Mohon tunggu...
Resa Roosmana
Resa Roosmana Mohon Tunggu... Freelancer - Perempuan biasa yang senang menulis

Semoga bermanfaat!

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

3 Cara Mengalokasikan Gaji Supaya Keuanganmu Sehat

25 November 2022   16:22 Diperbarui: 27 November 2022   20:31 843
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Yeay gajian tiba! Punya rencana apa bulan ini? Sudahkah kamu mengalokasikan gaji dengan tepat? Atau justru sering banget keteteran tiap bulan karena besar pasak daripada tiang? Udah disisihin tapi masih aja kurang padahal gajian baru lewat seminggu.

Berikut 3 cara mudah untuk mengalokasikan gaji kamu supaya ngga keteteran lagi tiap bulannya. 

Kamu bisa mengontrol cash flow gaji kamu dengan aman ditengah gaya hidup yang gila-gilaan.

Catat Pengeluaran Pokok

Sumber: pexels
Sumber: pexels

Udah gajian? Eits, utamakan kebutuhan pokok dulu, ya. Sisihin untuk bayar listrik bulanan, air, BBM, bayar iuran kebersihan rumah/kontrakan, biaya belanja kebutuhan pokok. Ini penting banget, loh. Karena kebutuhan itu tidak bisa kamu skip

Kebutuhan pokok perbulan memang harus disisihkan diawal saat gajian tiba. Fungsinya agar kamu bisa lebih leluasa untuk mengatur sisa gaji yang ada. Ingat, jangan pernah menggunakan gajimu untuk keperluan lain sebelum mengalokasikan untuk kebutuhan pokok. 

Kenapa? Ya namanya saja kebutuhan pokok. Sudah pasti pengeluaran perbulannya tidak bisa dinego. Jangan sampai kamu macam-macam dengan yang satu ini kalau kamu tidak mau ketetran di akhir bulan.

Sisihkan Untuk Dana Darurat

Sumber: Pexels
Sumber: Pexels

Apa itu dana darurat? 

Dana darurat adalah dana yang disimpan untuk keadaaan darurat. Keadaaan darurat yang dimaksud adalah keadaan yang tak terduga. Misal, kecelakaan, kebakaran, atau PHK. Nah, saat hal itu terjadi kamu bisa menggunakan dana darurat.

Sebaiknya kamu menyimpan dana darurat seara terpisah. Jadi, buat saja rekening tersendiri untuk menyimpan dana darurat ini. 

Ingat, dana darurat bukanlah tabungan. Jadi jangan sampai kamu mengambil dana darurat ini karena gaji menipis dan barang incaran sedag diskon besar-besaran.

Berapa besaran dana darurat yang harus kamu sisihkan tiap bulannya? 

Besaran normal yang seharusnya kamu sisihkan untuk dana darurat adalah 10%-20% dari jumlah gaji perbulan. 

Normalnya, dana darurat yang harus terkumpul untuk keamanan finasialmu adalah 3-6 kali gaji jika kamu masih single. Dan 10-12 kali gaji jika kamu sudah berkeluarga.

So, sudahkah dana daruratmu mengcover keamanan finansialmu? 

Jika belum, yuk, mulai belajar untuk mengalokasikan dana darurat dari gaji bulan ini. Tidak ada kata terlambat untuk berubah menjadi lebih baik.

Investasi

Sumber: Pexels
Sumber: Pexels

Apa yang kamu pikirkan saat mendengar kata investasi? Saham, obligo, reksadana? Tidak perlu muluk-muluk dan susah untuk memilih investasi. Investasikan gajimu untuk hal-hal yang bermanfaat. Satu hal yang penting, pahami betul kelebihan dan kekurangan investasi yang kamu pilih.

Investasi tidak melulu dan bentuk fisik dan uang. Kamu juga bisainvestasi dalam bentuk ilmu dan skill. Justru ini investasi yang bisa kamu rasakan manfaatnya dalam 3-5 tahun ke depan. Kembangkan dirimu maka value mu akan bertambah. Kamu akan dihargai dengan skill kamu yang di atas rata-rata.

Kamu bisa mengambil kursus online setelah pulang kerja. Atau jika memang kamu mempunyai waktu luang, kamu bisa melanjutkan jenjang studimu ketingkat yang lebih tinggi. 

Banyak sekali universitas ternama yang membuka prosi pascasarjana atau diatasnya pada waktu weekend. Selain itu kamu juga bisa improve skill bahasa kamu dengan mengambil kursus bahasa asing. Percayalah, itu sangat berguna!

Nah, setelah kamu mengalokasikan gaji dalam 3 poin di atas, kamu bisa dengan bebas membelanjakan sisa gajimu bulan ini. Ingat, belanjalah dan bergayalah sesuai dengan pendapatan, ya.

Jangan hanya demi konten sosial media kamu memaksakan diri untuk terlihat berada dan kekinian. Tetap jadi diri sendiri di tengah globalisasi dan gaya hidup yang sangat tinggi.

Semoga bermanfaat, ya!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun