sumber Daya Manusia. Prenamedia Group, 87.
Yusuf. (2013). Metide Pembelajaran Kualitatif,Kuantitatif, dan Penelitian Gabungan. Jakarta: Rineka Cipta.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H