Seperti yang kita ketahui bahasa adalah sarana yang digunakan setiap manusia sebagai alat komunikasi dan juga interaksi dengan sesama makhluk hidup.
Bahasa adalah salah satu alat penghubung yang sangat penting bagi sesama manusia.Oleh sebab itu bahasa merupakan salah satu hal wajib dan penting dalam syarat komunikasi.
Menurut Harimukti Kridalaksana bahasa adalah sebuah sistem bunyi yang memiliki makna, sehingga bahasa bisa di gunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antar kelompok manusia yang memiliki pikiran sebagai rencana dialetika.
Jumlah bahasa pun ada banyak di dunia, karena bahasa muncul ketika ada komunikasi antar sesama manusia yang setiap wilayah atau tempat nya memiliki ciri khas bahasa tersendiri, baik dari segi dialek nya, huruf nya dan pemaknaannya termasuk Indonesia yang memiliki berbagai bahasa daerah, salah satu nya yaitu bahasa Minang
Bahasa Minang adalah bahasa dari rumpun melayu yang di tuturkan oleh orang Minangkabau sebagai bahasa khusus ibunya..
Lalu apa sih yang menarik dari mempelajari bahasa minang?
Belajar bahasa belajar etika?
Nah selain bahasa Minang di gunakan orang Minang dalam percakapan sehari hari
Didalam kehidupan sehari hari pun orang Minang suka menggunakan ungkapan ungkapan tertentu untuk menyampaikan pesan pesan khusus,bisa dalam bentuk sinonim, kiasan maupun sindiran..
Kenapa dengan belajar bahasa Minang,kita juga bisa belajar ber etika, karena bahasa Minang banyak memiliki petitih dan kiasan kiasan bijak yang bisa mendidik sikap/ etika seperti menyampaikan nasehat agama,nya lewat kiasan
contoh:
1. "Mumbang jatuah,kalapo jatuah"
Maknanya adalah ajal datang tidak mengenal umur,baik balita, muda, deawsa,tua, jika sudah tiba ajalnya pasti akan merasakan mati
2. Atau dari pantun pantun agamanya
" Pulau pandan jauhlah di tangah
Dibaliak pulau si Angso lah duo
Hancua badan dikanduang tanah
budi bayik takana juo"
Maknanya adalah orang akan selalu mengingat kebaikan yang kita lakukan walaupun kita sudah meninggal, pantun ini mendorong kita untuk berbuat baik kepada orang lain
3. "Elok elok manyubarang, jan sampai titian patah, elok elok di rantau urang jan sampai babuek salah"
(maknanya kita harus menjaga sikap kita ketika merantau ke negeri orang, agar tidak sampai membuat kesalaham yang merugikan diri kita dan orang lain)
4, menegur yang salah(Sindiran)
Contoh:
"Ndak masak jemuran"
(artinya seseorang yang dimaksud adalah orang yang bekerja tidak sampai selesai kerjanya atau bekerja setengah setengah, bila di bilang seperti ini artinya ada yang salah dari pekerjaan kita)
5. "Kalah jadi arang, manang jadi abu"
Pertengkaran dengan siapa pun, tidak akan ada gunanya sama sama merugikan ke dua belah pihak
Itu adalah sedikit dari kiasan kiasan yang di gunakan orang minang dalam kehidupan sehari hari yang tujuannya untuk mendidik dan memberi nasehat arahan hidup yang lebih baik, yang nantinya di harap bisa menjadikan anak kemenakan nya jadi orang yang lebih baik lagi kedepannya.
Selesai
Resa Yuliana
Lubuk ipuh,12 Maret 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H