Mohon tunggu...
Resa Roosmana
Resa Roosmana Mohon Tunggu... Freelancer - Perempuan biasa yang senang menulis

Semoga bermanfaat!

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

4 Tips Mengajarkan Sedekah kepada Si Kecil

17 Mei 2023   09:09 Diperbarui: 17 Mei 2023   09:32 280
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bersedekah adalah amalan yang sangat dianjurkan dalam agama Islam. Banyak sekali manfaat yang kita dapatkan dari bersedekah. Tapi, tahukah jika kebiasaan bersedekah itu harus dilatih sejak dini? Jadikanlah anak-anak kita sebagai anak yang dermawan. Jadikan mereka anak-anak yang cinta sedekah. Sehingga saat mereka mendapatkan nikmat, mereka langsung terpikir untuk membagi nikmat itu kepada orang lain. Lalu bagaimana cara mengajarkan anak kita bersedekah? Bukankah mereka belum mempunyai penghasilan?

Berikut beberapa tips mengajarkan sedekah ke anak-anak kita:

1. Sedekah dengan mainan

sumber: pexels
sumber: pexels

Ya, anak-anak identik dengan mainan. Ajarkan anak kita untuk mulai belajar berbagi. Tanamkan pola hidup minimalis dan tidak boros. Saat anak-anak meminta mainan baru, mereka harus "membuang" mainan lamanya. Nah, kita bisa melakukan kesepakatan kepada  anak tentang jumlah maksimal mainan yang mereka miliki.

Misalnya saja kita sepakat bahwa anak hanya boleh memiliki tiga buah mainan truk, maka saat anak menginginkan mainan truk yang baru, dia harus "membuang" salah satu dari tiga truk yang dimilikinya. Truk yang sudah tidak dia inginkan bisa dijadikan alat untuk sedekah. Dari situ kita juga bisa melatih anak bagaimana cara dia menghargai barang yang dia miliki. Selain itu, anak juga belajar cara berhemat dan menjauhkan dari sifat konsumtif.

Saat dia menginginkan mainan yang baru maka, dia harus menyeleksi mainan lamanya. Saat dia membeli mainan yang baru berarti dia harus menerima konsekuensi bahwa salah satu mainannya harus diberikan ke orang lain.

Sekali lagi, pola didik ini akan berjalan baik saat Ayah dan Bunda sejalan serta disiplin melatihnya. Awal menerapkan peraturan ini mungkin akan terjadi penolakan dari sang anak. Bisa jadi dia menangis, tantrum, marah dan melakukan aksi protes lainnya. Yang kita harus lakukan hanyalah tetap sabar dan disiplin pada peraturan yang telah kita buat.

2. Sedekah dengan makanan dan minuman

sumber:pexels
sumber:pexels

Apakah anak kita gemar jajan? Apakah anak kita punya jadwal khusus untu jajan? Jika iya, ini adalah cara terbaik untuk melatih pola sedekah bagi sang anak.

Sudah jadi rahasia umum bahwa anak-anak akan mengambil semua makanan yang menarik dimatanya. Bisa jadi semua makanan ringan di supermarket masuk keranjang belanja. Kita  bisa melakukan kesepakatan maksimal jumlah makanan ringan yang boleh diambil oeh anak. Biasanya anak akan protes dengan menawar jumlah lebih banyak. Jangan langsung di tolak, ya, kita bisa lakukan penawaran dengan berkata "Oke, boleh nambah 2 lagi, tapi yang 1 harus disedekahkan, ya". Dengan begitu anak akan berpikir dan memberi keputusan. Biasanya sih, anak-anak akan mengiyakan karena tujuan mereka adalah membeli banyak makanan ringan.

Sesampai di rumah, kita jangan sampai luluh denagn rengekan sang anak, ya. Kesepakatan yang telah kita lakukan di supermarket tadi tetap berlaku loh. Jadi makanan ringan yang akan disedekahkan haru disendirikan. Lalu diberikan ke siapa ya? Tak perlu bingung, ajarkan anak kita untuk berbagi pada teman bermainnya. Sekali, dua kali, nanti akan menjadi kebiasaan. Saat dia membeli sesuatu, dia akan berpikir untuk berbagi kepada teman-temannya atau orang lain.

3. Sedekah dengan barang-barang yang sudah tidak terpakai

pexels.com
pexels.com

Ini adalah cara paling mudah untuk melatih anak terbiasa bersedekah. Kita bisa melibatkan anak untuk bersih-bersih almari, rak sepatu atau barang-barang di gudang. Ajak anak kita memisahkan barang yang masih layak pakai dan tidak. Kita juga bisa memberi contoh dengan menyortir baju-baju atau barang lainnya yang masih layak pakai namun sudah tidak lagi digunakan. Saat melihat kita sibuk mengemas barang-barang, biasanya anak akan bertanya. Apa yang sedang Ayah Bunda lakukan? Untuk apa barang-barang itu dikemas? Akan dibawa kemana barang-barang tersebut?

Alangkah baiknya jika kita mempunyai tempat khusus untuk menaruh barang pantas pakai, missal ke panti asuhan, atau ke tempat yang memang sudah menerima barang tersebut, usahakan ajak anak kita saat menyerahkan barang-barang itu. Libatkan selalu anak ke dalam aktivitas positif yang kita lakukan. Jika kegiatan tersebut rutin dilakukan setiap sebulan sekali, atau 3 bulan sekali, maka anak akan merekamnya dan mengingat dengan baik. Lambat laun dia akan meniru kita untuk rutin menyedekahkan barang-barang pantas pakainya.

4. Sedekah dengan uang tabungan sang anak

sumber: pexels
sumber: pexels

Ini tips untuk anak-anak yang sudah bisa dan mengerti cara menggunakan uang. Jika kita memberi uang kepada anak, usahakan melatih anak untuk menyisihkan sebagian uang sakunya. Caranya cukup mudah, latih anak untuk mengisi infaq jumat dengan uang tabungannya.

Memberinya uang infaq sebenarnya sah-sah saja. Namun, alangkah baiknya jika infaq rutin Jumat itu diisi dari tabungan anak sendiri. Selain melatih rasa dermawan, anak juga bisa menerapkan tentang pentingnya sedekah. Mengajarkan anak untuk tidak pelit dan menumpuk-numpuk harta. Karena ada Sebagian anak yang tidak suka saat uang tabungannya berkurang. Hal ini dikhawatirkan dapat menjadikan anak menjadi pribadi yang kikir.

**

Nah, itulah beberapa tips mengajarkan anak untuk membiasakan diri bersedekah. Butuh kesabaran dan disiplin ekstra agar pola positif tersebut bisa tertanam dalam pola hidup anak-anak kita. Memang tidak semua hal positif yang kita contohkan akan berdampak positif juga bagi anak kita. Namun, sudah selayaknya sebagai orangtua mencontohkan hal-hal yang baik untuk anak. Anak-anak adalah tabungan jariyah kita, anak juga kesempatan kedua kita dalam hidup. Jangan sampai kesalahan dan dosa masa lalu kita terulang kembali ke anak-anak.

Tetap semangat dalam mendidik anak-anak , ya, Ayah Bunda!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun