Memiliki rekan kerja yang baik di tempat kerja memang menyenangkan. Pekerjaan yang berat akan terasa ringan dan suasana kantor yang terkadang membuat jenuh juga bisa terasa asyik.Â
Rekan kerja yang sefrekuensi juga bisa membuat kita semangat ke kantor di hari Senin. Tapi tahukah kamu bahwa ada beberapa hal yang sebaiknya tidak kamu beritahukan kepada rekan kerjamu. Hal tersebut bertujuan agar hubungan kalian tetap sehat dan baik-baik saja. Loh, kok bisa?
Ada yang bilang bahwa rekan kerja yang baik belum tentu bisa menjadi teman yang baik. Yup, benar sekali! Banyak contoh kasus tentang hubungan antar rekan kerja yang awalnya baik-baik saja namun memburuk hanya karena hal sepele. Dan biasanya itu menyangkut tentang hal-hal yang bersifat pribadi.
 Sudah menjadi rahasia umum bahwa dalam dunia kerja terkadang kita harus akrab dan intens berinteraksi dengan seseorang yang bahkan tidak kita suka. Hal itu kita lakukan tak lebih karena tuntutan pekerjaan. Dan biasanya kita hanya berinteraksi sesuai dengan kebutuhan pekerjaan saja, tidak lebih.Â
Berikut 3 hal yang tidak perlu kamu spill ke rekan kerjamu agar hubungan kalian baik-baik saja;
Rahasiakan besaran gaji yang kamu terima dari siapapun, termasuk rekan kerja dan teman dekatmu, meskipun dia tidak satu devisi atau sekantor denganmu. Hal ini mencegah terjadinya kecemburuan sosial. Jangan pernah menjawab pertanyaan seputar gaji kepada siapapun kecuali untuk kepentingan internal perusahaan.
Besaran gaji seringkali menjadi awal mula perpecahan dalam hubungan pertemanan yang berimbas pada memburuknya hubungan kerja antar karyawan. Mengapa? Terkadang kita merasa bahwa pekerjaan orang lain lebih ringan dibanding pekerjaan kita.Â
Kita merasa lebih sibuk dan memiliki beban pekerjaan yang lebih berat dibanding rekan kerja yang lain. Tanpa kita ketahui bahwa rekan kita juga mempunyai beban yang sama.
Bisa jadi rekan kita adalah tipikal orang yang santai dan cuek sehingga terlihat begitu nyaman dengan pekerjaanya. Hal tersebut membuat orang lain berpikir bahwa pekerjaan yang dia emban ringan dan tidak terlalu beresiko.Â
Mungkin dia adalah tipe orang yang tidak pernah mengunggah keluh kesahnya di sosial media. Tanpa kita tahu bahwa dia juga mengalami kesulitan yang cukup berat. Hanya saja dia menyelesaikan itu semua dengan apik dan elegan.
Masalah Pribadi
Jangan pernah menceritakan masalahmu ke rekan kerja. Baik itu masalah rumah tangga, masalah pekerjaan, atau masalah pribadimu dengan rekan kerja yang lain. Mengapa? Karena kita tidak tahu kapan rekan kerjamu akan berubah menjadi "musuh". Terdengar kejam memang, tapi begitulah dunia kerja. Tak jarang ada beberapa oknum yang rela melakukan apapun untuk mempercepat jenjang karirnya.
Menceritakan masalah pribadi di kantor sama sekali tidak akan membantu. Justru hal itu akan menjadi boomerang bagimu. Berhati-hatilah saat bercerita tentang kehidupan pribadi kepada rekan kerja. Ceritakan saja hal-hal ringan yang tidak terlalu beresiko jika tersebar.
Jangan sekali-kali akrab dengan rekan kerja yang hobi membicarakan keburukan orang lain. Ingat, sifat dan karaktermu tidak akan jauh beda seperti teman-teman dekatmu.Â
Saat kamu dekat dengan rekan kerja yang gemar bergosip dan membicarakan aib orang lain, kelak kamupun akan bersifat sama. Atau yang lebih parahnya, kamu juga bisa dijadikan bahan gossip selanjutnya.
So, mulailah selektif dalam memilih teman. Kamu tidak bisa mengontrol gossip apa yang akan menyeruak di kantormu. Tapi kamu bisa mengontrol agar dirimu tidak menjadi topik pembicaraan hangat selanjutnya.
Rencanamu
Jangan memberitahu rencanamu 3 atau 5 tahun ke depan. Apakah kamu akan tetap berkarir di perusahaan ini ataukah tidak. Setiap orang pasti punya cita-cita. Entah bercita-cita menduduki posisi strategis di perusahaan ataukah ingin meniti karir di tempat lain.Â
Sah-sah saja karena setiap orang mempunyai mimpi dan berhak mewujudkannya. Bahkan, seorang karyawanpun berhak bermimpi menjadi bos suatu saat nanti.
Yang sebaiknya dihindari adalah menjabarkan rencanamu 3 sampai 5 tahun ke depan secara detil ke rekan kerja. Kamu tidak tahu apa yang dia pikirkan dan yang akan direncanakan saat mengetahui rencana detilmu. Simpan saja rencana hebatmu itu baik-baik dan mulai fokus untuk mewujudkannya satu-persatu.
Itulah 3 hal penting yang sebaiknya tidak kamu umbar ke siapapun. Diusia kita yang semakin bertambah ini sudah seharusnya kita semakin bijak dalam bersosialisai. Kita berhak memilih dengan siapa kita berteman. Circle-mu menentukan karakter dan kualitas dirimu.
 Carilah teman yang memberikan dampak positif bagi hidupmu. Semakin berumur, kuantitas teman tak lebih hanya deretan angka. Yang terpenting adalah seberapa berkualitasnya teman yang kamu miliki. Lebih baik sedikit teman tapi sangat berkualitas daripada banyak teman tetapi penuh intrik dan drama.
Semoga bermanfaat, ya!
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI