Mohon tunggu...
Reza Pahlevi
Reza Pahlevi Mohon Tunggu... Administrasi - Laki-Laki

Beribadah, Bekerja, Bersyukur

Selanjutnya

Tutup

Diary

Terus Yakin

20 September 2021   20:14 Diperbarui: 20 September 2021   20:26 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Perusahaan yang tidak lagi memikirkan kemanusiaan, memperlakukan karyawan seperti robot, sabtu dan minggu harus masuk. Perusahaan haus laba, terus memeras keringat kerja para buruhnya. 

Saat ini lembur masih dibayar, namun kadangkala perusahaan kerap mengancam lembur tidak akan dibayar. Saya tidak punya kesempatan, bahkan untuk mengurus mobil saya yang sedang kurang sehat ini, saya musti ke bengkel.

Celaka saya punya hutang yang tidak sedikit, baki debet masih 200 jutaan. Hutang tersebut dulu saya belikan rumah yang saya tempati sekarang ini. Alhamdulillah tiap bulan masih bisa bayar cicilannya. 

Namun lama kelamaan saya semakin jenuh dan terasa berat. Kedepan tantangan bisnis di perusahaan tiap tahun semakin menantang dan berat. Hutang saya kurang lebih masih 11 tahun lagi. Baru setahun lebih berjalan saya merasa sudah enggap-enggap.

Saya berdoa memohon agar bisa segera terlepas dari hutang ini, berusaha agar tidak sampai 11 tahun bisa segera lunas, selekas mungkin. 

Kalau sudah beres ini hutang saya berniat ingin mengundurkan diri dari perusahaan ini, sudah tidak manusiawi lagi perusahaan ini. Keadaan ini membuat mandek ide-ide saya. 

Bila saja besok saya dapat rejeki buat menutup hutang saya, dan saya segera memutuskan untuk resign, lalu pekerjaan apa yang akan saya lakukan?

Saya sadar pastinya akan banyak ujian yang akan menimpa saya. Saya ingin menjadi freelancer design grafis atau penulis lepas. Namun skill yang saya miliki sebagai desain grafis masih pas-pasan apalagi skill menulis saya juga berantakan.

Lantas apakah saya ragu-ragu untuk resign. Jelas tidak, justru kalau resign, saya akan lebih fokus untuk memulai belajarnya. Butuh pikiran dan suasana yang tenang. 

Pasti disela-sela waktu saya juga musti akan khawatir jika tidak ada pemasukan karena belajar mengasah skill. Sepahit-pahitnya nanti uang untuk makan, saya akan bekerja di toko punya adik saya. Jadi apa aja, sambil menyambung hidup, asal tidak terikat waktu. Karena saya mementingkan belajar saya, mengasah skill design grafis.

Saya yakin, nanti kalau sudah resign, pekerjaan lain juga ada jalannya, asal selalu ikhtiar dan konsisten. Bekerja dengan bidang yang kita senangi akan sangat menggembirakan, meskipun tidak ada kepastian disitu.

Perusahaan itu juga membuat ijazah saya hilang, apa kalau bukan hilang ? karena sampai saat ini belum ketemu juga itu ijazah saya. Yasudahlah..

Saya pikir sudah menjadi kode alam, setelah resign saya ga boleh lagi cari kerja di perusahaan, tapi musti mandiri, bangun usaha sendiri, entah itu menjadi freelancer atau berdagang.

Ada satu keinginan dalam benak saya, yakni saya ingin memiliki sebuah ipad, yang akan saya gunakan untuk belajar menggambar. Dulu saya pernah punya galaxy tab note 10, kalau tidak salah saya beli tahun 2013, lumayan tuh barang bisa buat sketch. Tapi karena kesibukan jadi terlantar itu barang ga dipake-pake akhirnya rusak sendiri. 

Saya kerja sering dilapangan, kalau udah capek saya istirahat di masjid, seringnya habis sholat zuhur, tidur siang bentar, kalo saya punya ipad saya lakukan belajar menggambar di masjid.

Harga Ipad nya lumayan mahal, saya musti menabung, targetnya sih setahun kebeli, kalo saya hitung-hitung saya musti celengin 20.000 per hari dan agak berat. Karena saya perokok juga, ongkos harian saya lumayan boros, sehari merokok 1 bungkus, modal yakin aja setiap hari nemu rejeki 20.000. Yakin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun